"Wah... Apakah Seoul sebagus ini? Oh omo tak ku sangka. Ya... Bukankah dulu disini ada jembatan? Sekarang dimana jembatan nya ahjussi?"
Minkyu terus mengoceh pada taksi online ini.
"Jembatan? Jembatan apa?" Tanya nya yang kebingungan.
Sang supir mulai mengira jika misalnya penumpang yang dia tumpangi sekarang ialah pasien gila. Dia terlihat sangat aneh sekali dengan terus berbicara hal yang aneh sekali.
"Jembatan warna merah. Kau tidak tahu ahjussi? Tempat semua orang berfoto... Dan tempat pacaran." Kata Minkyu bersemangat.
"Ah... Yang ada pohon sakura nya di setiap sisi jalan?" Sang supir mulai paham.
Minkyu mengangguk. Itu benar.
"Ya... Mana mungkin itu ada di tahun ini? Sudah 20 tahun yang lalu dirobohkan. Aigoo...."
Minkyu menutup mulutnya. Mobil kembali berjalan dan dia tidak ingin menyinggung akan perubahan tempat yang telah dia pijak sekarang. Astaga. Bagaimana mungkin dia bisa lupa jika misalnya dia tinggal di tahun 2018?
Pantas saja sang supir tidak paham paham tentang apa yang dia jelaskan selama ini.
Minkyu turun dari mobilnya, setelah membayar dia segera turun.
"Ah... Apakah jas orang jaman sekarang seperti ini? Bahkan membuat ku tidak nyaman berjalan."
Minkyu mengoceh dengan penampilan nya dengan setelan jas berwarna coklat muda dan juga dasi warna hitam yang membuatnya terlihat seperti pemilik perusahaan. Langkah kakinya dengan menggunakan sepatu hitam mengkilat terlihat sangat pasti.
Seolah dia benar-benar dari dunia ini.
Lalu dia mengerutkan keningnya dimana gedung itu berada? Minkyu mencoba untuk mencari nya dimana keberadaan gedung besar yang dimaksud oleh Jenn itu. Terus melangkah dan yang dia temukan hanyalah sebuah tangga menuju ke bawah.
"Benarkah ini?"
Meski sedikit takut dan agak ragu, Minkyu menuruni tangga dengan berhati-hati. Mencoba untuk masuk dengan membuka pintu sekuat tenaga, tapi yang ada dia mendapatkan suara sirene dan juga tombol yang berubah menjadi warna merah.
"Password." Kata monitor pembicara yang menatap ke arahnya.
"Ah aku harus mengantarkan ini untuk Jenn ssi. Bolehkah aku masuk?"
"Password."
Minkyu mengigit bibir bagian bawahnya.
"Aish!! Apakah tahun depan seperti ini eoh!! Kenapa mereka menciptakan mesin sialan ini!? Dimana satpam nya sih?" Bentak nya dengan menendang pintu keras-keras.
Karena merasa putus asa akhirnya Minkyu menelepon Jenn.
"Password. Aku butuh password." Kata Minkyu tak sabaran.
"Katakan saja Jennifer Kim orang paling cantik." Jawab Jenn dengan langsung menutup pintunya.
Minkyu tercengang. Benarkah password nya itu? Dia mengigit bibir bagian bawahnya lagi. Astaga... Kenapa dia harus menuruti anak muda yang tidak sopan dengan orang tua?
Minkyu berbalik badan dan hendak mengurungkan niatnya nya saja, sudah lelah-lelah dia menghabiskan waktu dan otak nya untuk belajar di tahun ini. Tapi yang ada... Dia hanya menjadi seseorang yang tidak berguna yang tampil bodoh.
"Aniya aniya... Nanti dia kerjanya gimana kalau bukunya di aku?" Minkyu kembali berpikir.
Dengan menatap layar monitor menujukkan wajah tampan nya dan gigi putihnya, dia akhirnya mengucapkan kata itu.
"Password."
"Jennifer Kim orang paling cantik sedunia."
"Ding dong teng teng! Welcome..."
Minkyu mengernyitkan keningnya. Mengangkat satu alisnya. Dan segera mengumpat.
"Dia benar benar menyebalkan."
Hal pertama yang dilihat oleh Minkyu ialah betapa bersihnya lantai Pualam ini. Dia berjalan dengan ragu-ragu orang yang ada di meja resepsionis menyapa nya dengan melambaikan tangan, sedangkan beberapa orang lain sibuk bertepuk tangan padanya.
Pada cewek tergila-gila dengan memuji wajahnya yang tampan bak malaikat.
