Jenn baru saja pulang ke rumah nya. Meletakkan tasnya di sofa ruangan tamu. Meluruskan kakinya di meja ruang tamu, dan diam dengan mendongakkan kepalanya, bersandar di sofa.
Owh... Ini sungguh pekerjaan yang melelahkan sekali, dia harus bangun tidur lebih awal, pergi ke perusahaan, menyelesaikan berkas, dan pergi berlatih menari.
"Apa yang baru saja kamu lakukan? Entahlah... Aku hanya lelah..." Gumam Jenn dengan bicara pada dirinya sendiri.
Sejak kemarin malam, dia rasa ada yang aneh dengan rumah ini. Lihatlah... Lampu nya berbentuk bulat namun sedikit lonjong warnanya yang bikin mata kunang-kunang saking kuningnya.
Jenn menghela napas panjang, untung saja dia masih menjadi anak yang hemat, jika tidak dia akan lebih memilih untuk meninggalkan rumah ini dan pergi dengan apartemen. Sayangnya... Biaya hidup di Korea Selatan sungguh tidak masuk akal.
Terutama harga sewa apartemen yang sangat besar sekali, dia tidak habis pikir lagi. Kenapa bisa harga sewa apartemen mencapai 10 milliar?
"Aish... Aku ingin pergi dari sini!!" Teriak Jenn dengan membuat suara bising.
Entahlah rasanya aneh sekali, dia merasa jika dia semakin gugup, atau semakin takut, beberapa kali dia merasa sangat sendirian disini... Tidak ada orang yabg menemaninya... Jiwon mengatakan jika dia tidak bisa menginap di rumah ini karena ibunya.
Menyebalkan. Semua orang menghabiskan waktu dengan orang tua nya, sedangkan dia sibuk mencari kemana orang tuanya.
"Baiklah... Aku harus kembali ke kamar." Kata Jenn.
Dia hendak naik ke lantai 2 tapi dia baru saja ingat dengan surat yang ditulis oleh ibunya, jika dia dilarang untuk naik ke lantai 2. Menghembuskan napasnya sekali lagi, segera berbalik badan dan pergi ke kamar nya.
Sialan. Dia seharsnya tidak menjadi wanita yang takut seperti ini, bahkan dia beberapa kali ingin pergi ke kamar mandi, untuk buang air kecil, tapi hanya untuk pergi dari kamar nya saja dia merasa berat sekali. Bagaimana jika nanti ada orang yang mengikutinya? Dan yang lebih parahnya lagi... Bagaimana jika itu bukan orang?
Hanya memikirkan nya saja sudah membuat Jenn ingin mengumpat. Dia menahan rasa kebeletnya, tapi tidak bisa lagi. Dia benar-benar kebelet. Segera berlari ke arah kamar mandi, tanpa menoleh dan tanpa berhenti.
"Ahh... Lega...." Kata Jenn.
Saat dia bersih bersih, dan membuka pintu kamar mandinya, langkah seseorang tanpa sengaja dia dengar. Dia berhenti melangkah. Tapi langkah itu kembali bersuara. Astaga... Rumah ini horor? Angker? Atau bagaimana sih!? Kenapa banyak sekali suaranya?
Bahkan ketika Jenn kembali melangkahkan kakinya, dia mengintip di ruangan tengah jika televisinya menyala. Dan saat dia melihat ke arah dapur, dia melihat lemari pendingin nya terbuka, dan dia melihat seorang pria dengan pakaian jaket kulit yang sudah kotor.
Di dalam kegelapan itu, Jenn membawa pemukul golf milik ayahnya yang masih ada di rumah ini. Mengendap-endap, berusaha untuk mencari kesempatan, berusaha untuk terus mendekat.
"Ahh... Soju... Akhirnya ada Soju juga di lemari es ini." Ucap pria itu.
"Yaa siapa kau huh!!!!" Teriak Jenn dengan melayangkan ayunan golf nya.
Bruk! Itu benar-benar memukul hingga ke tulang-tulang nya. Mampus. Pria itu terbaring lemas dengan tubuh tidak berdaya.
