webnovel

EP 38-Terpesona

Kemarin malam eomma benar-benar sangat aneh, di dalam hati Jenn saat ini hanya terpikirkan tentang Minkyu. Bahkan saat dia sedang berlatih untuk melakukan sesi syuting nya. Dia sedang tidak fokus bahkan harus take sampai berulang kali.

Saat istirahat juga demikian, mata Jenn tidak bisa fokus dengan makanan yang ada di atas mejanya dia terus terpikirkan tentang pria itu. Apakah Minho mengusirnya? Baiklah jika seperti ini Jenn harus pergi ke rumah pria itu untuk memastikannya apakah baik baik saja atau tidak.

Beberapa waktu yang lalu Hari menelepon nya dan dia mengatakan ada salah satu teman dari kehidupan lamanya yang merupakan teman dekatnya Minkyu. Mereka juga mengatakan akan berteman di weekend Minggu ini. Sekarang hari Sabtu, Jenn harus segera pergi ke rumah Minkyu dan menyampaikan kabar ini.

"Jiwon, aku pergi." Kata Jenn dengan mengambil Hoodie nya dan membawa tas jinjing kecilnya.

"Mau pergi kemana?" Tanya Jiwon dengan memandang Jenn yang sedang berbalik dengan berjalan anggun, pergi meninggalkan dirinya.

"Ada... Urusan. Bentar." Jawab Jenn pura pura sibuk dengan ponselnya.

"Jenn!" Bentak Jiwon membuat Jenn berhenti berjalan.

Dia cukup terkejut dengan temannya. Kenapa dia membentak?

"Kau tidak ingat hari ini hari apa?" Tanya Jiwon, matanya menujukkan bahwa dia sedang sedih.

"Sabtu." Balas Jenn mengerutkan dahinya, tidak mengerti apa yang dimaksud oleh sahabatnya itu.

"Okay... Sekarang hari Sabtu. Kamu terus mengacaukan nya!! Kau tidak bisa mengikuti syuting dengan baik! Take terus diulang ulang, kau tau siapa yang dimarahi? Aku! Semuanya karena aku. Beberapa hari ini kau juga tidak mendengarkan curhatan ku dengan baik, kau tidak mengatakan kata kata dan senyuman seperti biasanya. Apa itu karena Minkyu? Kau bahkan tidak membaca dan tidak membalas pesan ku. Kau menghancurkan semuanya Jenn!" Bentak Jiwon membuang kertas yang sedang dia pegang dan meninggalkan studio syuting.

Jenn terdiam, membisu. Dia tidak mengerti satupun apa yang baru saja dikatakan oleh Jiwon. Apakah teman nya sedang PMS? Kenapa dia sensitif sekali? Bahkan dia mengatakan hal hal yang membuat Jenn bingung.

"Ada apa dengannya?"

Tak ingin berpikiran hal hal lain, Jenn segera meninggalkan ruangan studio dan mengejar Jiwon. Namun terlambat, ia malah melihat sahabatnya itu pergi dengan mobilnya.

Apa salahnya?

Kenapa Jiwon tiba tiba marah?

Drttt...drrt....drtt...

Pertanyaan nya masih belum terjawab kan, seseorang Menelepon membuat perhatian nya buyar begitu saja.

"Ya ya... Aku akan menemui mu sekarang." Jawab Jenn masuk ke dalam mobilnya.

Jalanan sangat sepi, para siswa sedang belajar dengan giat untuk ujian perguruan tinggi, sudah menjadi peraturan pemerintah untuk tidak membuat kegaduhan di jalanan.

Jenn mengamati seluruh jalanan, hingga ia tidak sengaja melewati salah satu toko roti. Dia berhenti cukup lama saat lampu merah, melihatnya dari kejauhan. Empat tahun yang lalu dia berada disana dengan perasaan gembira dan merasa jika Gyu Yeong akan menyatakan perasaan nya, tapi dia hanya kepedean.

Alih alih mendapatkan cinta, ia malah mendapatkan sebuah kabar jika dia hanyalah orang yang dijadikan alat untuk semua kasus nya. Dia hanyalah pengalihan isu. Kini... Lihatlah semua orang memalingkan muka untuk dia bersinar.

Mobil nya berhenti di salah satu apartemen tinggi. Dia masuk ke dalam lift dan menekan tombol yang tepat. Begitu lift dibuka ia segera berjalan dikoridor nya, mengetuk dan menekan tombol bell untuk salah satu kamar.

Ding dong!

"Ada apa?" Tanya Minho, ia menggunakan celana pendek dan kacamata hitam. Bahkan ketika ada dirumah dia tetap menunjukkan style nya.

