webnovel

EP 39-Kasus Terbaru

"Jadi rahasia apa yang eomma mu punya itu hah?" Tanya Minkyu dia menyeruput minuman nya.

Jenn menatap ke arah luar dinding kaca tembus pandang, dia menatap beberapa siswa yang beberapa kali melirik ke arahnya apakah para siswa itu mengenali Jenn?

Jenn hanya berusaha untuk menyembunyikan wajahnya kembali, astaga menjadi seorang aktris memang sulit, bahkan dia sendiri tidak tahu apakah diluar sana ada paparazi atau tidak.

Plak!

Minkyu menepuk pipinya pelan lalu tersenyum lebar.

"Ya! Ngapain pukul-pukul sih?!" Ketus Jenn yang merasa sangat sebal.

Bagaimana bisa pria ini malah menepuk pipinya? Mana tangan nya besar sekali, jadi satu wajah kena semua.

"Ada nyamuk tadi. Lagian kamu di tanyain malah ngelamun aja." Minkyu tertawa kecil menatap wajahnya yang terlihat sangat imut saat sedang digoda seperti ini.

"Kamu tadi tanya apa?"

"Itu... Rahasia apa yang mama mu punya?" Ujar Minkyu.

Jenn menelan air liurnya, sudah cukup dia terpesona dan terkagum-kagum akan ketampanan Minkyu hari ini. Kenapa dia membuat detak jantungnya tidak normal sih?

"Ah ya... Dia menanyakan padaku, aku menganggap dia seperti apa? Aku hanya diam saja waktu itu. Tapi tiba tiba juga dia mengatakan kalau kalau semua patung yang dia buat itu memiliki sifat dan seolah olah dia membuat seorang manusia. Kau percaya akan hal itu?" Jenn menggigit bibirnya.

Minkyu menatap Jenn setengah percaya, apakah hal itu memungkinkan? Semuanya tampak seperti kebohongan. Tapi sekali dia bertemu dengan ibunya Jenn, dia memang memiliki aura tertentu.

Hari ini mereka berdua benar benar di buat bimbang dengan topik tersebut. Mereka bahkan tidak bisa tertawa sama sekali, satu sama lain menganggap hal ini dengan serius.

Jenn awalnya tidak mau dirinya dipenuhi dengan tahayul atau mungkin khayalan yang muncul di pikiran nya. Memang jika di pikir secara logis, itu semua tidak mungkin terjadi. Manusia diciptakan dari Tuhan. Mana mungkin patung bisa hidup? Tapi buktinya juga saat ini Jenn menatap Minkyu yang muncul sebagai seorang dari masa lalu. Apalagi dia muncul dengan cara yang aneh, dari patung.

"Kamu punya agama Jenn?" Tanya Minkyu.

Jenn menggeleng.

"Aku tidak memilikinya." Balas Jenn.

"Ah sama."

Jenn menghembuskan napasnya, dia jadi bingung harus seperti apa saat ini.

Namun rasa bimbang mereka harus buyar karena tiba tiba saja seseorang mendatangi Jenn, dan itu adalah Minho. Dia menggunakan pakaian yang simpel, tidak seperti biasanya.

"Ikut aku." Kata Minho.

"Loh? Oppa kenapa bisa tau aku ada disini? Aku kan ga bilang apa apa."

"Ada yang ingin gue bicarain. Cepet." Minho menarik tangan Jenn dan meninggalkan Minkyu disana sendirian.

Sebenarnya hal ini sangat aneh sekali, tidak seperti biasanya Minho bersikap seperti ini, dia menjadi sangat dingin apalagi dengan tatapan tajam itu.

Genggaman tangannya juga sangat kasar. Jenn menyempatkan dirinya untuk membuat kode dengan jemarinya ke arah Minkyu. Dia membuat kode sebuah telepon, yang menujukkan jika dia ingin bilang 'nanti akan kuhubungi.'

"Ada apa sih?" Jenn mulai risih dengan sikap Minho yang aneh.

"Ada masalah diperusahan CEO Hyun. Kau harus segera kesana. Mereka mengatakan akan memboikot mu sepenuhnya!" Kata Minho.

Break News!

"Perusahaan Star Sun Entertainment tertangkap memalsukan semua dokumen di kejaksaan hukum siang ini, dan terkait hukuman yang didapatkan oleh Jenn, mereka seharusnya memasukan Jennifer Kim ke penjara. Tapi karena dokumen yang palsu, kini Polisi dan tugas keamanan lainnya sedang menyelidiki ulang kasus tersebut." Ucap sang presenter.

Ada dua hal yang sedang dipikirkan oleh Jenn. Yang pertama tentang dirinya dengan agensi itu, apa yang akan terjadi dengan dirinya setelah ini? Akankah dia berada di dalam jalur hukum lagi? Yang kedua adalah tentang Minkyu dan juga dunianya serta rahasia eomma.

Dia masih bingung harus mendahulukan yang mana?

Minho menggengam erat tangannya, pria ini tahu sekali jika Jenn sedikit parno jika banyak orang yang menyoroti dirinya apalagi dengan wajah seolah mereka menujukkan kemurkaan.

"Yakk!!" Bentak Minho mendorong pintunya. Dia segera menarik kerah baju CEO Hyun. Mantan bosnya itu sedang duduk di kursi tengah seolah dia sedang dalam keadaan biasa saja.

"Wait wait wait... Jangan kasar kasar atuh... Apakah kamu bisa lebih sopan Minho ssi?" Ketus CEO Hyun.

Jenn menarik tangan Minho agar pria itu melepaskan cengkraman kuat itu.

Kini Jenn tahu kenapa para siswa siswa itu meliriknya dengan tatapan seperti tidak suka tadi saat di cafe. Rupanya karena hal ini. Karena masalah baru yang terus datang padanya.

"Apa yang terjadi CEO Hyun?" Tanya Jenn berusaha untuk terlihat sopan.

"Mianhe Jenn ssi... Tapi mereka menangkap semua dokumen palsu ku. Itu semuanya benar, seharusnya kamu telah dipenjara. Tapi sayang seribu sayang... Dokumen itu harus ketahuan sekarang." Kata CEO.

Jenn mengerutkan keningnya hampir tidak percaya dengan apa yang dia dengar saat ini.

"Pemalsuan dokumen? Aku kan tidak ada sangkut pautan nya dengan dokumen dokumen palsumu. Dan itu TIDAK ADA HUBUNGAN nya dengan kasus ku. Bagaimana bisa kamu membuatnya seolah olah terhubung eoh?" Jenn hampir tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

"Mianhe. Tapi seperti itulah perputaran nya."

"Kau mempermainkan Jenn?? Aish!! Mana sih Gyu Yeong hah?! Bawa dia kesini!! Jangan disembunyikan terus!" Bentak Minho menghantam keras meja ruangan itu hingga kacanya pecah.

Jenn bisa melihat pria itu kesakitan menahan rasa nyeri di jemari tangan nya yang berdarah.

"Kalian berkencan? Kenapa saling melindungi? Bukankah kabar kencan mu bisa membuat semua kasus mu hilang? Lakukan saja.... Jangan dibuat pusing..." Katanya.

"Sajangnim ssi. Ini bukan masalah yang sepele. Ini adalah hal yang cukup besar. Anda tidak bisa melakukan nya dengan sangat santai." Kata Jiwon yang tiba tiba ada dibelakang mereka berdua.

CEO hanya tertawa saja.

"Aku sudah mengatakan jika dokumen itu tidak ada sangkut pautan nya dengan Jenn. Tapi pihak sana mengatakan jika aku harus membawa mu dalam kasus ini."

"Siapa mereka?" Tanya Jiwon.

"Petinggi. Yang tidak bisa kupagai." Jawabnya tersenyum lebar.

Jiwon mengumpat pelan, dia segera mengambil sebuah berkas yang ada di tas jinjing nya.

"Semua dokumen ini akan membuktikan jika Jenn tidak bersalah. Kami tidak akan pernah takut!" Ujar Jiwon di luar kendali, dia bahkan menampakkan berkas itu ke arah wajah CEO.

Jenn menatapnya dengan tatapan sinis. Bahkan Minho mengusapkan darah jemari tangan nya ke kerah baju pria itu.

CEO hanya tertawa saja seolah dia tidak bersalah, dasar psikopat gila. Bisa-bisanya dia menjadikan politik di agensinya sebagai sebuah permainan? Dan siapa petinggi itu? Bukankah mereka yang membuatnya menjadi rumit seperti ini?

Tapi Jenn tidak bisa berpikir dengan jernih lagi, banyak masalah yang datang di saat bersamaan, membuat dirinya bingung harus bersikap seperti apa.