webnovel

Apa yang Terbaik Untuk Zulfa?

Sudah lama sekali tidak berjumpa dengan Jeje, jujur dari hati yang paling dalam pun Zulfa merasa rindu dengan sosok anak kecil tersebut yang sangat lucu dan menggemaskan.

Menatap bangunan berlantai dua yang megah dan tentu saja luas, membuat Zulfa cukup merindukan beberapa orang di rumah ini. Jeje dan Bi Yuni adalah orang yang paling ingin ia temui pada saat ini.

"Tunggu apalagi, Fa? Masuk saja sana, jangan menunggu saya."

Suara bariton tersebut membuat Zulfa menggelengkan kepala, menjawab lebih dulu ucapan Kevin dengan gerakan tubuh. "Tidak, kamu yang punya rumah, Vin. Masa iya malah aku yang masuk duluan? Sangat tidak sopan, kau tau itu?" balasnya sambil membenarkan letak tas selempang yang daritadi menjadi pilihan tas yang simpel untuk keluar bersama laki-laki yang masih berada di sisi mobil yang lainnya.

Kevin cukup menghargai apa yang dikatakan oleh Zulfa, ya karena wanita satu itu sangat menerapkan tata krama pada posisi paling atas di dalam kehidupannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant