Keesokan harinya di Bali, Alvaro meninggalkan rumah sakit untuk mencari keberadaan adiknya. Sejak semalam Felicia sama sekali tak nampak ataupun menghubunginya. Bahkan ponselnya juga tak aktif.
Setelah mencari ke kamarnya tak ada, Alvaro bergegas ke kamar sahabat dari adiknya itu. Ternyata ... mereka berdua sama sekali tak berada di sana. Lelaki itu semakin panik dan langsung mendatangi kamar Helen.
Dengan sangat terburu-buru dan juga cukup keras, lelaki itu menggedor pintu kamar Helen. Tak berapa lama, keluarlah seorang perempuan dengan bathrobe yang menutupi tubuhnya. Sepertinya dia baru saja selesai mandi karena rambutnya masih sangat basah.
"Untuk apa kamu kemari, Alvaro?" tanya Helen dengan wajah tak acuh dan seakan tak peduli dengan kehadiran lelaki itu.
"Di mana Maya dan juga Felicia? Apakah kamu mengetahui keberadaan mereka berdua?" tanya Alvaro pada seorang perempuan yang tampak bingung mendengar pertanyaan darinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com