webnovel

EP 16-Pria Tampan Itu, Patung?

Masih tidak bisa dipercaya. Apakah benar Jenn baru saja melihat seorang patung yang bergerak dan berjalan? Dia tidak ingin terus terpaku dalam imajinasinya. Apakah tequila dan Vodka begitu parah hingga dia bisa menjadi seperti ini? Dia masih tidak percaya juga.

Menelan air liur dan berusaha untuk mencerna apa yang sebenarnya terjadi disini. Bukankah rasanya ganjil sekali bila terus berbicara dengan sebuah patung?

"Kembalikan!" Teriaknya dengan terus menerus memaksa.

"Tidak bisa." Jawab Jenn yang akhirnya meladeni sang patung.

"Wae!? Kau menyimpan nya kan! Kembalikan!"

"Teman mu pasti berbohong. Aku tidak pernah menyimpan foto dengan film jadul. Aku tidak suka berfoto dengan kamera analog. Dan pasti teman mu berbohong." Ketus Jenn.

Tak peduli apapun yang terjadi, pria itu terdiam memandang wajahnya Jenn dengan tatapan kesal. Jenn dengan sifatnya yang bodoh amat segera pergi meninggalkan pria itu sendirian. Toh dia juga tidak bisa melakukan apa-apa. Sebenarnya dia masih tidak mempercayai jika pria itu benar-benar hidup.

Jenn mencuci muka nya. Menatap cermin kamar mandi yang sedikit berembun. Mengapa udara begitu dingin? Dia tidak habis pikir lagi. Sepertinya dia harus mulai menyediakan pakaian hangat.

"Baiklah aku akan pulang!" Teriak pria itu dengan pergi begitu saja.

Syukurlah imajinasi nya akan pulang. Tapi saat di pikir-pikir... Kenapa hal aneh ini terus terusan terjadi? Semenjak dia tiba di Korea.

"Pasti dia cuman imajinasi." Ucap Jenn dalam hatinya.

Dia segera mencuci muka nya kembali. Setelah mencuci mukanya, dia berjalan menuju ke arah kabinet dapurnya. Tidak ada penyimpanan makanan sama sekali. Dia hanya meminum satu gelas teh hangat untuk berusaha menghilangkan rasa pusing dan rasa dingin ini.

Brak! Tiba-tiba saja suara tabrakan terdengar dengan sangat jelas.

"Ya!!" Teriak Jenn dengan menatap pria yang tadi dia kira patung itu telah terlempar cukup jauh karena sebuah truk yang melesat.

"Hey, mampus lu nabrak orang bro. Ayo pergi!" Kata teman nya.

Sang sopir pun akhirnya pergi dengan kasus tabrak lari. Jenn cemas sekali. Apalagi dia menatap pria itu telah berdarah disekujur tubuhnya. Apakah dia masih bisa tertolong?

"Ya! Bangunlah! Ya.... Ahjussi... Bangunlah!" Teriak Jenn dengan menggoyangkan tubuhnya.

Pria itu terbangun dan duduk dengan santai nya. Bak sebuah keajaiban di sebuah film. Jenn melihat dengan dua mata kepalanya sendiri, darah itu tiba tiba saja menyerap dan terserap kembali, dan masuk ke dalam kulit dan daging pria itu.

Sobekan kulit itu sudah terjahit dengan sempurna. Tidak ada satupun bekas luka.

"Kenapa dengan ku!?" Teriak nya histeris.

Jenn saja tidak bisa mempercayai apa yang baru saja dia lihat. Ada yang tidak beres dengan pria ini. Entah siapapun dia... Jenn merasa takut.

Karena tak ingin jika dia dalam bahaya, Jenn segera berlari dengan sangat kencang sekali. Bahkan dia sampai tersandung dan melukai bahunya.

"Ahjussi... Kau siapa?" Tanya Jenn dengan ketakutan sekali menatap pria itu.

"Ahahaha... Kau tidak mengenal ku? Aku Lee Minkyu. Semua orang mengenal ku. Kamu tidak mengenal ku huh? Ahahaha... Dasar anak muda...."

Jenn mengerutkan keningnya.

Lalu meringis kesakitan. Sungguh lutut nya benar benar perih sekali menahan rasa sakit yang amat membuatnya ingin menangis. Darah terus mengucur. Sialan paku itu adalah pelakunya.

"Ya... Gwenchana? Sakit?" Tanya pria itu.

Lagi-lagi dia bertindak seperti seorang pria tua. Dan itu membuatnya sangat jijik sekali sekaligus takut.

"Sakit...." Lirih Jenn menutup mulutnya, dia tidak tahan menahan rasa geli nya.

"Sini aku obati." Balas nya.

Yang paling mengejutkan nya adalah ketika Jenn tiba tiba saja di dekapan pria itu, di gendong seperti ini membuatnya merasa ketakutan. Bagaimana jika pria ini berniat macam-macam!?

"Tunggu. Kenapa aku bisa kuat menggendong mu? Biasanya aku sakit punggung..." Kata Lee Minkyu dengan merasa kebingungan.

"Ya! Turunkan aku! Aku tidak mau disini!" Bentak Jenn dengan merasa sebal sekali.

Minkyu tidak mendengarkan nya, terus berjalan dengan gagahnya ke lantai dua dan meletakkan nya di tengah-tengah ruangan.

"Kenapa kau membawa ku kesini? Eomma ku tidak memperbolehkan ku berada disini." Ketus Jenn dengan merasa kebingungan.

"Aku merasa nyaman disini. Aish... Anak muda kau terlalu banyak bicara. Diamlah."

Jenn tidak mengerti lagi. Kenapa gelagatnya persis sekali dengan kakek nya?

Pria itu segera mengambil sesuatu dari dapur. Dia membawa kasa dan juga beberapa obat-obatan. Lalu memberi plester pada lutut ku.

"Thank you." Jawab Jenn.

"Kau orang luar negeri?" Tanya nya.

Jenn menggeleng.

"Aku belajar di Prancis. Kau tahu?"

"Ya nak... Kau harus sopan dengan orang tua. Jangan memanggil ku seperti memanggil pada teman sebaya." Ketusnya dengan memukul kepala Jenn keras.

Tuk!

"Aduh!" Jenn mengaduh kesakitan.

Apakah pria tampan ini adalah patung? Bentuk tubuhnya terlihat realistis. Dia juga terlihat sangat menawan sekali dengan rambut klimis nya itu. Dia terlihat sangat seksi juga. Apalagi dengan dadanya yang terlihat seperti atlit.

"Kamu tau ini di daerah mana?" Tanya Pria itu.

"Seoul." Jawab Jenn.

"Huh!? Seoul? Astaga... Ku pikir aku tadi berada di daerah Jeju. Kenapa wilayah ini sepi? Kau tinggal sendirian?"

Jenn mengangguk.

"Eomma ku ada di luar negeri. Ada pekerjaan." Jawab Jenn mengarang. Dia bahkan lupa kenapa ibu nya tidak ada disini.

"Ooh. Jadi seperti itu? Bisakah aku bertanya berapa usia mu?"

"...."

****

"Jadi dia sekarang masuk ke tempat itu? Bersama mu?"

"Iya. Dia dengan ku sekarang. Aku akan menjaga nya selama kau berada di luar negeri. Apakah keadaan disana baik-baik saja?" Tanya Park In Seong.

"Tentu saja. Disini baik baik saja." Suara orang itu terlihat bergetar.

"Ku harap begitu....."

Keadaan perusahaan tidak seperti biasanya. Banyak orang yang mengunjungi laman situs web nya untuk bertanya dimana tempat perusahaan ini sebenarnya. Semua orang ingin mengadakan interview dengan Jennifer Kim.

"Sebenarnya aku tidak terlalu tahu dengan pikiran mereka. Apakah perusahaan kita jadi terlalu menonjol karena Jenn?" Tanya Go Eun.

"Iya. Jenn memilki impact yang sangat luar biasa. Semua orang terpukau dengan nya. Dan beberapa lagi masih bertanya-tanya soal skandal nya."

Drtt..d.rttt...drttt...drtt...

Suara panggilan telepon berdering. Itu dari CEO di perusahan Jenn yang lalu.

"Apakah dia bersama dengan anda sekarang? Jenn ssi."

"Tentu. Dia telah menandatangani kontrak dengan kami." Jawab CEO Park.

"Tidak bisa. Dia masih belum memutuskan kontrak dengan agensi kami. Dia tidak bisa pergi kesana."

Lalu hening sejenak.

"Coba anda cek di mail box anda."

Lalu tidak ada jawaban sama sekali. Karena sebelumnya park In Seong yang mewakilkan Jenn telah membuat surat jika mereka telah memutuskan kontrak dengan agensi itu.