"Annyeong!" Teriak beberapa anak kecil yang memanggil nya dengan kata 'oppa'
Tempat apa ini? Kenapa sangat bagus sekali? Minkyu melangkah ke arah lift. Menuju ke tempat Jenn berada.
"Tunggu! Bisakah kita berbicara sebentar?" Tanya salah seorang yang menepuk pundak Minkyu sedikit keras.
"Oh ne... Wayo?"
"Kamu... Kamu kenapa ada disini? Bukankah kamu orang biasa diluar sana? Sepertinya.. tempat ini bukan tempat untuk mu. Benarkan?"
Minkyu mengangkat kedua bahunya dia hanya meminta apa yang dikatakan oleh Jenn.
Orang yang tengah dia hadapi saat ini ialah Park Go Eun. Dia melihat ada yang aneh dari pintu depan, karena itu dia memutuskan untuk pergi kesini.
"Siapa yang ingin kau temui?"
"Saya..." Balas Jenn dengan membungkuk sopan ke arah Go Eun.
Dan Go Eun juga membungkuk sopan padanya.
"Ah... Mianhe. Aku kira tadi orang tersesat. Baiklah... Jenn ssi. Ingat yah peraturan nya...."
Jenn mengangguk. Go Eun tidak pernah melarang nya, dia hanya mengatakan kalimat 'Jenn ssi. Ingat yah pertaruhan nya...'
Mungkin karena Jenn adalah orang yang bisa menyimpan rahasia dengan baik.
"Ya Oppa. Kau lama sekali eoh!? Lihatlah! Aku tidak bisa kerja tanpa ini!" Oceh Jenn dengan menutup pintu lift nya.
Minkyu menatap sekeliling nya sekarang. Sedikit membuat tubuhnya linglung dan wajahnya terlihat bingung, kenapa dia saat ini? Ada dimana dia saat ini?
Ting!
Lift mengeluarkan suara berdenting, pintu terbuka dan kini rasanya canggung untuk keluar.
"Wayo? Ayo keluar!" Ajak Jenn dengan mengayunkan tangan nya.
Minkyu mengangguk, kepalanya sedikit pusing karena lift ini. Wah... Tempat apa itu yang bisa membuatnya tiba tiba berpindah tempat?
"Apakah ini mesin waktu?" Tanya Minkyu.
"Ahahahha. Kau norak sekali. Ayo masuk."
Minkyu mengangguk lagi. Dia melihat seseorang yang dia temui beberapa waktu lalu di pemotretan. Dan karena hal itu juga Jenn Terkejut. Kenapa Jiwon ada disini?
Minkyu hendak berbalik badan dan pergi meninggalkan Jenn tapi terlambat. Ada Minho yang masuk dari luar ke dalam ruangan.
"Bingo! Kalian ketahuan dating... Wah... Kalian benar benar terlihat sangat serasi sekali..." Kata Jiwon bertepuk tangan.
Minho dengan es kopinya itu terlihat sangat aneh sekali. Dia terkejut jika Jenn membawa seorang pria selain dirinya.
"Annyeong haseyo..." Sapa Minkyu.
Dia berusaha sekuat tenaga untuk menjadi orang yang terlihat imut.
Tapi setiap kali dia melakukan nya rasanya sangat aneh sekali? Ia tidak paham juga.
"Ah... Jadi ini pacarnya..."
Jiwon mengangguk ke arah Minho. Minkyu menggeleng. Dia berusaha untuk mencerna apa yang terjadi saat ini. Apakah salah paham?
"Dia teman ku. Teman dari suncheon." Ucap Jenn seadanya.
"Jinjja? Kau bertemu dengan dia di Suncheon? Wah... Daebak." Jiwon bertepuk tangan.
"Kita teman aku tidak berbohong." Ucap Jenn dengan serius.
Minho hanya mengangguk saja tidak peduli dengan pacar barunya Jenn.
"Ya namja... Kau pacarnya?"
Minkyu hanya diam saja meski Jenn sudah memberikan kode untuk menggeleng.
"Ah... Aku ga tau." Jawab Minkyu bingung.
Jenn mengumpat didalam batinnya. Bodoh. Kenapa pria selalu saja tercipta dengan otak bodoh?
"Eum.... Aku tahu jika kalian berbohong. Ayo makan. Sekarang waktunya makan siang. Nanti saja kerjanya." Jawab Jiwon yang sekali lagi senang sekali hubungan nya Jenn dengan pria ini.
"Ya Jiwon aa... Kau tidak bisa seperti itu---"
"Dia TEMAN mu kan? Jadi tak masalah. Ayo...." Sahut Jiwon yang membuatnya merasa kesal.