"Eeh... Ahjussi... Kau baik-baik saja?" Tanya Jenn dengan menutup mulutnya.
Sialan. Dia salah memukul orang.
Seseorang yang ada di ruangan tengah berlari, dan itu adalah Oh Jung Min. Dan yang sedang dia pukul tadi adalah ayahnya, Oh Soo.
"Oh Soo ssi. Mianhe... Aku tidak tahu jika itu anda. Maafkan aku... Aku tidak sengaja..." Kata Jenn dengan menggaruk rambutnya. Melihat jam dinding yang telah menunjukkan pukul setengah 11 malam.
"Tak apa... Lagipula kita yang bersalah. Asal masuk ke rumah mu. Kami kira tidak ada orang nya. Maafkan kita juga." Kata Oh Jung Min.
Oh Jung Min adalah salah satu penjaga kebun milik ibunya, dia adalah penjaga rumah ini, usia nya baru saja 28 tahun tapi dia telah bersama ibunya selama 10 tahun bahkan dia telah dianggap sebagai anak bagi ibunya.
"Oppa... Mianhe...."
Oh Soo adalah ayahnya, mereka berdua adalah orang yang sering kali diminta oleh ibunya untuk meletakkan barang barang kuno di atas. Mereka juga yang diminta untuk merawat bagian lantai 2.
Oh Jung Min menggendong ayahnya dan membawanya keluar rumah Jenn. Di bagian belakang rumah Jenn adalah rumah yang cukup besar, yang digunakan untuk mereka berdua tinggal dan hidup. Ada 2 kamar dengan dapur, kamar mandi satu, dan juga ruangan tamu kecil.
"Wah... Oppa... Kau benar-benar merawat rumah ini dengan baik. Apakah kau selesai membenarkan atap nya?" Tanya Jenn.
Dulu saat dia kecil dia bermain dengan pria yang sering kali bicara gagap ini, dia terlihat tidak normal, dimana 2 jari tangan nya terlahir dengan bentuk yang tidak normal, itu berbentuk bengkok.
Tiap kali melihatnya, Jenn merasa kasihan, tapi dia menganggap Oh Jung Min sebagai kakak laki-laki yang sama seperti dirinya.
"Ti-tidak... Tidak... Apa apa." Kata Jung Min.
"Wah... Kau makin tinggi oppa ya... Kau baik-baik saja kan?"
Jung min mengangguk. Segera menutup pintu rumah nya. Begitulah Jung min... Dia sering kali bertindak seperti itu ketika ada Jenn ke rumah nya. Jadi selama bertahun-tahun Jenn tidak pernah melihat apa yang sebenarnya di dalam rumah ini.
"Oh. Oke." Jenn menelan air liurnya, berbalik badan dan segera pergi dari rumah ini.
Okelah... Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan saat ini, tapi hanya kembali ke rumah dengan lari terbirit-birit adalah pilihan terakhirnya.
****
180 DEGREE entertainment.
"Kau yakin dia akan bisa masuk ke perusahaan ini dengan baik? Maksud ku... Jenn sebelumnya adalah orang yang telah berada di pihak mereka." Kata Go Eun.
"Tidak apa-apa. Ibunya sedang pergi ke luar negeri untuk waktu 3 bulan. Kita bisa melanjutkan rencana awalnya. Nama Jenn lagipula harus booming. Dia harus kembali tenar... Sayang tau!" Ketus ayahnya.
CEO Park adalah tipe orang yang tidak bisa bermain main saja. Dia tipe orang yang serius.
"Baiklah bagaimana jika misalnya Jenn mengetahui hal yang sebenarnya? Kalau kita hanya memanfaatkan nya huh?" Ketus Go Eun yang sebenarnya tidak senang jikalau Jenn ikut campur dengan dunia yang ada di 180 degree ini.
"Tidak masalah."
Sebenarnya gedung 180 degree bukanlah tempat biasa, mereka menyimpan banyak sekali hal rahasia, dari puluhan tahun sebelum Jenn dan Go Eun lahir. Dan pria yang menyimpan rahasia itu selama bertahun tahun adalah pria ini, Park In Seong. Dia menyimpan hal rahasia ini dari dia berusia 10 tahun.