webnovel

EP 10-Bangunan Tak Terduga 180 DEGREE

Jenn berkeliling ke rumah ibunya ini. Dia melihat banyak sekali hal yang dihasilkan oleh ibunya ini. Ada sebuah pernak pernik yang terlihat begitu indah sekali, dia ingin mencobanya tapi dia gengsi. Ibunya adalah seorang pemilik perusahaan pakaian terkenal, merek brand nya terdapat dimana mana. Hanya saja dia kini sedang rehat karena penyakitnya. Sudah bertahun-tahun sejak dia cerai dengan ayahnya.

Kini dia jadi lebih parah. Karena sakit hati, ayahnya telah menikah kembali.

Sejauh mata memandang rumah ini hanya dipenuhi dengan patung-patung. Hingga saat dia kembali ke ruangan tengah, dia melihat ibunya yang meminta dua pesuruh pribadinya untuk mengangkat patung *seseorang yang sedang memotret* itu ke lantai dua.

Entahlah selama dia tinggal dirumah ini, dia tidak diperbolehkan untuk naik ke lantai dua. Entah apa alasannya. Dia tidak tau. Hanya saja ibunya terus mengatakan jika di atas sana ada banyak hantu. Jenn yang takut sekali dengan hantu tentu saja takut.

Saat mereka berdua, ibu dan Jenn duduk di paviliun rumah dengan menikmati kue buatan Ibunya. Tiba-tiba saja seseorang datang, dan rupanya itu adalah Minho. Pria yang terlihat sedikit lebih tua dari usianya itu datang dengan wajahnya yang segar. Sepertinya dia telah mempersiapkan dirinya untuk datang ke tempat ini.

"Wah... Minho ssi... Sudah ku duga kamu makin tampan setelah tinggal di Prancis. Kamu bahkan memangkas rambutmu yang gondrong dan jelek itu. Baguslah..." Jawab ibunya Jenn dengan tiba-tiba saja menyerang Minho.

Minho hanya tersenyum tipis sedangkan Jenn menahan tawa. Sudah biasa. Minho memang adalah laki-laki yang dibenci oleh ibunya. Karena menurutnya dia adalah orang jahat.

"Kau datang kesini karena ingin meminta restu?" Tanya Ibunya Jenn lagi.

Minho duduk disebelah nya Jenn. Dia jadi gugup.

"Tidak Ahjumma... Hanya saja saya ingin menjemput Jenn. Kita harus pergi ke agensi baru---"

"Jangan alasan. Kalian... Jujurlah apa yang kalian lakukan disana selama 2 tahun? Apakah kalian sudah punya anak? Aigoo.... Aku hampir lupa jika anak anak jaman sekarang lebih gila dibandingkan seekor anjing."

Minho menelan air ludahnya. Kenapa jadi rumit seperti ini? Bukan seperti itu yang dia maksudkan.

"Eomma. Stop. Kita bukan lebih dari temen. Iya kan oppa? Dia udah kayak oppa ku tahu!" Ketus Jenn segera pergi dari rumahnya.

Inilah yang dibenci dari ibunya, entah kenapa dia terus terusan bicara tentang hal yang tidak tidak, bahkan dia sering kali berprasangka buruk padanya. Dia sampai heran harus bersikap seperti apa jika sudah seperti ini.

Pipi Jenn memerah karena marah, dan dia masuk ke dalam mobil dengan perasaan yang kesal. Panas nya sampai ke ubun-ubun.

****

Agensi 180 DEGREE entertainment. Bangunan nya dari luar hanya selebar 4×4 meter saja. Dia bahkan tidak akan pernah menyangka, jika gedung bawah tanah ini adalah sebuah perusahaan yang telah bertahan selama bertahun-tahun lamanya.

"Pintu masuknya saja yang ada di bawah tanah." Ucap Minho setelah mengamati tempat ini kurang lebih 2 menit.

Jenn ber-oh sebentar, lalu masuk kedalam gedung itu. Tidak disangka, masih ada sebuah keamanan disana, dimana terdapat pada pintunya, sebuah layar monitor yang tersambung diruangan keamanan.

"Dengan siapa? Apakah ada yang bisa kami bantu?"

"Ah. Saya Jennifer Kim dan Im Minho. Kami telah merencanakan pertemuan dengan CEO 180 degree." Kata Jenn dengan tersenyum tipis.

