webnovel

EP 37-Rahasia Eomma 1

Jarum pendek menujukkan pukul 8, sedangkan jarum panjang menujukkan angka 6. Jenn sedang bersiap siap untuk pergi bekerja, ia menggunakan pakaian kasual yang terlihat paling nyaman dan sopan menurutnya. Dia juga mengenakan topi warna putih, dia kombinasikan dengan pakaian warna biru navy yang tengah ia gunakan. Sepatu ketes berwarna putih juga menambah kesan cantik alaminya.

Baru juga ia membuka pintu kamar, bau wangi dan sedap itu membuat perutnya keroncongan. Tapi sepertinya dia tidak akan bisa makan saat ini, eomma masih marah sama Jenn, mau tidak mau Jenn harus menahan nafsu makannya.

"Jenn. Makan." Kata ibunya tegas.

Jenn menggeleng perlahan. Dia tidak ingin pagi harinya harus menyaksikan tatapan menakutkan eomma, dia akan merasa tertekan tiap kali memandangnya.

"Wae? Kamu tidak lapar? Semalam kan cuman makan samyang. Sini makan." Kata eommanya.

"Jenn diet eomma..." Balas Jenn mengambil tas yang ada di ruangan tengah.

"Mana ada orang diet makan samyang? Sini ayo makan!" Ketus eommanya dengan nada meninggi.

Jenn segera menuruti perkataan nya, dia duduk di meja makan, meletakkan tas nya di bangku sebelah kanannya. Nasi goreng kimchi dengan telur dadar, setelah itu Jenn juga memakan sup tahu yang dibuatkan eommanya. Dia makan dengan sangat baik pagi ini, berbeda seperti pagi pagi biasanya.

Ia selalu saja minum kopi pahit, atau tidak es kopi.

"Kamu menghilangkan barang eomma yang sangat penting. Itu koleksi patung tahun 60 an. Kamu harus segera mencari polaroid nya." Kata eomma melirik Jenn dengan tatapan sinis.

"I-iya..."

"Tapi kamu tidak kenapa kenapa kan? Tidak ada hal aneh yang terjadi kan?" Tanya Eommanya yang baru saja menyadari hal tersebut.

Jenn menggigit bibir bagian bawahnya, lali dia mengangguk dengan ragu. Haruskah dia memberi tahu atau tidak? Rasanya hampir membuat jantungnya copot, apalagi tiap kali dia berbohong pada eommanya.

"Jenn yaaa... Kamu harus jujur, apapun itu. Eomma memang suka marah, tapi itulah watak eomma." Kata eomma, dia tau sejak awal. Jika Jenn tidak nyaman dengan caranya berbicara.

Hubungan mereka sebenarnya tidak terlalu dekat. Apalagi sebagai seorang anak dan ibu, dia sudah meninggalkan Jenn dalam waktu yang sangat lama. Bahkan hampir tidak ada waktu untuk bisa memeluk dan mengecup keningnya.

"Kamu akan menikah dengan orang Korea?" Tanya mamanya yang mengganti topik.

"Iya." Balas Jenn, kini dia yakin akan hal tersebut.

"Bukankah kamu sudah punya pacar? Minho kan?" Tanya Eommanya sinis.

"Tidak. Jenn belum punya pacar. Susah sekali untuk Jenn sekarang cari pacar, Jenn harus bekerja." Jawab Jenn.

Setelah itu pembicaraan selesai, tiba tiba saja seseorang menekan bel rumah mereka. Menggoyangkan lonceng rumahnya juga, eomma yang sudah selesai makan memutuskan untuk mendatangi siapa yang bertamu itu.

Pintu terbuka, sinar matahari masuk ke dalam rumahnya, dibalik cahaya yang terang itu terdapat seorang pria tinggi dengan badan yang bagus, senyuman yang memperlihatkan gigi putihnya. Sekilas dia mirip boneka Barbie pria. Bibirnya sangat seksi.

Mata eomma Jenn hampir saja tidak bisa berkedip melihat ketampanan yang ada di pria itu.

"Annyeong haseyo..." Sapa Minkyu membungkuk sopan.

"Ada apa yah?"

Minkyu langsung tersenyum lebar.

"Saya mencari Jenn. Apakah dia ada? Saya teman nya." Jawab Minkyu polos.

Eommanya menyuruh pria itu untuk masuk, dan mengarahkannya ke arah dapur tempat dimana Jenn sedang santai santainya makan.

