"Aku tidak akan pernah pulang, dan pergi dari tempat ini, karena bukan Kezia ya mengusirku," kata Reyvan.
"Kamu terlalu percaya diri. Apa kamu yakin mau Kakak ku sangat mencintaimu?" Zio terkekeh menertawakan sikap Reyvan yang benar-benar sangat percaya diri.
"Zio kamu Zio atau pun Zivi, aku memang sudah banyak berdosa kepadamu, aku mohon berikan restu hubungan aku dengan kakak mu, karena kami memang saling mencintai satu sama lain kami biarkan kami bahagia bersama," sekali lagi Reyvan memohon.
"Pergilah untuk saat ini tidak ada restu untuk kalian berdua," kata Zio.
"Jangan seperti itu Zio, aku mohon berikanlah belas kasihmu untukku?" Reyvan menatap Zio dengan penuh harap, namun Zio sama sekali tidak mau mengabulkan keinginan dari orang tersebut.
"Penjaga, tunjukkan pintu kepada orang ini, agar lekas pergi!" teriak Zio.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com