"Aku akan mengantarmu pulang sekarang, karena ini juga sudah larut malam"
Jin Hye yang duduk di bangku penumpang sejak tadi diam, mengeratkan jas hitam Eunhyuk yang di pakai di tubuh nya, dan kembali memejamkan matanya.
Eunhyuk menoleh sebentar, menganggap gadis itu mungkin sudah tidur karena kelelahan, dan saat hampir sampai di lokasi rumah Jin Hye dia malah ragu, apa pantas membawa gadis ini pulang ke rumahnya dengan keadaan mengenaskan begini.
Apa kata ayah gadis itu nanti, bukankah Jin Hye beralasan pulang malam karena lembur di kantornya.
Eunhyuk melirik jam tangan nya, dan hampir menunjukkan jam dua belas, itu berarti ini sudah tengah malam, dia yakin tak mungkin membawa gadis itu masuk ke rumah nya sekarang.
"Jin Hye -ah bangunlah, apa kau tidur?"
Jin Hye terkejut seperti bermimpi buruk, dan sempat meronta karena takut dan panik.
"Sst tenanglah ini aku...kau masih bersamaku"
"Hiks sajang...nim hiks"
Gadis itu menangis lagi dan terpaksa Eunhyuk harus memeluknya lagi, mengusap punggung nya menenangkan gadis itu.
"Sst uljima, kita sudah sampai di depan rumahmu apa kau mau turun?"
"Annio, hiks aku takut~"
Eunhyuk manggut manggut memaklumi ketakutan gadis itu.
"Aku takut appa akan shok jika melihat keadaan ku begini, hiks sakit jantung nya bisa kambuh"
"Ahk yasudah kita ke tempat lain saja yang aman, besok pagi saja aku antar kau pulang, bagaimana?"
Jin Hye mengangguk pelan, dia yakin bosnya takkan mencelakai nya, toh tadi Eunhyuk sudah menolong nya kan.
*
*
Eunhyuk menyetir mobilnya berusaha fokus mengemudi, namun sesekali cemas juga saat bahu Jin Hye bergetar sepertinya gadis itu menangis lagi.
"Gwenchana? Apa ada yang sakit Hye-ya?"
Jin Hye mengusap air matanya, menggeleng namun isakan itu makin keras, hingga Eunhyuk terpaksa meminggirkan mobil nya.
"Sst sudah jangan menangis lagi, semua akan baik baik saja para penjahat itu sudah di kantor polisi sekarang, aku jamin kau aman, aku mohon jangan menangis lagi"
Dia sesenggukan dalam pelukan Eunhyuk yang masih merasa bersalah karena toh ini salahnya sejak awal.
"Maafkan aku, karena pertengkaran kita tadi siang kau hampir saja celaka"
"Hiks ini salahku hiks aku yang bodoh masih keluyuran di jalan sampai malam, hiks aku yang salah"
Pria itu tersenyum, mengusap rambut gadis itu lega, karena mereka telah berbaikan lagi.
"Maafkan aku, perkataan ku tadi siang mungkin menyakitimu maaf Hye, jebal uljima eum, sudah jangan menangis lagi matamu sudah bengkak"
Dia mengusap pipi Jin Hye dan merapikan rambut kusutnya.
"Kita ke apartemen ku agar kau bisa istirahat dengan baik malam ini ya"
"Gumawo sajangnim"
Eunhyuk terkekeh, panggilan itu tampak lucu jika di dengar saat mereka tak berada di kantor.
***
Eunhyuk membuka pintu depan apartemen nya, mendudukkan Jin Hye di sofa abu abu di ruang tamu dan melesat ke dapur, mengambil segelas air dan kotak obat lalu kembali ke ruang tamu.
"Bibirmu luka, harus di obati dulu ya"
Jin Hye meringis mengaduh, saat alkohol dingin mengenai ujung bibirnya dan pipinya yang lebam, perih sekali.
"Argh sudah appo~"
"Chakaman tahan sebentar, jika di biarkan besok bisa makin bengkak"
Dengan telaten Eunhyuk mengoleskan obat itu dan mengobati beberapa luka lain nya di wajah Jin Hye.
