webnovel

Bab.  11 Hari Pernikahan 2

Kediaman Keluarga Prayuda 

Suara burung yang berkicau di dahan ranting menandakan kalau matahari sudah mulai menyapa para manusia untuk mulai beraktivitas. 

Tuan Raksa sudah rapi dengan pakaiannya. Dia akan berangkat lebih awal karena akan menikahkan Via langsung bukan menggunakan wali hakim nantinya. Nyonya Sandra dan Tia masih belum selesai bersiap.

"Mas,  aku sama Tia datangnya nanti saja diantar sopir ke acara pernikahan Via. Kalau kamu tungguin aku sama Tia nanti kelamaan" 

"Ya,  sudah nanti kamu kasih ini ke petugas di depan hotel. Jangan sampai ketinggalan kalau ketinggalan tidak bisa masuk" jela ruan Raksa menyerahkan kartu undangan khusus keluarga ke nyonya Sandra. 

"Iya,  mas ma kasih. Aku tak antar mas ke depan karena mau siap-siap dahulu agar nanti aku tak membuat mas malu dihadapan semua relasi bisnisnya mas" jawab nyonya Sandra memasukan kartu undangan tersebut ke dalam tas yang akan dikenakan nantinya. 

Tuan Raksa melangkah keluar kamarnya menuju mobil yang sudah siap mengantarnya ke acara pernikahan anaknya sedangkan Axel sedang delima antara datang atau tidak. 

"Jika aku tak datang hari ini,  belum tentu aku akan melihat wajah adikku lagi nantinya. Jika aku datang… Aku tak tegak melihatnya menikah dengan pria yang tak dia inginkan. Aku juga penasaran siapa pria yang menikahi Via" batin Axel menjerit. 

Setelah cukup lama berperang dengan perasaannya, Axel mulai bersiap berganti pakaian dengan celana dan jas warna navy dengan dalam kemeja warna putih gading tak lupa dengan dasi yang senada dengan jasnya. Axel melangkah keluar kamarnya menuju garasi mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata agar tak terlambat sampai sana. 

Tia dan Nyonya Sandra masih merias diri dan memperhatikan model bajunya,  sepatu high heels,  tas pesta,  kalung,  gelang,  anting, cincin  dan lain-lain untuk menunjang nama baik mereka nanti di acara tersebut. Setelah nyonya Sandra selesai berhias diri dan bercermin melihat penampilannya yang bisa dibilang sempurna  langsung melangkahkan kakinya ke kamar Tia  untuk melihat putrinya sudah selesai atau belum. Jika sudah mereka akan berangkat menuju tempat acara diantar sama sopir. 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hotel Snow Dragon

Axel yang masih dalam perjalanan menuju acara diselenggarakan di hotel Snow Dragon. Axel yang marah-marah dan kesal sendiri di dalam mobil karena terjebak macet yang parah. Axel tak mungkin bisa melihat acara akad nikahnya. Axel yang tiba di depan lobby hotel Snow Dragon tidak langsung turun dari mobil tapi mencoba untuk menenangkan emosinya saat ini juga. 

Di dalam ballroom hotel tersebut saudara dari keluarga Via sudah memenuhi ruangan tersebut dan juga tamu-tamu penting sebagian sudah pada datang untuk menyaksikan pernikahan termegah dan menggemparkan seluruh penjuru negara karena seorang CEO muda dan sukses akan melepas masa lajangnya hari ini. Bagi para wanita menjadi hari patah hati internasional karena pria tersebut akan segera menikah. Para awak media baik cetak atau pun elektronik siap mengabadikannya dan membagikan beritanya ke seluruh dunia. Mereka disiapkan ruangan khusus untuk melihat jalannya acara,  ada juga wartawan yang mengambil gambar para tamu yang datang. 

Saat penghulu menanyakan kepada tamu undangan ada yang keberatan dengan  dengan pernikahan ini atau tidak. Tiba-tiba ada suara yang berteriak dari arah pintu.

"Tunggu... 

Semua mata tertuju kepada orang tersebut. Orang yang berteriak itu seorang wanita cantik dan anggun. Salah satu anak dari relasi bisnisnya tuan Elang. 

"Tuan Elang,  apa kurangnya aku dari wanita yang sekarang duduk disampingmu itu?  Aku sangat mencintaimu dari dulu kenapa kau menikah dengannya?  Jawab aku….. Jawab " teriak wanita itu dihadapan orang banyak sambil terisak tangis. 

Roy yang melihat itu langsung bertindak dengan cepat sebelum tuan mudanya marah kepadanya. Roy langsung memanggil para bodyguard untuk menarik paksa keluar wanita tersebut dari ballroom hotel tersebut.  Saat akan ditarik keluar oleh bodyguard,  Elang mengeluarkan suaranya. 

"Kau ingin tau kenapa aku tak memilihmu tapi wanita itu karena kalian sangatlah berbeda jauh. Tak perlu aku jelaskan alasannya di depan umum karena akan membuat dirimu lebih malu lagi" Elang menjawab dengan suara dingin dan tatapan mata yang tajam ke arah wanita tersebut. 

Elang yang sudah selesai berbicara langsung duduk kembali ke posisinya semula. Roy yang sudah membaca kode yang diberikan tuannya langsung memerintahkan anak buahnya membawa pergi wanita tersebut keluar. 