Minkyu tersenyum lebar menatap wanita yang sedang makan dengan pakaian rapi dan juga riasan wajah yang membuatnya jadi terlihat sangat cantik menakjubkan. Dia segera berlari dan menepuk pelan pundaknya.

"Annyeong!" Teriaknya bersemangat.

"Kenapa kamu--" Jenn terkejut saat melihat Minkyu tiba tiba saja sudah ada dirumahnya. Darimana dia tiba?

Bagaimana dia bisa masuk? Bukankah seharusnya Minkyu tidak pernah boleh memunculkan wujudnya?

"Tenang saja. Sepertinya mama mu tidak mengenalku." Bisik Minkyu.

Dia ikut bergabung dimeja makan Jenn, eomma yang terus memperhatikan mereka terlihat sangat curiga, apalagi dengan pria yang dekat dengan Jenn dihadapannya.

"Kamu siapanya Jenn?" Tanya Eommanya memecahkan keheningan.

Jenn menoleh kearah Minkyu, apa yang harus dia jawab untuk saat ini?

Teman?

"Pacarnya." Balas Minkyu tanpa ragu.

Jenn hampir saja keselek sereal, untung dia bisa menahan batuknya.

"Ooohh... Udah kenal anak saya berapa lama?"

"Lama Tante... Sampai ngga inget." Jawab Minkyu cekikikan. Padahal usianya tidak jauh beda dengan Eomma, kenapa dia harus memanggil eomma dengan sebutan 'tante'. Membuat Jenn geli saja mendengarkan nya.

Makan malam selesai, Minkyu pergi keluar lebih dulu untuk masuk ke dalam mobil, namun tangan Jenn digenggam erat oleh Ibunya sebelum dia pergi kerja.

"Dia pria itu kan? Yang mencari polaroid yang hilang?" Bisik mama pelan.

"Eomma kok bisa tau?" Tanya Jenn terheran heran.

"Jangan pulang malam malam. Jaga diri baik baik, eomma akan jelaskan nanti malam." Jawab Eommanya tegas.

Dengan wajah yang sedikit kebingungan, Jenn hanya mengangguk, menuruti apa yang diperintahkan nya. Apa yang sebenarnya terjadi antara eomma dan Minkyu? Kenapa eommanya bisa Rabu kalau Minkyu adalah orang yang ada di patung itu? Dan bagaimana juga dia bisa tahu kalau Minkyu adalah orang yang kehilangan polaroid itu?

Jenn segera masuk ke dalam mobilnya, mencoba untuk membuang dan menyingkirkan semua pikiran pikiran tersebut. Dia harus fokus dalam pekerjaan nya untuk saat ini, tidak ada waktu untuk berpikir hal hal semacam itu.

****

Malam hari, jam 9 malam lewat 10 menit.

Jenn duduk di paviliun rumahnya, eommanya sedang menyeduh teh hijau yang diletakkan dalam teko kecil yang terlihat mewah.

"Jadi Minkyu. Lee Minkyu adalah orang yang datang dari tahun 1990. Eomma kenapa bisa mengenalnya? Dia muncul dari dalam patung tiba tiba, saat aku memungut polaroid itu." Ujar Jenn menceritakan hal yang sebenarnya.

"Jenn ssi... Selama ini... Kamu menganggap mama seperti orang yang bagaimana?" Tanya Eommanya serius.

Jenn terdiam. Dia bingung harus menjawab apa saat ini, eommanya terlihat aneh. Apa yang disembunyikan oleh mamanya?

"What?" Jenn mengerutkan alisnya.

"Eomma punya rahasia besar. Rahasia yang tidak pernah eomma bicarakan pada orang tua, teman dekat, ataupun kamu." Jawab eommanya serius.

Jenn terkekeh, eommanya terlihat seperti seorang tokoh utama dari film action. Ditambah lagi dirinya yang sok Sokan minum teh, layaknya orang yang sedang liburan ke Eropa.

"Apa itu? Eomma jangan aneh aneh deh ahahaha." Tawa Jenn.

"Eomma yang telah membuat semua patung itu." Jenn tertawa. Itu adalah fakta bukan rahasia.

"Astaga... Kalau gitu Jenn juga tahu eomma... Ahahahaha." Tawa Jenn dengan memegangi perutnya.

"Tapi semua patung itu bisa bergerak. Sesuai dengan karakter yang mama buat. Yang mama pahat." Jawab tegas eommanya, menatap mata Jenn tanpa berkedip sekalipun.