webnovel

Sosok Idaman Laki-laki

"Sekarang aku tanya, apa yang terbaik untuk ku, menurut versi kamu, Mas? katakan dengan jujur,"

//

Zulfa menarik napas panjang dan menghembuskan dengan perlahan-lahan, ia menatap kosong ke arah ponsel yang sudah dalam keadaan mati di tangannya.

Perasaan yang terbesit tidak karuan, terlebih lagi saat ini berada di rumah seorang laki-laki yang seharusnya ia tidak ada di sini.

Sudah menyeruput minuman yang disediakan Bi Yuni tadi, rasa segar pun turun ke dinding tenggorokannya. Namun tidak dengan hati yang terasa masih panas akibat dari topik pembicaraannya dengan sang suami.

"Permisi Non, maaf nih Bibi balik lagi ke sini."

Zulfa menolehkan kepala ke arah Bi Yuni, terlihat kalau wanita paruh baya tersebut sudah berjalan ke arahnya dengan satu serbet bersih yang berada di tangan kirinya. Ia menganggukkan kepala, dan tersenyum hangat sambil menegakkan posisi duduk yang tadinya bersandar.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant