webnovel

Chapter 4 : Desa Velicia Part 2

Setelah mendapatkan keputusan yang mengejutkan dari Roseline. Seluruh Divisi segera mencari penginapan, dan kebetulan mereka menemukan Penginapan satu lantai yang tampak reyot dan sudah dapat dibilang tidak layak huni lagi.

Meski begitu, harga satu malamnya sangatlah mahal. Yaitu, sekitar 75 Mozes dan itu membuat semua orang kaget, mungkin itu sebabkan karena Ekonomi desa ini yang sedang krisis. Tetapi, meski begitu Noir dan yang lain tetap membayarnya karena tidak ada lagi penginapan yang tersisa di desa Velicia ini.

Sekarang, Noir berada di kamarnya sendiri. Hari sudah malam dan ini waktu yang tepat untuk istirahat. Namun, dirinya tidak bisa tidur karena terus terpikirkan tentang desa ini yang diserang.

Noir duduk diatas ranjangnya, ia sudah melepas jubahnya dan memakai setelan putih polos yang merupakan salah satu dari pakaian petualangnya. Untuk kamar Noir sendiri, tidak ada sesuatu yang istimewa, hanya dilengkapi dengan lemari yang ada di sudut ruangan dan sebuah ranjang saja.

Yah, seperti apa yang dikatakan sebelumnya. Karena kondisi ekonomi desa sedang kritis karena serigala hitam yang terus merusak panen saat malam hari. Membuat beberapa kios mulai tutup sementara dan ada pula yang bangkrut.

Sembari merenung, Noir membuka panel status miliknya. Setelah mengalahkan monster tingkat bahaya seperti Andrius sebelumnya. Level Noir naik dengan pesat, dari yang awalnya berangka 6 menjadi 16.

Selain itu, ia juga mendapat 100 Poin Exp saat ini. Dan sekarang, Noir berniat untuk menambah statistik miliknya dengan cara yang berbeda. Karena sebelumnya ia sudah memfokuskan pada INT untuk perkembangan sihir, kali ini ia berniat untuk menambahkan Poin Exp ke AGI.

Noir sebelumnya menyadari, saat melawan Andrius gerakannya masih terlalu kaku dan lambat. Bahkan refleknya tidak terlalu bagus, dari saja Noir menyadari bahwa ia masih kurang dalam kecepatan, menangkis serangan memang baik. Namun, akan lebih berguna lagi jika serangan itu dapat dihindari.

"Kurasa begini..."

_________©_________

Name : Noir Weisten.

Level : 16

Class : Sword-Mage

Hp : 17.000/17.000

Mp: 8.000/8.000

Mozes: 210

STR : 80 (+20)

AGI : 90 (+30)

DEF : 80 (+20)

INT : 80  (+10)

LUC : 80  (+20)

Skill : [Slashing], [Fireball]

Title : [Amazing Player]

__________©__________

[Meningkatkan STATS AGI lebih banyak. Pemain mendapatkan skill dasar kecepatan Wind Step]

Melihat panel yang sekali lagi muncul, mata Noir melebar karenanya. Ini semacam perasaan De Javu yang dulu pernah ia alami. Waktu dulu, Noir berfokus untuk meningkatkan statistik INT miliknya lebih banyak karena ingin belajar sihir, dan ternyata itu malah memicu skill baru yaitu [Fireball]

Dan sekarang ia melakukan sesuatu yang tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Yaitu menambah statistik AGI lebih banyak dari yang lain, dan itu memicu munculnya skill baru seperti waktu dulu.

Mungkinkah, jika Noir melakukan cara ini ke masing-masing statistik lainnya. Juga akan memicu munculnya skil-skil baru seperti sekarang? Nah, itu patut untuk dicoba.

***

Hari yang sudah gelap membuat Noir tidak dapat tidur karena dinginnya udara di malam hari. Di penginapan ini dinding kamarnya sungguh tipis, dan itu membuat udara dingin dapat masuk ke tempat yang tertutup ini.  Noir mulai berpikir, tentang tujuan hidupnya di dunia ini.

Apakah dirinya akan menjadi pedagang dan meraih kesuksesan seperti di dunia sebelumnya? Atau melakukan sesuatu yang berbeda seperti memburu monster dan menjadi Knight dengan kehormatan?

