webnovel

Penasaran Yang Kuat

Bel pulang sekolah telah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Namun Ainina dan Samudera masih berada di dalam kelas, sembari menunggu sekolah lumayan sepi.

"Nin, gimana hubungan lo sama cowok itu?" tanya Samudera tiba-tiba.

"Nggak gimana-gimana, sih. Tapi kayaknya dia udah mulai baik, deh. Maksud gue, nggak nyebelin kayak waktu pertama kenalan."

Samudera menghela napas ringan. "Baguslah. Apa mungkin, lo bakal terima perjodohan, ini?"

Ainina terdiam. Ia juga tidak tahu. Lagi pula, Hendra tidak pernah lagi membahas tentang perjodohan.

Hubungan mereka sampai saat ini, persis seperti orang teman pada umumnya. Jika bertemu, maka akan membahas beberapa hal penting dan tidak penting.

Bahkan, Hendra juga menceritakan banyak hal tentang teman-temannya. Dan kejadian, waktu Temon menyerang pensi SMA Pelita Jaya.

"Gue nggak tahu, Sam. Di setiap pertemuan kita, gue maupun dia, nggak pernah bahas soal perjodohan. Kita berdua udah kayak temen aja, saling cerita, sharing dan makan biasa."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant