Kini Jenn dan juga Minkyu pulang berjalan ke rumah setelah diantar dari depan gang rumah mereka. Jenn menatap kakinya yang tampak sangat sakit sekali dengan memakai heels yang cukup tinggi. Dia terlihat tidak nyaman sekali, sedangkan kepalanya pusing karena meminum beberapa alkohol.
Minkyu yang sedang meminum susu dengan wajahnya yang sedikit memerah menyadari hal itu.
"Kau mau susu?" Tanya Minkyu dengan meminta Jenn untuk duduk di suatu bangku.
"Tidak. Aku sedikit mual." Jawabnya.
Minkyu mengangguk. Itu adalah susu penghilang rasa pengar. Jadi tidak akan apa-apa. Dia segera melepaskan heels nya Jenn, dan menggantikan nya dengan sepatu yang dia pakai.
"Ouch... Anak muda sekarang suka menyiksa kaki mereka. Kenapa mereka menyukai sepatu yang tinggi seperti tangga ini eoh!" Minkyu sibuk mengomel.
Jenn tertawa lebar. Itu tepat sekali seperti yang biasa dikatakan oleh ibunya, padanya saat sehabis manggung.
"Kau benar benar orang tua di dunia mu sana huh? Janganlah bertindak seperti itu. Terlalu menakutkan untuk ku yang mabuk." Jawab Jenn dengan tiba tiba saja tak sadarkan diri dan tertidur di pahanya Minkyu.
Minkyu terlihat sedikit kebingungan. Dia ingin membangunkan tapi tidak tega. Bahkan beberapa kali orang yang lewat di sekitaran nya terlihat tidak nyaman sekali.
Suara seseorang berlari membuat Minkyu duduk dengan tegak. Itu adalah seorang anak kecil yang menginginkan susu yang diminum Minkyu.
"Kamu tidak tidur? Ini sudah malam hari sekali loh?" Tanya Minkyu. Dia membukakan botol susu baru dan memberikan nya.
"Aku baru saja pulang. Ahahaha. Eomma!"
Anak itu berlari ka arah ibunya yang membungkuk ke Minkyu sambil bilang terima kasih atas susu yang dia berikan. Minkyu segera menggendong Jenn di pundak nya. Dan berusaha untuk membawa gadis itu dengan tanpa menggunakan alas kaki.
Untung saja dia sudah terbiasa tidak menggunakan alas kaki saat dia masih kecil di tahun 1990 an. Dia jadi sudah terbiasa.
"Eomma... Kau kemana? Aku kangen... Eomma ya... Appa... Dia tidak menginginkan ku. Anak nya yang menyebalkan itu.... Dia merebut kebahagiaan ku. Aku benci appa." Oceh Jenn.
Minkyu hanya mendengarkan saja, gadis itu berbicara tepat di gendang telinga nya. Dan seketika itu terdengar menyedihkan.
"Eomma ya... Appa tidak menyukai ku lagi. Dia memarahari ku." Kata Jenn.
Minkyu membuka pintu rumah itu dengan menggunakan kunci, lalu menutup dan mengunci nya kembali setelah masuk ke dalam.
"Eomma ya... Aku juga tidak bisa mendapatkan kembali barang barang kesayangan ku, bandana ku, cincin ku, dan kalung ku, bahkan kaus yang appa belikan untuk ku di hari ulang tahun ku... Doyeon mengambil semuanya!"
Kini Jenn marah marah sambil mabuk. Minkyu segera meletakkan gadis itu di kursi di ruangan televisi. Dia mencoba untuk membawanya ke kamar. Tapi dia tidak enak.
"Jenn ya... Kau mau tidur?" Tanya Minkyu.
Jenn mengangguk pelan.
Minkyu mengangguk. Dia menuntun Jenn kembali, tapi saat dia menuntun nya, Jenn secara spontan memeluk Minkyu dengan menangis.
"Oppa... Kemana eomma ku? Dia tidak pulang pulang.... Sudah lama sekali.... Apakah dia tidak merindukan ku? Kenapa dia tidak pulang sejak dua tahun yang lalu.... Kemana dia? Dia selalu mengatakan tiga bulan. Tapi tidak kunjung datang..." Ucap Jenn dengan menitihkan air mata.
"Dia akan datang nanti...."