Tatapan nya ke layar monitor.

"Ah... Maksud mu CEO Park In Seong?" Tanya sang penjaga keamanan.

"I-iya." Jawab Jenn.

Kemudian Jenn menganggukkan anggukan kepalanya, dia baru tau nama pria misterius itu, jika namanya adalah Park In Seong. Dia tidak tahu selama ini. Minho menggandeng tangan nya Jenn tiba tiba saja.

"Ada genangan air." Kata Minho dengan menujukkan sebuah genangan air saat pintu terbuka.

Jenn mengangguk. Astaga siapa sih yang masih menggunakan AC dengan mesin kuno seperti ini? Lihatlah air AC nya menetes dan menjadi genangan air, orang-orang yang tidak tahu pasti akan tercebur, dan pakaian nya akan kotor dan basah.

"Wah... Lihatlah... Tempatnya luas dan bagus sekali...." Ungkap Minho terkagum kagum.

Astaga. Siapa sangka bangunan dengan cover jelek ini rupanya dalam nya sangatlah indah sekali, ada tangga eskalator dan juga ada lift. Serta ada lagi ruangan dibawah ini, diperuntukan untuk cafetaria.

Jenn dan Minho memutuskan untuk berkeliling sebentar.

Sepanjang mata memandang dia melihat keindahan yang tak disadari, dimana ada banyak sekali ornamen ornamen kuno yang terpajang, ada juga patung, serta koleksi alat musik yang sangat antik sekali. Harganya mencapai miliaran.

Jenn dan Minho pergi ke lantai 3, tempat dimana CEO In Seong berada.

"Ahaha... Aku merasa menyesal karena menghina bangunan nya tadi." Kata Jenn dengan tersen tipis.

Saat mereka sampai di lantai 3, dia menatap beberapa junior yang baru saja keluar dari ruangan itu. Jenn menatap wajah cantik dan tampan mereka yang sepertinya akan segera debut.

"Annyeong haseyo... Tunggu. Bisakah anda berhenti sejenak?" Tanya salah satu junior itu dengan menatap Jenn penuh menyelidik.

Dia adalah wanita dengan rambut panjang berwarna merah, sepertinya dia baru saja memberi warna rambutnya. Matanya besar, dan kulit nya halus juga bersih.

"Bukankah kamu Jenn? Jennifer Kim?" Tanyanya dengan sangat ceria sekali.

Jenn tertawa lebar. Dia tahu jika perempuan itu adalah penggemarnya. Setelah itu mereka memutuskan untuk berfoto. Dan 7 junior ini, tentu saja mereka mengenali Minho. Mereka juga berfoto dengan nya.

Setelah sesi foto foto, barulah Jenn dan Minho masuk ke ruangan CEO itu. Saat pertama kali membukanya, dia melihat CEO Park sedang tidur mendengkur dengan meletakkan koran di wajahnya sebagai penutup.

Pria berusia 45 tahun itu terlihat sedang bersantai.

"Annyeong haseyo..." Sapa Jenn dan Minho dengan membungkuk 90 derajat.

Setelah itu mereka berdua duduk di hadapan Park In Seong.

"Wah... Akhirnya kalian pergi ke kantorku. Senang bertemu dengan kalian kembali..." Kata CEO Park.

Jenn mengangguk. Dia harap dia juga bisa senang dengan pertemuan ini.

"Bagaimana? Apakah salah satu dari kalian telah memutuskan nya? Eh, sorry... Saya bukan tipe orang yang suka basa-basi ehehhe..." Jawab Park In Seong dengan sok polosnya.

Jenn menoleh ke arah Minho. Dia menyerahkan sebuah surat yang telah dibuatkan oleh Jiwon. Semoga saja wanita itu sedang tidak menjahili mereka.

CEO Park membacanya. Panjang sekali isinya, tapi intinya adalah....

"Wah congratulation... Kalian akhirnya ingin bergabung dengan perusahaan kami. Kami dengan senang hati menerima kalian disini. Silahkan tanda tangani perjanjian kontrak nya...." Kata CEO Park.

Jenn dan Minho mengangguk. Astaga. Rasanya aneh sekali menandatangi kontrak dengan orang yang sedikit aneh seperti dirinya. Tapi mereka juga harus segera memberikan keputusan. Sebelum hilang kesempatan.