Cafe berisikan beberapa dessert enak dan juga aneka kopi juga membuat mata Jenn tidak bisa mengalihkan pandangan nya dari meja makan. Pada akhirnya Jenn mengambil cake yang ada disana dan memakan nya lebih dulu sebelum tamu yang mereka tunggu datang. Minkyu merasa malu mengajak Jenn disini, sesuka itukah gadis itu pada cupcake?
"Ada apa?" Tanya Jenn yang merasa sangat risih saat Minkyu memajukan tubuhnya dan mengambil remahan kue yang ada di sekitar mulutnya.
"Aku hanya ingin mengambil ini. Lihatlah kamu seperti anak kecil." Ketus Minkyu.
"Benarkah? Kalau begitu aku lucu dong." Jawab Jenn yang tidak ingin kalah bicara.
Minkyu membuang muka, tidak lama kemudian seorang dengan menggunakan rok pendek dan juga tas selempang berwarna pink yang ditambah dengan topi baret warna pink juga. Dia terlihat sangat cantik dengan rambutnya yang panjang sebahu.
"Annyeong haseyo... Aku Kim Hari." Kata Hari membungkuk sopan kepada mereka berdua.
Minkyu dan Jenn segera membalasnya dengan membungkuk sopan. untuk saat ini Jenn membiarkan kedua orang itu saling menatap satu sama lain, sedangkan dia? Dia akan sibuk memakan cake nya.
Dia tidak suka jika Minkyu melihat wanita lain dengan tatapan seperti itu. Meskipun mereka ga ada hubungan sih, tapi Jenn tetap ngga suka. Apalagi dengan Hari yang seolah ingin memeluk erat Minkyu.
"Kamu.... Kim Hari?" Lirih Minkyu.
(Minkyu POV)
Bukankah dia adalah tunangan dari Chen Hyung? Bagaimana bisa dia ada disini? Kenapa dia juga bisa menjadi sangat muda? Pertama kalinya aku melihat dia dalam usia yang amat muda, itu membuatku sadar jika aku benar benar kembali ke masa muda ku.
"Iya. Apakah kamu mengingat ku?" Tanyanya seraya duduk di kursi meja makan.
"Tentu saja aku masih mengingat mu... Kamu kan tunangan nya Lee Chen. Sahabat karib ku." Jawab Minkyu.
Lagi-lagi Jenn hanya menjadi obat nyamuk diantara mereka berdua.
"Bagaimana bisa kamu datang kesini?" Tanya Minkyu.
"Ceritanya panjang... Beberapa tahun yang lalu aku ingin jalan jalan ke Prancis untuk melihat Paris. Aku juga lupa dengan ke arah mana kakiku dulu pergi, tapi saat aku membuka pintu... Seseorang menyambutku. Dia adalah pria tua---"
Bruk!!
Seseorang terlempar tepat di sebelah meja makan mereka. Jenn menatap pria itu, itu adalah Kim Hyun Bin. Rekan kerja nya yang menemani dia sebagai tokoh utama. Syuting sudah berjalan setengah jalan, jadi mereka cukup mengenal dekat satu sama lain.
Jenn menolongnya, mengulurkan tangan nya pada pria itu. Membuat Minkyu yang melihatnya sedikit sakit hati.
"Oppa... Kamu tidak apa-apa?" Tanya Jenn dengan mencoba membantu pria itu berdiri.
Kim Hyun Bin hanya melirik nya sekilas, lalu memberisihkan pakaian nya yang kotor, dan segera berlari keluar dari cafe. Aneh sekali gerak geriknya, dia tampak seperti orang yang mabuk.
Hyun Bin, dia tidak terlalu mengenal nya, hanya sebatas teman kerja saja. Lagipula mereka juga jarang sekali berkomunikasi, sempat beberapa kali berbicara, tapi tetap saja yang dibahas tentang pekerjaan.
"Kamu kenal dia?" Tanya Minkyu.
"I-iya."
"Oh ya tadi cerita mu sampai mana?" Jenn menoleh ke arah Hari yang kini diam membeku, merenungkan sesuatu.
Kepalanya terus menunduk kebawah seolah tidak ingin diajak berbicara.
"Ada apa dengan dia?" Bisik Jenn pada Minkyu. Minkyu mengangkat bahunya, dia juga tidak tahu.
"Bagaimana dengan mu? Kenapa kamu bisa sampai disini?" Sahut Kim Hari.
