"Sekarang ayo, om kenalin ke keluarga besar keluarga suaminya Cia."
"Aku udah kenal, kan sering masuk majalah," ucap Nadya.
"Itu bukan kenal," ucap Bagas yang langsung menyeret ponakkan semata wayangnya itu menuju meja keluarga besar Sandjaya dimana kakak sepupunya beserta istri udah lebih dulu bergabung di sana.
Begitu sampai di meja bulat besar itu Nadya berdiri dengan sopan, sebenarnya dia nggak tahan pake kebaya, badannya gatal. Dia anaknya sedikit lebih tomboy dari Cia.
"Ini Nadya, putri kakak sepupuku dan istrinya. Brata dan Tyas."
Nadya membungkuk hormat dan dengan sopan memperkenalkan diri, setelah itu dia ikut bergabung duduk tepat di sebelah Fandi.
"Setauku suami Cia anak tunggal, siapa lo?" tanyanya dengan suara yang sedikit besar. Semua menatapnya.
"Anaknya papa Bagas," jawab Fandi acuh.
Mata Nadya melotot dan langsung natap horor pamannya, "sejak kapan?"
Bagas tertawa, "ceritanya panjang. Yang jelas dia sepupumu juga mulai sekarang."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com