webnovel

_2_

Hari ini aku kedatangan tamu lagi, akhir akhir ini banyak sekali yang ingin saling membunuh. Dasar manusia ..

"Oops hampir saja"

_

Pov Korban

Aku datang kemari karena Ani mengajakku tetapi ini begitu gelap sangat menakutkan, dan Ani sama sekali tidak melihat ku.

"Hm...Ani..kenapa ini?"

Dia diam dan itu membuatku merasa aneh, memang aku telah merebut kekasih hatinya tetapi mengapa ia mengajakku ke sini.

Tidak lama lampu dihidupkan kemudian aku melihat sesosok wanita berambut pirang sedang duduk diatas kami. Dia menatap kami dengan dingin.

"Selamat datang di permainan kematian"

Aku melihat itu dan seakan berpikir semua ini tidak nyata, namun, ani sama sekali tidak menjawab ku. Kami dibawa ke suatu tempat..

Dan kemudian ada suara yang menyuruh kami mengangkat sebuah dadu. Ina mengangkatnya lalu menggulingkan dadu besar itu.

Deg

"..."

_

Tidak ada suara , dia tersenyum lalu berjalan lagi. Aku mulai mengangkat dadu. ini Aneh tetapi dia harus percaya pada Ani.

Deg

"Selamat pesta kematian menunggu anda"

"Eh..?", aku menjatuhkan dadu itu dan tiba tiba saja sebuah lubang menjatuhkan ku. Terasa sangat dalam dan dingin.

Brak

aku mengelus kakiku yang sakit dan perlahan berdiri. aku terkejut ketika aku berada di suatu tempat yang dalam.

Disana sudah menunggu segerombolan manusia bukan mereka alien?

"Uah...tolong.."

Aku bisa melihat Ani dari kejauhan tersenyum melihatku sengsara. Aku perlahan digigiti satu persatu dagingku dimakan..

Sakit...

Ani...apa kau sangat membenciku?

_

"Anda sungguh luar biasa nona"

ucap gadis itu dari atas,

Ani hanya tersenyum puas, untung sekali ia dapat membunuh gadis pelakor itu sekarang.

"Tapi...anda melakukan sesuatu yang curang, sekarang anda akan dihukum sebelum keluar"

Ani terlihat kaget, itu muka yang sangat mengemaskan. aku sangat suka ketika mereka melihat ketakutan seperti itu.

Memuaskan...

_

"Kau telah membohongi gadis itu, dan dalam persyaratan itu adalah sebuah dosa"

Tak Tak

Tiba tiba ada suara besar dari belakang, ani melihat itu. Dan seketika keringatnya bercucuran.

Sebuah palu berukuran sangat besar datang , dan terus saja mengetuk lantai hingga berlubang.

Aku melihat semua itu dari atas, Sungguh menyenangkan melihat semut itu berlarian.

Ani terus berlari hingga tidak ada lagi tempat lari dan perlahan duduk dipojokkan sementara palu itu terus mendekat.

"Ah..tolong...to--tolong"

Tak

"To-- krash.."

Aku menyaksikan tanpa berkedip, tubuh gadis itu perlahan remuk seketika dihancurkan palu itu.

Kemudian palu itu lenyap. Aku duduk di atas dan mulai membersihkan semua kekacauan. Lalu kembali keatas menunggu peserta selanjutnya...

Chapitre suivant