webnovel

Permainan Ku..

Bandes dessinées et romans graphiques
Terminé · 63.3K Affichage
  • 27 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN
Synopsis

Saat dadu diputar, kedua orang mengadu nasib dihadapanku. Dan aku lah si pengadu nasib itu ..

Étiquettes
1 étiquettes
Chapter 1_1_....THE FIRST GAME

Betapa membosankan nya saat dunia ini berjalan tenang, matahari bersinar terang seakan tidak ada yang terjadi.

Aku berada di situ, namun aku memiliki sebuah permainan yang pastinya tidak akan membuat kalian bosan..

Jika berkenan datanglah, dan mengadu kan nasib dihadapanku...

Bersaing lah hingga seseorang MATI..

_

Tak

_

"Jadi...kalian selanjutnya?" kataku melihat mereka dari atas.

Mereka saling berpandangan lalu mengangguk kasar, kelihatannya mereka memiliki masalah tentang pernikahan.

Toh..aku tidak peduli..

_

Mereka kutempatkan di sebuah ruangan, dimana dadu adalah sumber pertama.

Setiap dadu diputar, maka permainan kematian akan dimulai..

Yang perempuan mulai mengambil dadu dan segera melemparkan nya.

Deg

"Selamat..anda mendapatkan pukulan cambuk sebanyak 100 kali.."

Suara itu berasal dari sebuah dinding, dan dinding itu terbuka lalu Perempuan itu melihat sebuah tempat duduk.

Dia melihat ku dengan tatapan memelasnya, namun aku hanya melihat mereka dari atas tanpa merasakan apapun.

Gadis itu perlahan duduk..dan

Tak

_

Perempuan itu diikat lalu kemudian perlahan terdengar sebuah lecutan sangat keras namun tidak terlihat.

"Akh..tolong..--Akkkh...sakit--aaak!!!"

Lecutan itu tidak kunjung berhenti, dan perlahan tubuhnya berdarah.

Pria itu yang sedari tadi kesal hanya melihat ku dan melirik gadis itu dengan kasihan.

"A...apa..dia tidak apa?"

Aku tersenyum,..."Iya, Permainan ini akan terus dilanjutkan sampai kalian mati..."

"Ja..jadi.."

Aku tersenyum lagi, kelihatannya mereka tidak sadar telah memasuki permainan yang tidak akan bisa direset.

"Iya...selamat datang pada permainan kematian, selesaikan..lalu kalian akan keluar.."

_

Perempuan itu keluar dari dinding yang sudah penuh darah, kemudian menutup. Dia terduduk kemudian memintaku berhenti.

Namun, permainan yang sudah dimulai tidak akan bisa dihentikan.

Pria itu menarik dadu lalu melemparnya,

Kemudian tidak ada suara...

Aku menatap permainan itu dengan mata dingin,.."Selamat, jika tidak ada suara maka tidak ada hukuman,"

Aku membawa mereka ke suatu ruangan,aku bosan...

Disana terdapat banyak permen manis dan mengiurkan.

"Jika kalian ingin cepat selesai pilih satu dari Permen ini"

"Ta..".., deg...

Aku tidak berbicara dan menyuruh nya cepat. Pria dan gadis itu segera mencari. Kelihatannya gadis itu sangat lemah terlihat dari gerak tubuhnya yang melamban.

_

Deg

"I..ini!!" seru lelaki itu, dan langsung saja diambil gadis itu. Pria dan wanita itu bertengkar, hingga permen itu jatuh ke depanku.

Aku berdiri,"Jadi punya siapa ini?"

_

Sebelum ada suara, gadis itu langsung mengangkat tangan, dan menunjuk nunjuk permen itu dengan senangnya.

"Hmm...", aku tersenyum kecil.

_

"Makan.."

_

Mereka terdiam dan memandang tidak mengerti.

"Dipermainan kali ini kita akan mengetes yang mana beracun atau tidak, kau harus memakan permen yang kau pilih dan makan itu"

Wanita itu meneguk ludah, dan menatap permen itu dengan takut, pria itu berusaha menghentikan istrinya.

"Sayang, jangan makan..aku takut kau akan--", dengan kasar istrinya mendorong suaminya..."Diam"

Glek

Dia memakan dengan rakusnya,

Deg

_

Deg

_

"Sa..sayang??", Tiba tiba gadis itu terpaku dan hanya bisa menatap kosong ke padaku.

Aku tersenyum, kemudian bertepuk tangan.

"Selamat, anda pemenangnya, keluarlah...dan rayakan...."

Pria itu menatap tidak percaya dan menangis, kemudian memohon padaku agar menghidupkannya. Benar benar pria gila istri.

Tidak lama kami berpindah ruangan, aku mendapatkan ide bagus lagi .

Sekali lagi aku menyuruhnya memilih pilihan.

"Pilihlah, kau ingin mati untuk istrimu atau kau keluar dan jalani hidupmu"

Kataku menghadapkan kepada tumpukan besi berkarat di hadapannya dan sebuah pintu.

Pria itu berpikir sejenak dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.

Aku tau, perasaan nya aku tau apa yang dia pikirkan..

"Sayang...maafkan aku.."

_

Hah.. merepotkan, kenapa mereka menjalin pernikahan ketika kedua orang ini akan saling membenci pada akhirnya...

Vous aimerez aussi