webnovel

2 side life of agent Chan

seorang agent muda yang tak sengaja kembali ke MASA lalu akibat insiden kecelakaan pesawat, MASA lalu banyak mengajarkan hal yang tak pernah dia rasakan bahkan sesuatu yang dia benci, MASA lalu juga yang membuat dia sedikit melunak dan menerima kenyataan bahwa rasa itu memang ada dan amat di butuhkan dalam kehidupannya.

ainiriecharamadani · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
26 Chs

Winter Nights

Yeon sedang menyetir mobilnya untuk kembali pulang ke apartemen Chan dan Chan bilang dia sudah menunggunya di apartemen.

"Ku harap setelah ini Hyung tidak menyuruhku untuk menyelinap ke kamar Sam lagi" Ujarnya yang masih berusaha menenangkan gemuruh jantungnya ,ya mata mata itu adalah Yeon sendiri.

Skip

"Yeon-aa kau mendapatkan Kode itu kan? " Belum sempat duduk di sofa Chan langsung bertanya pada yang lebih muda,Yeon mengangguk pelan serta membuka kacamata yang membingkai dua mata sejernih telaga itu.

"Iya, ini Hyung" Yeon menyodorkan ponselnya pada Chan yang langsung berbinar binar.

"Nee, kau yang terbaik"

"Sudahlah Hyung jangan memujiku "Yeon menutup wajahnya dengan tangan, dia paling tidak bisa jika mendapatkan pujian wajahnya akan memerah seperti kepiting rebus.

"Nanti akan ku bagi ya"

"Tidak, Hyung kau sudah banyak membantu ku mulai dari aku kuliah sampai sekarang kau sudah banyak membantu aku" Sergah Yeon sambil memainkan kacamatanya.

"Tidak, tidak bisa aku akan membaginya nanti jika kau menolak kau akan aku usir dari sini"

"Hyung"Yeon berdiri seketika sambil berkacak pinggang Chan selalu mengancam dengan ancaman yang sama jika dia menolak apa saja yang ingin kakaknya itu berikan contohnya ya seperti ini.

"Lalu aku akan tinggal dimana nanti? " Lanjut Yeon dengan muka memelas dan puppy eye yang lucu.

"Kenapa kau ini suka memaksa Hyung? " Kesal Yeon pada Chan yang sudah fokus pada layar laptopnya, matanya awas memastikan keaslian kode itu.

"Aish.... Diam dulu"

"Ah, aku lebih baik keluar saja mencari udara segar"

"Ya, sudah jangan terlalu malam ya nanti kejadian itu terulang lagi" Chan sambil menahan tawa mengingat kejadian konyol saat Yeon sedang mabuk. Yeon melirik kearah Chan dengan malas dan hanya berdecak lidah lalu segera turun untuk keluar.

"Ck, Hyung kenapa dia masih mengingat kejadian menyebalkan itu sih" Gerutu Yeon sambil membuka pintu mobilnya.

Flashback Off

Yeon sedang mabuk berat malam itu ,dia sedang ada masalah yang tidak bisa dia selesaikan dan sedang tidak mau berbagi cerita dengan Chan.

"Kenapa kau meninggalkan aku? " Yeon menghela nafasnya kesal lalu kembali meneguk soju yang ada di tangannya.

"Aku sangat bodoh" Ia mengusap kasar air mata yang membasahi pipi nya sambil merutuki kebodohannya karna sudah mencintai seseorang yang sudah dimiliki orang lain.

"Jisoo dasar Brengsek" Teriaknya sambil menancap gas meninggalkan club malam yang baru saja dia singgahi, beruntung saja club itu penuh dengan ingar bingar musik sehingga tidak akan ada yang mendengar suara teriakan Yeon.

Mobil Yeon melaju diatas kecepatan normal ditambah dengan suasana hati sang pengendara yang di bilang kacau karna satu hal yaitu Cinta, mobil Yeon bergerak tak karuan oleng sana oleng sini tapi hebatnya dia masih bisa selamat, tapi masih ada tapi.

Dan tiba tiba ....

Tin....tin ....tin... Brakk...

Yeon menabrak pembatas jalan dan dia langsung pingsan di tempat darah keluar dari kepalanya, ya ini kecelakaan tunggal murni kelalaian dari pengendara mobil itu sendiri yang tak lain adalah Jung Yeon-Seok atau Yeon.

Di apartemen Chan sedang menunggu adiknya yang tak kunjung pulang dengan perasaan Khawatir.

"Dimana dia? "

"Ayolah, Yonie angkat telpon ku" Kesal Chan saat menelpon Yeon tapi tidak diangkat sama sekali sejak tadi, perasaan khawatir makin menggerogoti Chan sampai dia menggigit jarinya.

"Kuharap dia baik baik saja" Baru saja Chan hendak masuk ke dalam dan handphone Chan berbunyi tanda panggilan masuk. Tanpa melihat siapa yang menelpon Chan langsung marah marah tidak jelas karna dia yakin itu Yeon.

"Yeon-aa kau ini ya kemana saja? " Semprot Chan langsung membuat orang yang menelpon terkejut.

"Maaf apa anda adalah keluarga dari Tuan Yeon? " Tanya orang di sebrang membuat Chan bingung dan hampir saja tertawa pada diri sendiri, bisa bisanya dia tidak melihat dulu aishhh benar benar.

"Ya, aku kakaknya"

"Maaf tapi Tuan Yeon sedang dirawat di rumah sakit karna kecelakaan" Mata Chan membulat sempurna, dia bahkan menjatuhkan handphone yang ada di genggamannya lalu segera berlari mengambil kunci mobilnya dan langsung menuju rumah sakit tempat adiknya di rawat.

"Aish, kau kenapa? " Tanya Chan saat sudah sampai di kamar rawat Yeon dan korban sekaligus pelaku hanya tersenyum masam pada Chan.

"Kau kenapa Yeon? " Ia masih diam dan tidak ada niat untuk berbicara matanya kini sudah sangat mengantuk.

"Jika kau tidak mau bercerita pulang dari rumah sakit jangan pulang ke apartemen ku" Ancam Chan yang dia pikir bisa membuat Yeon bercerita tentang apa yang sudah menimpanya.

"Kenapa kau selalu mengancamku dengan ancaman yang sama? " Kesal Yeon akhirnya mau berbicara malahan dia menatap tajam pada Chan.

"Ya, terserah padaku" Enteng Chan sambil mengedikkan bahunya dan mengusap surai Hoseok lalu menjitak kepalanya cukup keras.

"Yak.... hyung apa yang kau lakukan? ini sakit tau hyung aishhhh.... "

"Ceritakan padaku apa yang terjadi padamu" Chan duduk di kursi tepat disamping ranjang Yeon sekarang Chan bersedekap dengan wajah datarnya.

"Jisoo dia lebih memilih suaminya dari pada aku Hyung" Mendengar ucapan itu , Chan hampir saja tertawa jika tidak ingat bahwa dia sedang di rumah sakit dia pasti sudah tertawa terbahak bahak.

"Jelas saja dia memilih suaminya karna selama ini yang memberi makan dan keperluannya adalah suaminya"

"Ya, aku tau tapi..... "

"Tapi selama ini aku juga memenuhi kebutuhannya hyung seperti fashion dan bahkan aku juga sering mentransfer uang saat suaminya belum memberi dia uang bulanan" Yeon mendengus kasar ada semburat merah di leher putihnya tanda dia benar benar marah.

Chan yang mendengarkan hanya mengangguk anggukan kepalanya malas meladeni Yeon jika angry mode on, biasanya dia akan meninggalkan adiknya untuk beberapa saat tapi pengecualian untuk kali ini.

"Sudahlah lebih baik kau istirahat saja dulu" Final Chan agar Yeon tidur dan berhenti mengoceh seperti anjing kelaparan, ayolah Chan masih kasihan pada telinganya, asal kalian tau saja jika Yeon merangkap sebagai Rapper underground well dia bisa mengeluarkan banyak kata dalam waktu singkat dan itu sangat mengagumkan.

Back To Story

"Kyaaaaa, Yeon-aa kau memang yang terbaik" Pekik Chan setelah berhasil memastikan keaslian kode yang Yeon curi dari laptop Bae Kyung Sam.

Chan berdiri dan berniat untuk menelpon direktur Choi tapi dia kembali berpikir untuk menemuinya langsung saja besok. Chan memutuskan untuk jalan jalan keluar untuk menenangkan pikiran walaupun hanya ke taman.

🐾🐾🐾

Kim sedang duduk di taman sambil menikmati segelas cokelat panas yang baru saja dia beli, malam ini sangat dingin salju pertama juga sudah turun.

"Hufttt, dingin" Gumam Kim sambil menggosok dua telapak tangannya agar hangat. Malam hari di kota Gangnam sangat indah bintang bintang bertaburan di langit sungguh pemandangan yang indah dan romantis.

"Kim " Panggil seseorang pada Kim yang duduk sendirian di taman, mendengar ada yang memanggilnya Kim menoleh pada orang itu.

"Sam" Kim berdiri dan berlari ke arah Sam yang tersenyum manis pada Kim.

"Kau sendirian? " Tanya Sam pada Kim yang balas tersenyum padanya.

"Ya, aku sendiri kau sendiri? "

"Aku juga sendirian"

"Kenapa kau memakai baju setipis ini saat musim dingin? Kau tidak kedinginan? " Lanjut Sam sambil menyentuh kaos yang kim gunakan.

"Ya, aku hanya..... " Kim menggantung kalimatnya saat melihat Chan yang sedang berjalan sendirian tak jauh dari tempat dia dan Sam saat ini.

"Chan" Kata Kim sambil tersenyum manis pada Chan yang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Chan? " Sam mengernyit heran , dia berbalik badan dan sangat terkejut saat melihat Chan yang dimaksud Kim adalah Chan yang merupakan musuh bebuyutan keluarga Bae Kyung.

"Kim aku akan pulang jaga dirimu" Sam terburu buru pamit pada Kim dan dia lekas menggunakan tudung yang ada di belakang hoodie yang dia gunakan, Kim yang fokus pada Chan dia tidak mendengar ucapan Sam saat sadar namja itu sudah tidak ada di hadapannya.

"Dimana Sam? " Lirih Kim lalu mengedarkan pandangannya tapi tidak menemukan Sam,menyerah akhirnya Kim memutuskan untuk berjalan ke arah Chan.

"Anyeong haseyo Chan" Chan mendongak saat sebuah suara memanggilnya dan dia tersenyum lebar saat melihat Kim pujaan hatinya.

"Kim kau sendiri? "

"Ya aku sendirian tidak ada teman tidak ada pasangan " Kim sambil mendudukan dirinya di samping Chan. Chan tersenyum lagi melihat wajah Kim yang begitu di sukai, tapi dalam hati Chan dia bertanya tanya kenapa Kim tidak menggunakan mantel atau jaket atau baju hangat.

"Kau tidak kedinginan ya? " Tanya Chan .

"Sedikit" Pendek Kim yang seakan mengerti dengan kekhawatiran Chan terhadap dirinya. Tak tunggu lama Chan membuka mantel cokelat yang

dia gunakan dan memberinya pada Kim agar Kim tidak kedinginan.

"Tidak perlu Chan"

"Tidak perlu katamu? Lihat tanganmu ini sedingin es batu Kim"

"Benarkah?, bagaimana kau tau? " Tanpa Kim sadari ternyata Chan menggenggam tangan Kim dan menatap Kim dengan tatapan Khawatir.

"Aish..... Oppa kau? " Tak sengaja Kim mengatakan oppa pada Chan, malu setengah mati kembali melanda Kim dia menutupi wajahnya dengan tangan Kiri yang tidak di genggam oleh Chan.

Chan tersenyum lalu melepaskan genggaman tangannya dari Kim dan dia kini menarik Kim berdiri hingga posisi mereka kini saling berhadapan.

"Aish..... kau tersenyum?" Heran Kim lalu setelah itu dia kembali bungkam dan menatap mata Chan yang juga menatap padanya.

Tatapan mata mereka bertemu untuk sepersekian detik mereka membiarkan Keheningan memeluk dan mengisi ruang kosong antara mereka, asap putih terus keluar saat Chan dan Kim menghela nafasnya, genggaman tangan mereka menyalurkan kehangantan di jiwa.