"Kak Zia Sayang, aku tahu pasti kamu akan menghubungi aku, kamu merindukanku kan, sama seperti aku yang sangat merindukanmu?" ungkap Reyvan sambil berbicara di balik sebuah telepon.
"Kamu tidak perlu tanyakan hal itu sekarang padaku, ada yang harus kita bahas," kata Kak Zia dengan nada yang rendah.
"Apa itu, apakah itu tentang hubungan kita?" tanya Reyvan dengan penuh harap.
"Benar sekali, kamu harus segera datang sekarang juga, ya," kata kak Zia.
"Baik sayang, aku akan segera datang," kata Reyvan dengan penuh harap.
Lalu sambungan telepon itu pun langsung mereka tutup.
"Ada apa--kamu terlihat begitu senang?" tanya Regan kepada sang adik.
"Aku harus bersiap-siap. Karena sekarang aku harus ke rumah Zia," ucap Reyvan dengan penuh kebahagiaan.
"Benarkah? Ya sudah good luck," ucap Regan.
"Thanks Kak," ucap Reyvan dengan penuh senyuman.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com