Rayyan membantu Arumi berdiri setelah beberapa detik terjadi kontak mata di antara mereka berdua. Jantung Rayyan berdebar kencang. Dia sangat bahagia hari ini. Sama ketika dia sedang pertama jatuh cinta. Lebih tepatnya cinta pada pandangan pertama.
"Kamu tidak apa-apa, Rum?" tanya Rayyan saat mereka berdua melanjutkan berjalan menuju masjid.
"Alhamdulillah tidak apa-apa. Cuma agak nyeri aja di pinggang."
"Nanti beli obat aja ya kalo masih nyeri."
"Tidak usah nanti juga sembuh."
"Aku cuma khawatir kalau kamu keseleo."
"Ga usah lebay Ray. Aku gapapa koq."
"Ya sudah. Aku ke sana ya." Rayyan dan Arumi berpisah di pelataran masjid. Arumi menuju tempat wudu wanita. Dan Rayyan menuju ke tempat wudu pria. Masih keburu untuk salat berjamaah di masjid Raya Bandung.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com