"Eoh? Ah... Itu karena aku ingin mengambil polaroid ku yang terbang. Aku tidak tahu persis apa yang mengantarkan ku ke dunia ini, tapi yang jelas aku sangat membutuhkan polaroid itu hingga aku mengejarnya seperti mengejar kupu-kupu yang hampir mustahil untuk di tangkap." Jawab Minkyu..
Jenn terdiam. Apakah polaroid itu penting baginy? Tapi itu adalah polaroid dengan wajah dirinya, apa jangan jangan...
Jenn menatap Minkyu, menyipitkan matanya. Tidak. Dia tidak mengenal pria itu, sama sekali tidak mengenal nya.
"Kamu sudah menikah?" Tanya Hari.
"Aku? Sudah..." Jawab Minkyu menundukkan kepalanya.
Dia kemudian menatap Jenn yang ada diseberang nya.
"Istri ku mirip sekali dengan Jenn, matanya... Bibirnya... Hidung nya... Mirip sekali dengan dia. Tapi dia adalah perempuan yang lemah lembut, pendiam, dan pemalu. Berbeda dengan nya." Minkyu tersenyum senyum sendiri sembari menatap wajah Jenn yang kini jadi tersipu malu.
"Ya! Jadi kau menganggap ku perempuan liar?!" Ketus Jenn mencoba menyingkirkan rasa malunya.
"Terus gimana cara kita agar bisa pergi kembali ke masa kita? Aku sudah lelah sekali tinggal di sini. Aku ingin pulang..." Ujar nya.
Minkyu mengangguk, dia juga ingin sekali memeluk istrinya, dia ingin mengambil semua kameranya dan pergi bekerja berkeliling kota untuk mencari seseorang yang membutuhkan jasanya.
"Aku tidak tahu, tapi aku akan segera mengetahui nya. Apakah kalian punya tujuan tertentu? Jika kalian punya tujuan tertentu... Seharusnya kalian harus menyelesaikan nya, mungkin itu yang akan bisa membuat kalian kembali ke dunia kalian." Jenn mencoba menjelaskan nya.
"Aku tidak ingin apa tujuan ku kesini. Bagaimana bisa aku menyelesaikan nya." Ketus Minkyu.
Jenn mengangguk, kalau seperti ini jadinya akan sulit. Bagaimanapun seseorang harus kembali ke negara dan dunia asalnya, dunia ini tidak untuk mereka. Mereka tidak boleh datang kesini.
****
Hot News!!
-"Seorang Artis berinisial KHB sedang diselidiki pihak kepolisian karena kedapatan membeli beberapa narkoba jenis LSD dari seorang wanita yang berinisial HH yang terkenal dalam kasus yang sama. Para penggemar KHB membanjjiri komentar pribadi sosial medianya, sedangkan sampai saat ini perusahaan belum memberikan keterangan apapun."-
Hyun Bin mematikan televisinya. Dia berlari ke dalam kamar, mengunci nya rapat rapat dan bersembunyi di balik selimut tebalnya. Ini menakutkan sekali, ia takut jika tiba tiba saja seorang polisi mengetuk pintunya dan berakibat dia pergi masuk ke dalam penjara.
Diluar manager nya terus memanggil namanya.
"Kamu harus pergi keluar Hyun Bin aa! Para polisi telah mencari mu... Kamu tidak bisa melepaskan semua tanggung jawab mu ke aku." Kata manager dengan merasa sangat tertekan sekali.
Kim Hyun Bin tidak menjawab. Dia mematikan seluruh alat elektronik nya. Hingga tiba tiba saja pintu kamarnya di jebol. Hyun bin buru-buru membuka jendela kamarnya.
Dor!
Satu peluru pistol melesat, tapi meleset mengenai dinding kamar. Dia segera membuka sekat jendela. Setelah berada di luar dia memandang ke bawah, dia berada di ketinggian yang luar biasa. Dia sekarang saja berdiri di lantai 2. Dia takut untuk loncat.
"Jangan bergerak!!" Teriak sang polisi.
Hyun Bin menoleh kebelakang, menatap polisi yang telah menodongkan polisi.
Tanpa berpikir banyak, Hyun bin segera meloncat. Brukk!! Tulang nya sepertinya patah. Kakinya sulit untuk dia langkahkan.
"Ahh..." Keluhnya, tapi dia segera bangkit dan berlari menjauh.