webnovel

Kuntilanak di rumah Mbah Suto

Hingga malam tiba, hujan belum juga terdengar reda. Mbah Suto mulai menyalakan penerangan yang ada di rumahnya dan menaruh salah satu lilin di atas meja. Messi terlihat gusar, begitu juga dengan Rio dan Dila, sesekali mereka mendongak ke atas untuk melihat hujan dari sela-sela genteng kaca yang terpasang di atap rumah Mbah Suto.

"Sepertinya hujan belum akan reda, lebih baik kalian menginap saja di sini. Rio kok bisa tidur di kamarku, sedangkan Dila dan Messi bisa tidur di kamar itu" ucap Suto sambil menunjuk ke kamar yang berada tepat di seberang kamarnya.

"Maaf kami malah merepotkanmu Mbah" ucap Mesi merasa bersalah.

"Sejak pertama kalian datang kemari, kalian memang sudah merepotkanku, kenapa masih canggung?" ledek Suto.

"Iya juga sih. Haha" sahut Rio. Disusul tawa ketiganya.

"Tapi... Aku lapar, kita makan apa malam ini?" ucap Dila sambil memegangi perutnya.

"Oh iya, aku juga tidak membawa persiapan makanan. Soalnya gak ada rencana nginep" sahut Mesi.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant