webnovel

Nasi goreng Luna

Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul tengah hari. Pelajaran kanji pun telah berakhir. Seorang pemuda, mengenakan kaos putih di balik hoodie legbong merah memasukkan bukunya ke dalam tas. Kepalanya terasa pening, mengingat mata kuliah yang baru saja ia ikuti. Huruf-huruf kanji, berputar-putar di dalam benaknya. Kemudian, dia beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan meninggalkan kelas.

Sekali melangkah ia melangkah keluar, huruf yang sempat ia pelajari seketika lupa. Memang, mempelajari huruf selain abjad membutuhkan ketekunan yang tinggi. Apalagi, waktu yang ia curahkan sangat terbatas. Kemudian, ia berjalan menuruni tangga lalu seorang lelaki berambut keriting dan memiliki kulit sawo matang berlari menghampirinya

"Hei Mas Fadil," sapa Fajar.

"Fajar kukira siapa, bikin kaget saja."

"Tumben elu enggak bareng Luna, kalian habis berantem?" tanya Fajar.

"Berantem? Enggak, tadi pagi kami sarapan bareng."

"Sarapan bareng?" tanya Fajar menatap curiga.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant