"Tapi lo beneran lihat, 'kan?" tanya Alfiz yang kini menatap intens seorang wanita yang berada di hadapannya saat ini. "Ciri-ciri orang yang ngejarnya kaya gimana?"
Dilihatnya wanita itu yang seperti sedang berpikir membuat Alfiz menjadi gemas sendiri karenanya.
"Ciri-cirinya mereka itu tinggi, terus pake pakaian formal serba hitam. Kayanya sih mereka bukan sembarang orang, kaya suruhan petinggi-petinggi gitu."
Deg.
Jantung Alfiz langsung berdetak begitu kencang ketika mendengarnya. Ia dengan cepat merogoh saku celananya untuk menghubungi seseorang. Dirinya hendak memberitahukan informasi penting ini karena yakin bahwa yang baru saja dibicarakan oleh wanita tersebut adalah James.
"Halo, Yas. Gue dapet informasi," ujarnya kepada seseorang yang baru saja dihubunginya itu. "Ini tentang James."
Sementara wanita tersebut sedari tadi sudah masuk ke dalam Club sehingga kini Alfiz tinggal seorang diri di depan sebuah tempat laknat seperti yang dikatakan oleh Yashelino.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com