webnovel

Bab 27. Santi ~ Dua Siulan

Perlahan, bayangan beberapa orang bercelana jogger dengan kaus-kaus usang, serta asap rokok yang memenuhi ruangan begitu menyesakkan dada terlihat semakin lama semakin jelas. Mendongakkan kepala, seraya menetralkan berkas-berkas cahaya matahari yang mungkin sudah naik di ubun-ubun. Atap rumah tanpa plafon membuat genting-genting yang berlubang nampak begitu mengenaskan, genangan air hujan semalam dengan jejak sepatu dan kaki mereka begitu mengotori setiap sudut rumah.

Bibirku mendesis, rasa perih dan nyeri di beberapa luka sayat di pelipis, pipi, hingga lutut yang lecet akibat terjatuh. Aku masih menerka apa yang terjadi padaku. Mengapa Kayro dan Bayu tidak ada di sampingku, justru orang-orang asing yang nampak menyeramkan dengan rambut gondrong mereka. Baru sadar pula, kaki dan kedua tanganku diikat begitu erat. Kepalaku mendadak pening, sekelebat kejadian dua hari lalu kini perlahan datang.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant