webnovel

EP 20-Jangan Mengikutiku

Jenn bersiap siap untuk pergi ke salah satu wawancara yang akan diadakan di salah satu mall terbesar di Korea Selatan. Dia bangun lebih awal, dan bahkan langsung mencuci muka nya dan pergi mandi.

Kini dia menatap cermin, sibuk merias dirinya, dan memakai beberapa eyes shadow yang akan jadi highlight nya kali ini. Dia berkali-kali tanpa henti memeriksa apakah bibirnya tampil memesona atau tidak.

Tok! Tok!

Seseorang mengetuk pintu nya, dan sudah jelas itu adalah Minkyu.

"Eoh?" Tanya Jenn dengan masih sibuk memberikan make up di wajahnya.

"Aku boleh masuk? Aku ingin bertanya sesuatu. Penting." Kata Minkyu.

Jenn mendengus.

"Andwae." Balasnya.

Minkyu melengkungkan bibirnya dan merasa sangat sebal sekali dengan hal ini. Bisa-bisanya Jenn bersikap seperti itu padanya. Padahal dia sudah serius sekali ingin berkata sesuatu, tentang hotdog dan juga hamburger.

Namun saat dia sedang sibuk duduk di depan kamarnya Jenn, tiba tiba saja seseorang mengetuk pintunya. Dia berjalan ke arah pintu rumah itu, dan membuka nya sedikit. Untuk mengecek siapa orang itu.

"Kau mencari siapa?" Tanya Minkyu dengan mengintip, hanya menampilkan satu matanya saja.

"Hm... Jenn? Jennifer Kim?" Jawab Jiwon yang cukup terkejut karena didalam rumah nya Jenn ada seorang pria muda.

Setahu dia hanya ada anak tukang bersih bersih itu saja. Itupun dia tidak pernah melihat anak itu masuk ke dalam rumahnya Jenn.

Minkyu membuka pintu nya dan menyuruh Jiwon untuk masuk saja ke dalam kamarnya. Dengan langkah kaki kebingungan, Jiwon cukup syok, rupanya Jenn tidak seperti yang dia pikirkan, dia benar benar melangkah terlalu jauh hingga membawa pria ke dalam rumahnya.

"Wait. Kamu siapanya Jenn?" Tanya Jiwon.

Dia melihat penampilan Minkyu yang sudah rapi dengan setelah penuh seniman, dengan celana warna coklat dan juga kemeja rapi warna putih.

Dia melihat Minkyu dari ujung kaki hingga ujung rambut. Sungguh mengesankan. Dia tidak kuat memandangnya kembali.

"Jiwon? Kenapa kamu tidak berkata akan berangkat ke rumah ku eoh? Masuklah!" Teriak Jenn dengan meminta Jiwon untuk masuk ke dalam kamarnya.

Belum juga Minkyu menjawab, pembicaraan mereka berhenti disitu juga. Setelah itu Minkyu pergi ke lantai 2, tempat dimana dia tinggal dengan sofa lusuh yang sedikit empuk.

.

.

.

"Eh yang tadi siapa?" Tanya Jiwon.

"Bukan siapa siapa." Jawab Jenn cepat.

"Eh... Dia tampan juga sih. Kata artis tau. Kenal dimana euy? Kok udah tiba tiba bawa ke rumah sih? Kenalin dong. Pacar Lo kan?"

Jenn berbalik badan, dengan tangan nya yang masih memegang lipstik, dan memandang Jiwon dengan wajah sebalnya.

"Kalau Lo bahas dia lagi, abis Lo." Ketusnya.

Jiwon tertawa. Dia sudah tahu sejak dulu jika misalnya Jenn bukanlah tipe orang yang suka di goda seperti ini. Mereka segera bersiap siap untuk pergi ke wawancara di pagi hari itu.

Rasa penasaran nya Jiwon masih menggebu-gebu, tapi dia tidak bisa bertanya ataupun mencoba untuk menyinggung nya akan hal itu. Hanya saja... Dia terus penasaran. Apalagi saat melihat pria itu membuka kulkas dengan santai nya, seolah dia sudah terbiasa melakukan hal itu.

"Cakep banget dah...." Jiwon keceplosan yang ngebuat Jenn langsung menampar pipinya pelan.

"Ayo pergi." Ujar Jenn.

Aish. Haruskah dia menyuruh Minkyu untuk bersembunyi di dalam kamar mandi. Jika seperti ini akan rumit sekali untuk dijelaskan nya.

"Oppa ya! Aku pergi!" Teriak Jenn.

"Ahahahahaha... Assa! Kalian pacaran kan?! Lo aja manggil nya Oppa! Iyuh... Jenn udah mau hilal nih ahahahhaa." Tawa Jiwon dengan menatap wajahnya Jenn yang datar.

Dia sebenarnya menyimpan rasa amarah yang sudah di puncak nya. Tapi hari ini dia wawancara, dia tidak ingin mood nya bad.

"Ada apa dengan teman mu? Jenn ya... Aku ingin mengatakan sesuatu." Ucap Minkyu.

"Tidak sekarang." Jawab Jenn.

"Aku akan ikut dengan mu. Bolehkan? Aku ingin jalan-jalan." Sahut Minkyu.

Sedangkan Jiwon hanya menyimak perdebatan yang terjadi antara Jenn dan juga Minkyu.

"Jangan mengikuti ku." Ujar Jenn.

"Wae? Karena kau artis sekarang? Aish... Aku tak peduli. Aku hanya ingin jalan jalan!" Kata Minkyu.

"Cukur dulu janggut dan kumis mu. Terus kamu boleh ikut." Jawab Jenn dengan merasa sangat sebal.

Jenn diam sejenak dengan menatap wajahnya Minkyu yang terlihat sangat menyedikan.

"Ajak saja... Dia juga tidak akan mengisruh. Ayo!" Kata Jiwon dengan menggandeng tangan nya Minkyu dan mengajak nya pergi bersama dengan Jenn.

"Beban." Ucap Jenn pelan dengan matanya yang tajam menatap Minkyu.

Sungguh menyebalkan sekali Kehidupan nya. Dia merasa jika benar-benar tidak beres jika dia membawa Minkyu.

****

Hari wawancara. Dia menatap beberapa wartawan yang datang, itu adalah wawancara eksklusif nya dengan presenter ternama. Dia sedang menghadiri salah satu stasiun televisi tempat semua orang bisa mempromosikan debutnya. Sedangkan dia akan mempromosikan tentang dirinya yang akan debut sebagai salah satu pemeran di film yang akan tayang beberapa bulan lagi.

"Jadi... Sudah sampai di tahap apa proses syutingnya?" Tanya presenter ternama itu.

Dia adalah pria dengan gigi kelinci dan juga rambut gondrong dan tatto di lehernya.

Dia terlihat imut meski gayanya sedikit rock.

"Kami... Menjalani syuting di tahap awal. Aku bahkan belum menemui rekan kerja ku yang lain. Hanya sibuk melakukan pemotretan untuk cover dan beberapa untuk majalah." Balas Jenn.

"Ah... Seperti itu... Bagaimana dengan Kim Hyun Bin? Katanya dia akan menjadi tokoh utama bersama dengan mu?" Tanyanya lagi.

"Ne.... Kim Hyun Bin sunbaenim. Dia akan menemani ku menjadi pemeran utama. Ini adalah pemeran utama bagi ku setelah lama tidak bermain di dunia akting."

Minkyu menatap Jenn yang terlihat sedikit gugup, tapi dia sangatlah cantik dan wajahnya tidak pernah membosankan. Dia bahkan menatap penampilan Jiwon di atas panggung hingga benar benar selesai.

"Ya... Kau sudah mengenal Jenn berapa lama?" Bisik Jiwon.

Dia tidak hanya memperhatikan Jenn, tapi juga memperhatikan bagaimana Minkyu memperhatikan Jenn.

"Kenapa?" Tanya nya balik.

"Ah... Kau sudah kenal lama? Kenapa kamu bisa menjadi pacar Jenn? Kenapa bisa?" Tanya Jiwon dengan menatap Minkyu.

Minkyu kebingungan. Apa maksudnya anak muda ini? Dia tidak paham. Dia hanya mengangguk anggukan kepalanya saja. Dan apa yang dia masjid dengan 'pacar' kata apa itu?

Dia tidak pernah mendengarnya. Dulu tidak kata pacar saat usia nya 18 tahun di tahun 1990. Apakah itu sedang trend? Atau mungkin itu merek sepatu?

Itu yang sedang ada dipikirkan nya Minkyu.

"Kau sudah selesai?" Tanya Minkyu dengan memberikan minuman pada Jenn.

Jenn mengangguk. Dia menghela napas sembari mengelus elus dadanya.

"Jinjja! Daebak! Udah lama gue ga tampil di acara ginian. Capek juga...." Kata Jenn dengan mengelap beberapa keringat nervous nya.