"Anak Papa jangan rewel ya. Jagain mama buat papa ya." Bisik Rayyan saat berpamitan pada si kembar. Untung saja Arumi tidak ada. Jadi Rayyan tidak akan dimarahi oleh Arumi.
Rayyan mengantarkan Arumi hingga sampai di rumah. Tadinya Arumi menyuruh Rayyan langsung pulang setelah dari alun-alun. Tapi Rayyan bersikeras mengantar Arumi hingga ke rumahnya.
"Mau pulang sekarang, Ray?" tanya Arumi yang kini nada bicaranya sudah mulai lembut. Meski ada penekanan yang sepertinya kalau didengar terkesan terpaksa.
"Iya Rum. Makasih ya sudah mau berbagi kebahagiaan denganku."
"Memangnya kapan aku membagi kebahagiaan denganmu?" tanya Arumi sambil tersenyum miring.
"Tadi.. aku sangat bahagia. Bisa menghabiskan waktu bersama dengan kedua anak kita. Dan juga kamu. Aku bahagia karena akhirnya bisa melihat senyummu lagi. Terakhir aku melihatmu tersenyum saat pernikahan kita."
"Ray.. sudahlah.. aku tidak mau mengingatnya lagi."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com