"Minum dulu, aku akan ambilkan kemeja ku agar bisa kau pakai, jadi kau bisa istirahat nyaman malam ini"
"Nde gumawo sajangnim"
Eunhyuk menghela nafasnya berjalan ke kamarnya, dan lima menit kemudian dia kembali dengan kemeja putih miliknya.
"Kamar mandi luarnya sebelah sana, mandilah dulu setelah itu kau bisa istirahat di kamar ku"
Jin Hye mengangguk berjalan tertatih ke kamar mandi di dekat dapur, dan pria itu duduk dengan lelah di sofa memijit dahinya, merasa sedih dengan sikap Jin Hye yang berubah pendiam sejak tadi.
"Haish ini salahku ckck sial, lain kali mulut ini semoga tak ngawur jika bicara lagi"
*
*
*
*
Pagi hari ini nampak mendung, sinar matahari tertutup awan hitam dan udara dingin sudah melingkupi kota Seoul.
Jin Hye menggeliat, setelah perlahan membuka mata lentiknya, rasanya ranjang nya sungguh nyaman dan dia baru sadar semalaman tak tidur di kamarnya, aroma parfum maskulin pria itu bahkan tertinggal di bantal dan selimut yang di pakai nya.
Jin Hye beranjak duduk membenahi kemeja putih yang di pakai nya, dia berusaha berdiri meski kakinya masih sakit, dan berjalan ke arah jendela membuka korden abu abu lebar, seketika pemandangan kota Seoul yang indah dengan gedung pencakar langit menyapa nya.
"Semoga mulai hari ini aku bisa melupakan semua kejadian buruk kemarin, Fighting Hye"
Jin Hye mengusap air matanya, menoleh saat pintu kamar itu diketuk dari luar, dan Eunhyuk masuk membawa nampan lengkap dengan menu sarapan.
"Aku pikir kau belum bangun?"
Pria itu tersenyum manis, tampak tampan dengan kemeja putih yang tergulung hingga siku dan celana jeans hitam nya.
"Pelayan yang memasak dan bersih bersih di sini libur jika sabtu jadi aku hanya bisa membuatkan roti bakar keju dan susu, ayo makanlah dulu"
Jin Hye mengangguk duduk di pinggir ranjang, sedikit risih karena kemeja kebesaran yang di pakainya hanya bisa menutupi separuh paha mulus nya, dan Eunhyuk yang paham mengambil bantal lalu meletakkan di pangkuan gadis itu.
"Aku tinggal keluar dulu, setelah sarapan kita akan ke kantor polisi, agar kau bisa bersaksi dan membuat dua penjahat itu di hukum berat"
"Apa saya harus ikut? Hiks saya takut bertemu penjahat itu~"
"Tenanglah, aku akan menemanimu nanti eum, mereka takkan berani mencelakaimu lagi Hye"
Jin Hye manggut manggut meski masih resah dan takut.
"Gwenchana, masalah ini akan segera selesai, kau pasti akan baik baik saja kok"
"Gumawo sajangnim"
Eunhyuk mengangguk tersenyum, menyodorkan susu hangat pada Jin Hye.
"Gumawo untuk semuanya sajang-nim, jika kemarin kau tak menolongku, entah bagaimana nasibku sekarang"
"Jangan di pikirkan lagi, semua ini juga salahku kok"
Dia menggeleng maklum saat Jin Hye terisak lagi, mungkin gadis itu masih trauma bahkan masih di landa stres jika ingat peristiwa mengerikan kemarin malam.
*
*
*
*
Kantor kepolisian distrik Apgujeong-gu. SEOUL*
"Kalian akan di kenai pasal berlapis karena kejahatan pelecehan wanita dan usaha pemerkosaan, apa kalian tahu hukuman atas kejahatan itu di Korea Selatan sangat berat"
"Tapi kemarin kami mabuk inspektur, kami tak sadar saat melakukan nya"
Oh Sehun yang sedang mengetik membuat BAP untuk dua penjahat itu menyeringai sinis acuh saja.
