webnovel

Lewat jalan makam

Reno memarkirkan motornya ke tempat semula, aku melihat dari kejauhan Widya yang sedang asik bercanda gurau. Aku ikut senang melihat tawanya yang begitu lepas, sudah hal wajar kalau Widya banyak teman karena dia sendiri tipe orang yang mudah bergaul.

"Nimas kok masih disini? Ayo sana kasih kadonya ke Widya"

Aku terdiam menggenggam kado dengan erat. "Ren, jujur aku gak PD. Lihat tumpukan kado disana? Kadoku ga ada apa-apanya dibandingkan mereka, dan lihat penampilanku... Aku..." ucapku terputus lalu tertunduk.

"Kamu cantik kok, manis" jawab Reno menatapku dalam. "Inilah kamu, penampilan apa adanya, sederhana tapi menurutku keren. Dan masalah kado, jangan lihat seberapa besar mereka kasih ke Widya, karena ketulusan lebih berharga daripada kado-kado mereka itu" Reno mencoba meyakinkan.

"Kamu jujur kan? Atau cuma mau bikin aku GR!" ucapku meliriknya tajam.

"Ih, aku serius! Jangan horor gitu Napa" ucapnya waspada. "Kamu kalau galak judes begitu tar gak punya pacar loh"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant