"Lo nggak mau pesen yang lain, lagi?"
"Nggak, usah. Perut gue kecil, nggak akan muat kalau makan banyak," jawab Ainina sambil terkekeh ringan.
Kedua matanya mengedar, entah ingin memcari sesuatu atau apa, ia pun tak tahu. Namun ketika menoleh ke arah kiri, tidak sengaja ia melihat Samudera yang tengah berkumpul dengan Fayez dan yang lainnya.
Ainina sedikit terkejut. Apalagi saat ini Samudera juga tengah menatap ke arahnya. Bola mata mereka bertemu, seakan tengah menyalurkan sesuatu dalam diri masing-masing.
Tidak ingin terlalu lama, Ainina akhirnya memutuskan pertemuan bola mata mereka. Ia memperhatikan tempat duduk Hendra, dan menghela napas lega. Untungnya, posisi Hendra saat ini tengah membelakangi Samudera.
Gadis itu kembali menoleh, dan ia melihat Samudera sedang asyik berbincang sambil tertawa.
"Nin, lo lagi liatin apa, sih?"
"Jangan noleh!" cegah Ainina refleks menyentuh tangan Hendra. "Sori. Di sana ada Fayez sama temen-temennya," ucapnya lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com