webnovel

Waktu Terakhir Raja Tua

Perkataan Samael dan reaksi dari beberapa bangsawan yang sudah berada di pihak Samael benar-benar membuat banyak orang terkejut!

"Bagaimana, ini...tidak mungkin, kan? Ini bohong..."

"Semuanya adalah demi, ini?"

"Duke...Semuanya, apakah dia yang melakukan ini?"

"Bahkan Ratu Victoria juga mendukungnya. Bagaimana dengan Raja kita? Apa yang dia pikirkan?!"

"Keluarga Duodere, menjadi seorang Raja? Tidak, apakah ini memproklamirkan diri?"

"Aku punya teori konspirasi! Bagaimana jika ini semua, adalah siasat dari Duke? Dari racun, sampai hari ini termasuk kematian...Pangeran Morrigan?"

"Itu, hashhh...Jangan bicara lagi! Jika itu benar, menurutmu kenapa Permaisuri ikut dalam permainannya? Bahkan Putri Teresa..."

"Heh, kau tidak tahu pesona Duke?"

"Maksudmu? Mereka, tidak mungkin! Mereka jatuh pada wajahnya?!"

"Iri..Tidak! Maksudku..."

"Bung, pikiranmu sudah keluar semuanya..."

.

.

.

Bisikan demi bisikan terdengar satu demi satu di plaza itu, dan tentu saja yang paling heboh adalah para media yang ada disini!

Mereka adalah serigala, dan serigala selalu berkumpul bahkan jika mereka adalah serigala penyendiri!

Mereka berusaha mendekat ke arah Samael, menodongkan moncong mic atau apapun itu hanya untuk menanyakan...

Apa yang sebenarnya terjadi disini?!

Tapi Samael hanya mengatakan, "Angkat kepala kalian, aku hanya memproklamirkan diri, dan belum resmi!"

Seluruh ksatria, militer, dan orang terdekat Samael langsung mengangkat kepala mereka mendengar ini.

Disini, Cauls yang bertanggung jawab akhirnya berusaha bangun dengan bantuan ksatria disampingnya...

Jangan tanya, kakinya masih lemas karena ledakan tadi!

Jadi dengan bantuannya, dia berkata: "Warga Inggris yang kami cintai !!!"

Sorotan kamera langsung tertuju pada Cauls disana, dan tentu saja....ini LIVE !!!

Jangan bodoh, sejak awal acara seperti ini pastinya akan disiarkan secara LIVE, dan ini adalah teknik pemasaran media !!!

Disana, Cauls berdehem dan membuka suara: "Kalian pasti penasaran, apa yang sebenarnya terjadi disini?"

"Apakah ini konspirasi? Apakah semuanya adalah rencananya? Apakah kita salah membunuh?"

"Tidak! Semuanya tidak benar! Semua yang kalian pikirkan benar-benar salah !!!–"

"Apa yang dilakukan oleh Duke Samael adalah perintah, dan dia melakukannya atas perintah tertinggi dari Inggris !!"

"Aku, atas nama tangan kanan Raja sebelumnya bersumpah atas Inggris dan Nenek Moyang....Duke Samael tidak bersalah!"

"...Dan atas perintah Raja, silahkan buka siaran langsung kerajaan! Raja kami yang tercinta...akan menjelaskan semuanya!"

Tanpa mengatakan apapun, semua orang yang membawa ponsel langsung membuka web resmi Kerajaan.

Benar saja, ada Live Streaming yang berlangsung, dan itu menunjukkan sosok Raja Tua yang terbaring lemah di rumah sakit !!!

Sophie yang ada dibelakang Samael juga melakukan hal yang sama, dan dia tidak bisa membantu tapi berbisik...

"Apakah semuanya akan berakhir?..."

Hanya saja semuanya sudah terpusat pada sosok Raja Tua yang berusaha duduk di ranjang rumah sakit itu.

Samusiel dan beberapa wartawan disana terlihat sangat sedih saat ini, dan akhirnya suara Raja Tua terdengar!

"Warga Inggris yang kucintai! Uhuk...Kalian sepertinya sudah melihat keadaanku?"

Raja Tua mengangkat tangannya yang bergetar hanya dengan gerakan ringan ini, "Seperti yang kalian lihat, aku, sudah berada di akhir..."

"Kalian pernah berpikir, ini semua salahku, ini semua karenaku, karena aku tidak, memilih penerusku... Inggris kacau?"

"Kalian benar, akulah yang salah!"

.

.

.

Kalimat itu mengejutkan semua warga Inggris yang saat ini sudah melihat ini di semua saluran TV mereka atau bahkan di web resmi Kerajaan!

Siapa yang akan mengira mereka akan mendengar pengakuan kesalahan dari seorang Raja?!

Tapi Raja Tua itu tidak peduli dan melanjutkan, "Putra Pertamaku, Putra Ketiga...dan banyak nyawa lainnya terkorbankan, itu adalah salahku!"

"Kalian pernah berpikir, bukankah ini bisa saja siasat Duke kami?"

Raja Tua menggelengkan kepalanya, "Duke kami tidak salah...dia, hanya menuruti perintahku !!!"

"Semua rencananya, aku yang membuatnya! Semuanya, termasuk masalah pengeboman dari Istana !!!"

"Apa?!" xN

Bahkan Samael terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Raja Tua ini!

Tapi setelah memikirkannya, Samael hanya bisa menutup matanya dan berpikir: "Apakah Anda siap untuk menanggung semua dosa ini sampai Anda mati...Yang Mulia?"

Benar, menurut Samael, Raja Tua ini benar-benar ingin merujuk semua kesalahan dan dosa dari semua hal yang terjadi di Inggris beberapa hari belakang ini...

Semua itu adalah salahnya!

Dia ingin mati, dengan membawa Dosa ini bersamanya!

Raja Tua mungkin berpikir bahwa dia mungkin pohon tua yang akan layu dan runtuh kapan saja...

Itu mungkin benar....

Tapi Raja Tua tidak berpikir demikian!

Dia tidak hanya membusuk dan mati begitu saja!

Dia ingin mati dimana itu dengan membuatnya sebagai makanan untuk daun baru yang segar!

Saat musim semi baru datang dan daun-daun segar bertunas...itu adalah waktunya dia membuka jalan yang sangat terbuka lebar untuk mereka, dan ini adalah puncak dari tanggung jawab terakhirnya!

Jadi saat ini, Raja Tua mengulurkan tangannya kesamping dimana Samusiel segera dengan hormat menyerahkan sebuah pedang ceremonial kepada Raja Tua!

Dia memegang itu dengan gemetaran, sampai akhirnya Samusiel membantunya untuk memegangnya!

Dengan senyuman tipis, Raja Tua berkata dengan tegas: "Duke Samael XV, Samael Duodere...Kau telah melakukannya dengan baik!"

"Dengan ini, pada jam ini, pada menit dan detik ini!"

"Aku...Raja Inggris ke-26, Sean Cromwell David II, dengan ini mengangkatmu sebagai Raja Inggris ke-27 !!!"

Samael: "Bersumpah demi Inggris dan Nenek Moyang, aku, Samael Duodere dengan ini menerima titah Yang Mulia !!!"

"Aku akan menjadi Raja Inggris dan membawa beban seluruh Inggris di bawah pundak saya ini Yang Mulia !!!"

"Saya pasti akan memenuhi keinginan Inggris dan membawanya ke jalan yang seharusnya ada Yang Mulia !!!!"

Mendengar jawaban Samael yang tegas, meski Raja Tua tidak bisa mendengarnya karena ini adalah video satu arah...

Tapi Raja Tua masih tersenyum, dan senyumannya...sangat, sangat tulus...

"Aku bisa mendengarmu putraku. Kuserahkan Inggris, padamu..."

Chapitre suivant