Pembawa acara yang melihat situasi itu mencairkan suasana yang tegang setelah diberi kode oleh Roy. Penghulu meminta tuan Elang menjabat tangan tuan Raksa untuk memulai ijab qabulnya. 

"Saya nikahkan dan kawinkan Putri kandung saya ananda Oktavia Prayuda dengan Elang Sastra Pratama dengan mas kawin satu set perhiasan dan uang 3 miliyar rupiah,  tunai" ucap tuan Raksa dengan tegas dan menggoyangkan tangannya sebagai kode untuk langsung dibalas oleh Elang. 

"Saya terima nikah dan kawinnya Oktavia Prayuda dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" Elang menjawabnya dengan tegas dan satu kali tarikan nafas. 

"Bagaimana para saksi" tanya penghulu kepada saksi dan para tamu yang datang. 

"SAH"ucap para saksi dan para tamu bersamaan. 

Penghulu langsung melanjutkan membacakan doa dan diakhiri dengan penandatanganan buku nikah. Via dipasangkan cincin nikahnya di jari manisnya,Via mencium punggung tangan Elang serta Elang juga mencium keningnya. Adegan itu tak lepas dari para photography dan awak media yang mengabadikan momen tersebut. 

Di pojok ruangan ballroom yang sepi Axel memandang sedih adiknya yang menikah muda dengan Elang yang terkenal dingin dan kejam pada siapapun. Alex pun melihat sedih dan patah hati melihat hal tersebut yang duduk tak jauh dari Axel. 

Via dan Elang naik ke panggung pelaminan untuk menerima ucapan selamat dari para tamu yang datang. Tak asisten Anton datang untuk meminta penggantinya berganti baju pesta.

Via dituntun menuju kamar yang tadi pagi digunakan untuk meriasnya. Via takjub dengan kamar tersebut yang sudah di dekor menjadi rapi dan cantik kamarnya tersebut. Anton langsung meminta asistennya membantu mengganti bajunya dengan gaun pesta dan dia juga merapikan make-up Via menjadi lebih natural dari sebelumya. 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di Rumah Sahabatnya Via (Irma dan Nadin) 

Mereka kaget dan sekaligus tak menyangka sahabat mereka menikah dengan Elang yang terkenal itu. Kenapa Via tak menceritakan hal tersebut ke mereka. Mereka tau seperti apa Via sebenarnya tak mungkin dia tutupin kalau tak punya alasan yang kuat. 

"Irma, kamu liat ga berita di stasiun TV  yang menayangkan pernikahan tuan Elang itu?"  Tanya Nadin tanpa mengucapkan salam dan langsung menanyakan ke intinya. 

"Aku lihat berita itu. Apa benar itu Via sahabat kita bukan orang lain yang kebetulan namanya sama?  Irma malah bertanya balik ke Nadin. 

"Tidak mungkin orang lain, secara di negara kita yang namanya Prayuda hanya ada satu orang yaitu keluarga Via" Nadin memberi penjelasan ke Irma. 

Mereka berdua berdebat dan beradu argumen yang saling terpatahkan satu sama lain. Mereka akhirnya lelah dengan itu semua sampai akhirnya mereka memutuskan nanti  menanyakan langsung ke Via di kampus. 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hotel Snow Dragon

Di lobby para wartawan memfoto para tamu yang masuk ke hotel tersebut. Hotel tersebut sudah disterilkan dari para tamu yang menginap mulai kemarin demi keamanan acara berlangsung. 

Nyonya Sandra dan Via kaget waktu diturunkan oleh sopir yang disambut dengan karpet merah. Mereka bertanya-tanya siapa sesungguhnya calon suaminya Via. Mereka melangkah dan menyerahkan kartu undangan ke petugas. Mereka menuju ballroom hotel tersebut dan langsung disuguhkan dengan pemandangan serta dekorasi yang mewah dan elegan. Mereka semakin penasaran dengan sosok pria yang jadi calon suaminya Via. Mereka melangkah menuju tuan Raksa berada yang sedang berbincang dengan relasi bisnisnya. 

"Selamat siang semuanya" ucap Nyonya Sandra dengan lembut disertai senyum,  Tia yang berdiri disamping nyonya Sandra hanya menampakkan senyum terpaksanya. 

Alex melangkah menuju pelaminan dengan langkah lesu dan tak semangat lagi. Setibanya di pelaminan Alex langsung memberikan semangat dengan refleks memeluk Via yang berdiri disana sendiri.Via yang tadi kaget dipeluk Alex pun tersadar dan langsung mendorong Alex agar melepaskan pelukannya. 

Elang yang baru saja masuk ke ruangan tersebut langsung menatap tajam dan mengepalkan tangannya untuk mengendalikan amarahnya agar tak lepas kendali disini. Tia yang bisa melihat kekasihnya memeluk Via yang posisinya tak jauh dari pelaminan pun wajahnya sudah merah padam dan siap meledak. Tia langsung pamit izin ke toilet ke mamanya sedangkan Elang mengurungkan niatnya yang tadi ingin naik ke pelaminan tapi menyapa para tamu yang sekaligus relasi dan investor di perusahaannya. 

Saat Tia menuju toilet,  dia mendapatkan pesan masuk yang berupa video.  Tia menekan tombol play dan melihatnya dengan perasaan yang senang seakan dapat sebuah undian,  saat tengah melihat video itu ada yang menarik paksa ponselnya. 

Chapitre suivant