Minkyu lupa bagaimana cara menenangkan seorang gadis. Dia dengan kakunya mengelus elus pundak Jenn, dan menepuk nya pelan.
"Ayo tidur.... Sudah malam... Kau tidak boleh tidur malam-malam..." Kata Minkyu dengan menggendong Jenn dan membaringkan tubuh gadis itu di atas ranjang nya yang empuk sekali.
Dasar pilih kasih. Dia dikasih ranjang yang seperti sofa yang tidak se-empuk yang dia punya.
Setelah membaringkan nya, Minkyu melihat kamar ini sekilas. Tidak ada foto itu sama sekali. Dia segera pergi dan kembali ke lantai 2.
Namun tiba tiba saja seseorang mencurigakan datang ke rumah ini dengan mengendap endap. Itu sepertinya penggemar Jenn. Karena dia membawa kamera di tangan kanan nya.
Minkyu segera mematikan lampunya. Mengunci semua pintu nya, dan menutup semua jendela. Ia kembali ke ruangan Jenn.
"Ya sebentar... Seseorang datang dengan membawa kamera." Kata Minkyu.
"Wae..." Jenn masih setengah sadar. Dia memutuskan untuk tidur dengan menyelimuti tubuhnya.
Minkyu mengambil ponsel nya Jenn, dan sialnya itu disidik jari. Minkyu yang bodoh dengan teknologi berusaha untuk menekan nekan ponsel nya. Hingga akhirnya terdapat tulisan 'tempelkan jari anda'
Minkyu segera menempelkan ibu jari Jenn.
"Ya Jenn ssi... Dimana kamu menyimpan nomor Kim Jiwon?" Tanya Minkyu.
Jenn asal menekan nya, dan tanpa sengaja menekan nomor ponsel CEO Park.
"Ne annyeong haseyo... Ada apa Jenn ssi? Kenapa telepon malam-malam? Apakah ada sesuatu yang ingin kau bicarakan?" Tanya Park In Seong.
"Ya! Ya... Kim Jiwon ssi... Bisakah kau datang kesini? Seseorang datang dengan membawa kamera. Seperti yang kau katakan, katanya tidak boleh ada orang yang datang dengan kamera saat Jenn ke rumah iya kan!! Cepat kemari! Usir dia!"
"...."
Tidak ada jawaban sama sekali, baru saat dia menjauhkan ponselnya itu dari telinga nya. Sepertinya Jiwon juga mabuk berat. Hingga tidak bisa di hubungi.
"Huh.... Jenn ya... Jangan keluar kemana mana aku akan mengusir nya." Kata Minkyu. Dia memakai masker berwarna putih yang ada di lemari Jenn. Meski sudah ada bekas noda merah, bekas lipstik nya.
Minkyu berpura pura menjadi satpam keamanan Jenn yang muncul dari halaman luar. Dia segera mengusir dua orang itu, satunya dengan rambut keriting dan pendek, yang satunya lagi rambut keriting dengan tubuh tinggi dan gendut.
"Ya Pergilah! Sudah malam! Jangan ganggu seseorang! Aish! Kau membuat ku berjaga malam... Pergilah!" Tegas Minkyu.
Dia mengayunkan tangan nya dan meminta semua orang untuk pergi. Untung nya saja mereka pergi karena takut berdebat malam malam. Apalagi ini adalah kawasan bertetangga.
"Apakah Jenn---"
Minkyu segera menutup mulut pria itu dan menyuruh nya untuk pergi menjauh darinya.
Setelah semuanya tidak ada. Dia kembali ke dalam rumah dengan perasaan yang lega. Astaga... Baru pertama kalinya dia menjadi sangat mendukung seseorang hingga menjadi seorang penjaga keamanan.
Itu semua karena Jiwon yang di sana membahas tentang beberapa penggemar fanatik.
Minkyu kembali masuk ke dalam kamarnya Jenn dan tidur di kasur gadis itu yang sisi kanan nya masih kosong banyak.
"Lumayan kali yah kalau tidur disini sebentar? Punggung ku rapuh kalau tidur di lantai atas.... Hm... Baiklah."
Minkyu dengan modal nekat nya itu mencoba untuk tidur di sisi Jenn niatan nya hanya 5 menit saja. Itu tidak akan lama. Dan sudah cukup lama baginya.
Anggap saja jika dia sedang menjadi penjaga pribadi Jenn.