217
"Ibu hamil sensi!" Edward menjulurkan lidahnya.
"Jangan menyinggung ibu-ibu!" seru Chiraaz.
"Tidak menyinggung, tapi ibu-ibunya tersinggungan."
"Itu karena kalian para pria tidak bisa menjaga mulut!"
"Bukan, karena kalian para wanita tidak bisa melebarkan hati. Makanya ego dan perasaan selalu bentrok."
"Kamu! Benar-benar--!"
"Hei! Kalian seperti anak kecil saja!" teriak Fayaaz dari kamar mandi.
"Diam!" serempak Chiraaz dan Edward membentak Fayaaz.
Fayaaz yang sedang menggosok tubuhnya sangat terkejut. Ia pun memilih diam, lalu bersiul dengan sangat keras.
"Kamu sedang hamil, nanti akan melahirkan. Jadi, hemat tenagamu untuk tidak berdebat denganku," kata Edward.
"Kamu sudah miskin saja belagu!" seru Chiraaz.
"Sombong itu tetap diperlukan. Walau keadaan sangat menyebalkan," kata Edward dengan santainya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com