webnovel

Motor Widya Mogok

"Ada apa Ren? Kenapa kamu berhenti?" Tanyaku.

"Nimas, kita sudah mau ke jalur ini. Kita akan melewati dua makam kan? Kita tunggu Widya dan Dika supaya kita beriringan" ucap Reno melepas helmnya.

Deg... Aku terdiam melihat persimpangan jalan. Jalan lurus ke arah kecamatan, terlihat terang dengan lampu jalan, sedangkan jalan menuju desaku terlihat gelap di ujung seperti jalan yang ditelan oleh kegelapan.

"O... Okey, kita tunggu mereka dulu" sahutku.

Kami terdiam, menyembunyikan kecemasan masing-masing. Sudah lima menit berlalu tapi Dika dan Widya belum juga kelihatan. Secepat apa sih motor mereka melaju? Lama sekali. Gumamku dalam hati.

"Mana sih Dika? Lemot banget bawa motornya" Reno menggerutu. Sedangkan aku terdiam menatap jauh jalan raya.

"Kamu dingin kan Nimas? Ini pakai jaketku" ucap Reno melepas jaketnya.

"Ga papa Ren, aku kan bonceng dibelakang jadi ga terlalu keanginan. Lebih baik kamu pakai saja jaketnya, kamu kan yang didepan pasti lebih dingin"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant