webnovel

EP 19-Kapan Kamu Pulang?

"Aku harus memanggil mu apa?" Tanya Jenn.

Dia melihat Minkyu yang sudah memakai celemek dan mengatakan jika dia ingin memasak mie ramyeon yang ada di jaman nya dulu. Sulit dimengerti tapi sepertinya pria ini benar-benar dari jaman dulu.

Dari logatnya, dan tingkahnya, semuanya... Dia seperti kakek nya Jenn.

"Kau bisa memanggil ku oppa karena usia ku disini 28 tahun. Jika kamu tinggal didunia ku, kamu harus memanggil ku haraboji." Jawabnya dengan tertawa lebar.

Lihatlah, bahkan lelucon nya terasa garing seperti pria tua.

Jenn mengerutkan keningnya. Tidak habis pikir lagi. Sebenarnya kenapa pria ini harus terus terusan bermain tentang dia adalah seorang pria tua di masa lalu? Dan dia datang dengan membawa kamera, dan dia harus membawa kembali foto yang ditemukan oleh Jenn itu.

"Kapan kamu pulang?"

Jenn mencoba untuk tidak terlalu lama tinggal bersama dengan pria ini.

Pria itu menatap Jenn dengan serius.

"Kembalikan dulu fotonya." Jawabnya.

Jenn mengerucutkan bibirnya. Tidak ingin. Jika dia mengembalikan foto itu maka dia tidak akan pernah ada kenang kenangan selama di Prancis. Dia merasa sangat kesepian tanpa foto itu.

Dia menggelengkan kepalanya.

"Kenapa kamu tidak ingin mengembalikan nya huh!?" Bentaknya.

"Harganya... 5000 dollar. Kembalikan jika kamu bisa. Aku membayarnya dengan uang tabungan ku. Katanya itu foto limited edition. Dan yang memotret nya pun orang terkenal." Jawab Jenn.

Minkyu menghela napas sebal. Dia meminta Jenn untuk memberikan foto itu padanya, tapi gadis ini bersih keras untuk tidak memberikan nya, karena harganya.

"Terus kenapa kamu membeli foto itu jika mahal? Kamu pasti ditipu!"

"Ish. Mana mungkin! Katanya kalau aku menjual itu di tahun 2020 harganya akan menjadi ganda. Jadi 10.000 dollar. Luar biasa kan? Ahahahha.." kata Jenn dengan memamerkan kekayaan nya.

"Mana ada foto harga segitu. Kamu jelas-jelas ditipu." Ketus Minkyu yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar Jenn tanpa ijin sekalipun.

Jenn segera mengejarnya. Tapi pria itu telah merogoh tasnya Jenn.

"Ya aish! Jangan sentuh tas ku! Mahal tau!" Ketus Jenn.

Minkyu membuka mulutnya lebar. Ada banyak sekali tas disini. Mungkin ada 2000 tas lebih yang di tata rapi di lemarinya Jenn.

"Foto dengan baju warna kuning dan tas ransel warna merah. Mode Prancis." Kata Minkyu yang membuat Jenn menatapnya dengan penasaran.

"Itu foto ku. Wajah ku. Dan itu adalah aku. Kenapa kamu menginginkan nya?" Tanya Jenn.

"Mana mungkin itu foto ku!? Ada-ada saja.... Itu jelas-jelas foto istriku. Aku mengalami amnesia. Jadi aku memerlukan foto itu untuk terus mengingat istri ku." Sahutnya yang tidak ingin di mirip-miripkan dengan Jenn.

Jenn mengerutkan keningnya, merasa aneh. Siapa juga yang ingin dimirip-miripkan. Toh jelas jelas itu fotonya.

"Aku lupa meletakkan nya. Aku juga sedang mabuk saat itu. Carilah jika kau menginginkan nya..." Jawab Jenn dengan meremehkan skill nya Minkyu.

Minkyu menghentakkan kakinya.

"Baiklah. Aku akan pulang." Jawabnya dengan lunglai.

"Oh ya. Kau memerlukan nya?" Tanya Jenn dengan memberikan kamera analog itu kepada Minkyu.

"Tunggu. Bagaimana cara aku keluar dari sini? Aku tidak tahu caranya."

Jenn duduk di sofa. Meminta pria itu untuk duduk di sampingnya. Menurut yang diketahui Jenn dari beberapa film yang dia tonton, para hantu, atau entahlah itu, pergi dengan menggunakan sebuah lilin.

Dengan membayangkan sesuatu, seperti kenangan.

"Tapi kita harus membuat kenangan." Ucap Minkyu.

"Ya ahjussi... Kau beneran tidak tahu caranya pulang?" Tanya Jenn dengan menatap pria itu.

Dia menggeleng. Dia tidak tahu sama sekali.

"Siapa yang membawa mu kesini?" Tanya Jenn.

"Hm... Teman ku. Namanya Pyo Il Soon."

"Wah... Namanya sungguh kuno sekali. Yah! Apa marga mu?"

"Lee." Minkyu berasa jadi orang bodoh di negara ini.

Jenn mengangguk. Dia segera mencari nama marga Lee. Dan mencoba untuk mencari dimana keberadaan marga Lee kebanyakan tinggal.

"Ah... Kamu seharusnya kembali ke tempat asal mu kan? Mungkin ada semacam portal disana." Kata Jenn dengan imajinasi fantasinya itu.

Bahkan mendengarkan kata 'portal' yang keluar dari mulut Jenn membuat Minkyu tersedak orange Jus. Astaga konyol sekali, mana mungkin ada hal hal aneh semacam itu di negara ini? Ahahahahahahaha...

"Kamu kira aku siapa huh?" Ucapnya dengan tertawa cekikikan.

Jenn memandang wajah pria itu lamat-lamat. Sebelum dia bisa mengenal dan berbicara dengan pria ini, pria ini hanyalah sebuah patung. Yah. Hanya patung dengan membawa kamera analog itu.

"Baiklah gini saja... Aku akan ada di dunia mu selama 2 Minggu untuk memotret mu. Bebas. Kamu ingin berfoto dimanapun. Aku akan memotret mu. Jangan salah... Aku adalah fotografer handal." Ujar Minkyu dengan membuat kesepakatan.

"Jinjja?"

Minkyu mengangguk. Dia menunjukkan beberapa hasil fotonya, yang belum dia cuci.

"Baiklah. Aku akan memikirkan nya. Selama aku juga belum banyak jadwal." Jawabnya.

Sebenarnya Jenn tidak ingin berfoto saja, hanya saja dia sangatlah penasaran sekali dengan pria ini, setiap kali dia dekat dengan pria itu, semakin penasaran dia dengan semua kehidupan nya.

"Eh tapi aneh deh... Kenapa kamu bisa-bisanya datang ke dunia yang tidak kamu ketahui? Bukankah ini masa depan mu?" Tanya Jenn.

Minkyu menggeleng.

"Mungkin tidak sampai di tahun 2018 aku sudah meninggal. Usia ku sudah 56 tahun di tahun ini." Katanya.

"Benar. Pasti ada penyebabnya. Apakah kau mengenal orang tua ku? Kenapa kamu bisa tiba disini huh?" Tanya Jenn dengan menatap nya secara menyeluruh.

Minkyu menggeleng. Dia saja tidak mengenal Jenn, mana mungkin dia mengenal kedua orang tua nya?

"Hanya saja sepertinya itu terjadi setelah aku mengalami kecelakaan. Aku jadi lupa dimana aku tinggal, siapa aku, dan siapa istri ku serta anak-anak ku. Jika aku memiliki nya." Ucap Minkyu dengan memberikan tanda pengenal nya.

Jenn bahkan tidak menyangka sekali jika pembuatan tanda pengenal itu sudah 30 bahkan 40 tahun an yang lalu.

"Heol. Ini bahkan tidak akan bisa terdeteksi." Ungkap Jenn yang benar-benar tidak bisa mempercayai nya.

"Aku juga bingung. Kenapa aku bisa tiba di dunia ini. Dulu saat aku masih seusia mu, hanya ada kendaraan kasar saja. Tidak ada kendaraan dengan knalpot semulus itu, dan tidak ada body yang sebagus itu." Katanya.

"Tentu saja. Kamu tinggal di masa dimana kakek ku tinggal. Ya Oppa apakah kamu tidak ingat siapapun?"

Jenn mencoba untuk mendekatkan wajahnya dekat dengan wajah pria itu.

"Ya... Kenapa kamu? Ja-jangan maju-maju." Katanya tergagap-gagap.

"Wah... Kau benar-benar tidak mengenal ku? Kupikir kau adalah penggemar ku yang sedang menyelinap masuk. Oppa ya... Cobalah ingat kembali sebelum kamu pulang. Carilah tujuan mu datang kesini selain hanya untuk membawa pulang foto itu. Konyol sekali." Ketus Jenn yang hanya karena geregetan.