"Ih. Dasar ga tau malu! Pakai celana pendek di depan cewek!" Ketus Jenn.

"Mau apa sih kesini? Kalau mau ceramah jangan disini deh!"

"Mana Minkyu?"

"Pergi." Jawab ya singkat.

"Kemana?"

Jenn masuk ke dalam rumahnya, dan benar saja tidak ada pria itu. dilamarnya juga tidak ada.

"Dia pergi sana cewek. Cewek cantik. Kalian bertengkar?" Minho menyelidik.

"Cewek? Siapa dia?" Jenn mengerutkan dahinya, dimana sekarang Minkyu berada? Ia pergi dengan siapa memangnya? Dan kenapa tidak memberitahu nya?

Minho mengangkat bahunya. Kini dia memandang wajah Jenn yang sedang kebingungan, sembari duduk di sofa dan menyalakan televisi.

"Oppa... Cewek itu rambutnya agak pendek yah? Terus pakai dress yang selutut? Dengan tas selempang kecil?" Tanya Jenn mencoba menyebutkan ciri-ciri Kim Hari.

"Benar. Kenapa kamu bisa tahu? Heol... Jangan jangan Minkyu juga pacaran sama dia yah? Ahaha. Pantas saja tadi gandengan tangan." Ucap nya.

Jenn terkejut sekali lagi. Benarkah Minkyu pergi dengan Hari? Bergandengan tangan? Dia tidak tahu kenapa dia memikirkan gandengan tangan itu. Tapi entah kenapa rasanya sakit sekali bahkan hanya dengan mendengarkannya.

"Okay thanks Oppa. Aku akan pergi. Bye!!"

"Wait! Jenn! Tunggu!" Teriak Minho namun gadis itu tidak berhenti berlari.

"Aish... Apa dia tidak lupa kalau sekarang hari ulang tahun nya Jiwon? Aduh gawat banget. Pasti Jiwon bakalan marah. Aduh...." Minho menggaruk telinganya karena merasa kesal sekali.

****

Jenn kini sedang berada di sebuah cafe, tempat dimana dia bertemu pertama kali dengan Hari. Dan benar saja, Minkyu ada disana, duduk dengan sibuk pada kameranya.

"Lee Minkyu!" Teriak Jenn keras.

Minkyu dengan polos mendongakkan kepalanya, menatap cewek cantik yang sekarang sedang menggunakan masker dan menarik tangannya menuju mobil.

Bruk! Pintu mobil tertutup kasar.

"Apa yang kau lakukan eoh? Kenapa datang--"

"Oppa. Udah ku bilang kan jangan terlalu dekat sama Hari!"

"Kapan kamu bilang? Aku tidak pernah mendengarkannya." Ketus Minkyu yang merasa sangat kesal. Dia memasukkan kamera secara perlahan lahan ke dalam tas kameranya.

Jenn menoleh ke arah Minkyu curiga. Dia mengerutkan dahinya beberapa kali bahkan dia memperhatikan pria itu dengan sangat serius saat ini.

"Apa yang terjadi? Kau suka sama Hari yah?" Tuduh Jenn.

"Iya. Kenapa memang?" Celetuknya.

Jenn langsung terdiam.

"Aniya... Aku hanya ingin berbicara serius" balas Jenn.

Kini Minkyu menghentikan tangan nya yang sibuk dengan kamera miliknya, lalu menoleh ke arah Jenn.

Matanya yang indah itu...

Sekali lagi membuat Jenn terpukau. Dia terkesima begitu melihatnya.

"Apa yang ingin kau katakan?"

Jenn memperhatikan bibirnya yang berbicara. Kenapa Minkyu terlihat berbeda dari sebelumnya? Kenapa dia terlihat sangat.... Ah sulit untuk dikatakan.

"Eomma... Di-dia. P-punya rahasia." Jawab Jenn tergagap gagap.

Minkyu mengerutkan keningnya.

"Rahasia? Seperti apa?"

"Itu... Ini... Eum... Aku juga tidak paham. Aish!! Berhenti menatap ku seperti itu!" Bentak Jenn kesal.

Minkyu terkejut, mengerutkan dahinya dan merasa sangat bingung.

"Ya... Kenapa dengan mu eoh? Apa salahnya menatap? Apa yang terjadi huh? Apa rahasianya? Kenapa jadi memarahi ku? Ish." Ketus Minkyu kesal.

"Ish! Kau yang membuat ku marah!" Jenn mencoba menyembunyikan pipinya yang memerah karena terpesona.