"Mabuk? Jika tahu mabuk kenapa kau berkeliaran di jalanan hah?! Tak pulang tidur di rumah saja! Apa kau tahu? Yeoja yang hampir kalian perkosa itu juga tak salah apapun pada kalian"
Choi Minho masuk, dengan cemas menyodorkan ponselnya pada inspektur Kwon berisi pesan Line dari teman nya.
"Lee Hyukjae sedang dalam perjalanan ke sini membawa pengacara nya dan nona Park, ckck dasar tikus tikus tolol ini, kalian berada dalam masalah besar sekarang"
Choi Minho, jaksa yang bertugas di kantor pusat kejaksaan Apgujeong-gu Seoul itu mendeplak kepala dua tersangka tadi dengan map di meja, hingga dua orang itu meringis sakit.
Dan inspektur Kwon Yunho malah terkekeh mendekap lengan nya.
"Apa tuan Lee meminta kita melakukan tuntutan pasal berlapis untuk mereka?"
"Nde dan susah nya jika penjahat ini tak di hukum berat, dia mengancam akan mengajukan banding ke pengadilan tinggi sampai makamah agung, lalu mengirim pengacara nya Kim Seok Jin, aish ini menambah daftar kerjaan ku saja, dasar tikus tikus tolol"
"Kalian lihat hah?! Lain kali buka mata kalian dulu siapa korban yang akan kau perkosa, dia berbahaya jika ngamuk ckck, kasus dua tahun lalu soal kakaknya saja sampai heboh di media massa dan kepolisian jadi bulan bulanan pers"
"Sepertinya jabatan mu dalam bahaya juga inspektur jika ini gagal, kau tahu kan teman ku itu tak segan segan menjatuhkan musuhnya siapapun itu"
"Aish jinjja ini semua gara gara mereka, kita jadi sasaran Lee Hyukjae!!"
Dua tersangka tadi melongo heran, dan Oh Sehun tergelak, geleng geleng kepala melihat mimik dua orang bodoh tadi.
"Memang nya siapa nona Park itu? Cih gadis itu kan cuma yeoja biasa, hanya saja dia cantik sekali hehehe~"
Plakk.....
"Appo inspektur sakit!"
"Nde sakit ya! agar kau bisa sembuh dari penyakit bodohmu! Dia memang yeoja biasa tapi yang menghajar kalian kemarin itu Lee Hyukjae, kalian tahu dia siapa hah?!"
Dua preman itu serempak menggeleng takut dengan wajah bodoh nya.
"Dia itu bisa di bilang orang penting di Korea selatan, kakak ayah nya adalah wakil perdana menteri, jika di bilang UNTUK kalangan keluarga Chaebol, kelurga Lee Hyukjae itu berada di urutan ketiga terkaya di negara ini, kakak iparnya adalah pemilik Hyundai dept store, apa kau tahu LG CORP COMPANY, yang membawahi jaringan hotel dan resort TLJ World hotel dan Jewelery Mall, atau Tous lesjours Bakery, COEX mall dan dept store TLJ, pernah dengar merk perhiasan berlian Buncheos?"
Dua orang itu manggut manggut takjub dan makin bingung saja karena penjelasan inspektur muda polisi itu.
"Lee Hyukjae itu adalah putra pemilik saham terbesar dari semua tempat tempat itu, dia juga memiliki akses khusus ke gedung Blue House karena paman nya juga adalah menteri kebudayaan Korea Selatan dan dia berasal dari keluarga bangsawan, lalu kemarin kalian hampir saja memperkosa wanita-nya, jadi terima saja resiko nya setelah ini"
"A...APA?!"
Dua tahanan polisi itu shok dan memekik kaget, dan para petugas polisi di ruang itu hanya tersenyum, melihat kedua penjahat tadi terlihat pucat ketakutan.
*
*
*
*
"BAP sudah kami buat tinggal menunggu kesaksian dari nona Park"
Saat Eunhyuk, Jin Hye, dn pengacaranya Kim Seokjin sampai di kantor polisi, Gadis itu duduk di ruang tamu depan, dengan dua pria lain yang langsung terlibat obrolan serius bersama Choi Minho.
