Joon menatap kedua tangannya sendiri. Tangan itu yang sudah melenyapkan Takeyuki muda yang tak berdosa. Jika berpikir secara jernih, seharusnya Joon menghukum Lizen, bukannya Takeyuki muda.
Tapi, Joon malah melakukan kejahatan itu, karena tidak tahan dengan tindakan Takeyuki yang selalu menyiksa Zenkyo, ibunya.
Joon kini menatap tajam ke arah benda mati bercahaya ungu itu.
"Aku tidak tahu sekarang ini kau berucap kenyataan, atau hanya mencoba membuatku terpuruk. Tapi, sebelum aku melihatnya langsung, aku belum bisa percaya jika Otousan sudah meninggal di masa lalu karena perbuatanku."
"Kheh! Kau memang benar-benar iblis. Iblis tidak akan memiliki rasa bersalah dan takut. Sebuah ketakutan akan menjadi kelemahanmu." Suara itu kembali terdengar.
"Kau benar. Jadi aku akan mencoba bertahan dan tidak akan merasa takut lagi," sahut Joon. Begitu mantap. Ia belum pernah sebersikeras seperti ini sebelumnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com