Noir masih bingung, di dunia antah berantah ini. Tidak ada jaminan bahwa kau dapat hidup selama mungkin, di dunia ini kau dapat mati kapan saja dan dimanapun. Entah satu detik kemudian, esok hari, atau lusa hari nanti.

Penyebab kematian juga beragam, entah terkena penyakit, mati kelaparan, diserang monster, atau dibunuh seseorang juga termasuk kemungkinan terburuk. Di dunia ini, kekuatan adalah segalanya.

Nah, jalan apa yang harus dipilih oleh Noir?

"Ini dingin!"

Saat ini Noir berada di luar desa, dia tetap memakai pakaian yang biasanya karena tidak ada pakaian yang lain. Ia memutuskan bahwa besok, untuk mencari pakaian dan beberapa peralatan untuk perlawanan diri.

Noir berjalan-jalan menelusuri hutan, karena malam. Mungkin sudah banyak yang tidur dan desa nampak sepi, ngomong-ngomong besok malam Divisi Pembasmi Monster akan berurusan dengan Serigala hitam yang merusak panen desa setiap malamnya.

Kenapa harus besok? Jawabannya mudah, karena kami semua sangat kelelahan setelah melakukan perjalanan panjang untuk mencapai desa ini. Ditambah fakta tentang melawan Andrius, memikirkannya saja sudah menambah beban pikiran maupun mental.

Selang beberapa menit berjalan tidak menentu arah. Noir tiba-tiba sampai di sebuah aliran sungai yang deras. Letaknya sedikit jauh dari desa, Noir yang sebelumnya tenggelam dalam pemikirannya sendiri bahkan heran kenapa dirinya bisa sampai disini.

Dibawah remang bulan yang indah, terdapat seorang gadis berambut pirang yang berdiri dia atas jembatan yang melengkung di atas sungai tersebut. Mata Noir melebar, gadis itu tidak salah lagi adalah kaptennya sendiri, Roseline.

Rambutnya terurai karena diterpa angin, dia hanya memakai gaun one piece biasa dan tidak memakai armor beratnya. Dia menutup mata sambil menyatukan kedua tangannya di depan dadanya.

"Hey, di dunia ini

aku punya banyak kebahagiaan

Jika kita bersama suatu hari nanti

Jika seseorang menyebutmu pembohong

Dan mencoba tuk melukaimu dengan kata-kata menyakitkan

Jika dunia mencoba memakaikan mahkota duri padamu

Tanpa berusaha mempercayaimu

Aku akan tempatkan diriku di sisimu

Aku tahu kesepian dan rasa sakitmu

Jadi, segala hal yang membuatku utuh

Sekarang akan aku persembahkan padamu

Ah, Aku milikmu..."

Nyanyian merdu yang Roseline sampaikan, mampu membuat suasana hati Noir menjadi tenang. Rasa lelah akan perjalanan, rasa lelah mental setelah menghadapi situasi hidup dan mati sebenarnya, entah kenapa langsung lenyap begitu saja.

Wanita yang selalu bersikap naif itu, meneteskan air mata di tengah cahaya rembulan yang indah ini. Seolah menahan rasa sakit di hatinya, dia menekan kedua tangan ke dadanya. Bibirnya gemetar, dan begitupun dengan kedua kakinya yang hampir saja terkulai lemas.

Roseline membuka matanya, dan mencoba menenangkan dirinya. Disaat itulah matanya bertemu dengan Noir. Suasana menjadi hening, dan hanya suara hembusan angin saja yang terdengar.

"N-Noir!?"

Roseline dengan wajah memerahnya, terkejut karena menyadari keberadaan Noir yang sama sekali tidak disangka-sangka. Noir tahu bahwa seharusnya ia tidak melihat adegan tadi. Namun, dari nyanyian Roseline tadi. Terdapat berbagai perasaan yang ingin disampaikan.

Apakah itu luka? Rasa sakit? Senang? Bangga? Sedih? Marah? Ketakutan? Penyesalan? Atau rasa Putus asa?

Noir sama sekali belum memahaminya. Tetapi, lagu itu dapat menenangkan hatinya dan mampu melupakan rasa lelahnya di hari yang panjang ini.

--

Terimakasih karena sudah membaca :D

Chapitre suivant