"Aku tak mau Jin Hye makin tertekan karena harus memberi kesaksian konyol seperti itu, semua akan di urus pengacaraku dan soal tadi yang ku katakan, jika kau tak pecus menyelesaikan kasus ini ancaman ku tak main main eum Min Ho-ya"
"aigoo Hyung sabarlah aku akan mengurus semua ini dengan baik, kau tenang saja"
"Di mana tikus tikus sialan itu? Apa mereka sudah mendekam di sel?"
"Mereka masih di interogasi oleh petugas polisi"
"Bawa aku menemui mereka sekarang!"
"Hyung tapi~"
"Tenang saja aku takkan mengotori tanganku lagi kok, sekarang antar aku ke sana"
Choi Minho terpaksa mengangguk dan membawa dua pria itu ke ruangan lain nya.
*
*
*
*
Saat Eunhyuk baru masuk di ruangan interogasi, dia melihat dua pria yang duduk berhadapan dengan petugas polisi, tengah di interogasi dengan wajah mereka yang masih lebam lebam dan luka di sana sini, akibat di hajar Eunhyuk kemarin malam.
"Inspektur Kwon, ini tuan Lee dan pengacaranya sudah datang"
Dua tersangka tadi langsung menunduk takut dengan tatapan tajam Eunhyuk yang langsung mendekati mereka.
"Kalian tahu apa kesalahan kalian??"
Mereka buru buru mengangguk takut.
"Bersyukurlah kemarin aku tak menggantung kalian hidup hidup, karena polisi cepat datang ke lokasi"
Mereka mengangguk lagi lalu menunduk dalam dengan tubuh gemetar.
"Kau tahu?! Jika yang kau perkosa kemarin bukan Park Jin Hye aku takkan peduli dan masa bodoh, tapi~"
Kali ini Kwon Yunhoo dan Choi Minho saling bertatapan ngeri, yakin setelah ini Lee Hyukjae akan mengamuk lagi.
"Aku ingin memotong lidah mu yang berani menjilati leher -wanitaku- jika perlu membakar mulutmu agar selamanya bekas tubuh wanita ku tak ada di bibirmu lagi!"
Glek...
Wajah Minho memucat dia memegang bahu Eunhyuk dan menggeleng risau.
"Hyung jebal andwe~"
Plakk.....
Salah satu pria itu jatuh ke lantai, sambil memegangi bibirnya yang berdarah lagi.
"Dan kau?!"
Wajah penjahat satunya ikut pucat pasi, dia langsung jatuh dari kursinya berlutut memohon belas kasihan di depan Eunhyuk.
"Tuan.....kami kapok tolong ampuni kami! Hiks ampuni kami hiks kami janji akan jadi orang baik baik"
"Beraninya tangan mu menjamah tubuh Park Jin Hye-ku, hah!? Brengsek!!"
Eunhyuk menendang satu pria yang masih memegangi bibirnya, dia membatin kesal.
---
'Brengsek!! Aku saja belum pernah menjamah tubuh nya'
---
Eunhyuk menarik kerah salah satu orang itu, hingga pria itu megap megap sesak nafas dan meronta panik.
"Hyung lepas aigoo jebal kau bisa membunuhnya!!"
"Tuan Lee biarkan kami yang memberikan hukuman! Tolong jangan bertindak anarkis!"
Choi Minho dan Oh Sehun langsung spontan berusaha melepaskan cekikan tangan Eunhyuk, dia membujuk panik pria itu.
"Diam kalian!! Cih jika dua tikus ini masih bisa berkeliaran di jalanan lagi aku sendiri yang akan menggantung mereka hidup hidup!! Kau dengar Min ho- heuh?!"
"Ne kami janji akan menyelesaikan ini tuan Lee tolong lepaskan dia"
Uhuk uhuk.....uhuk....
Begitu lepas dari cekikan itu, si tersangka langsung jatuh ke lantai menarik nafas dengan rakus seperti nyawanya di lepaskan lagi
"Seok Jin-ssi tolong kabari saya perkembangan apapun soal kasus ini"
"Ne presdir Lee, tenang saja semua akan saya urus sampai beres"
"Awas saja kau!! Jika berani muncul lagi di depan ku!"
Tak ingin berlama lama di tempat itu, Eunhyuk berbalik pergi keluar dari ruang interogasi itu setelah amarahnya terlampiaskan.