webnovel

Malam pertama kita. (vol 2)

"Kaaakk."

Jerit Jesi sangat lantang. Namun Sean langsung mengecup bibir Jessi yang ranum, melumatnya dengan penuh nafsu. sehingga Jessi tidak bisa lagi berteriak.

Desah Jessi ketika Sean mulai menekan miliknya pada milik jessi. Lalu Sean terus melakukan penekanan dengan perlahan-lahan namun pasti.

"Sakit kak, hiks hiks." Jessi mulai menitikan air matanya menahan perasaan sakit pada organ tubuhnya.

Jessi menatap mata Sean dengan mata basahnya. Sean sedang berjuang tetapi tidak ingin menyakiti Jesi. Sean sudah berusaha melakukanya dengan sangat lembut.

Sean sudah tidak tahan. Lalu Sean sedikit menekan keras, sampai akhirnya, miliknya sepenuhnya terbenam.

"Ah." Sean mendesah dengan mata yang terpejam merasakan miliknya sudah terbenam penuh di organ inti sang kekasih.

Jessi meringis merasakan rasa sakit dan perih.

Sean menyeringai menandakan senyum kemenangan. Sean mulai membuat tempo hentakan yang lembut karena Jessi terlihat kesakitan.

Namun tidak dengan Sean. Sean begitu menikmati pengalaman pertamanya ini. Baginya itu adalah surga dunia. Menikmati bercinta untuk pertama kali bersama Jessi. Melepaskan keperjakaannya berhasil mengambil kesucian gadis yang sangat dia cintai dan dia rindukan.

Sean merasa malam ini adalah malam terindah selama delapan belas tahun hidupnya.

"Nikmati saja, Sayang," ucap Sean dengan suara seraknya.

"Pelan Kak, ah sakit," lirih Jessi dengan tangisanya. Jessi benar-benar belum bisa menikmati bercintanya itu. Hanya Sean yang menikmati. Sean lalu memacu kecepatan sampai akhirnya Sean mencapai mencapai klimaks.

Eranganpun mulai terdengar dari mulut Sean pertanda  Sean telah  mencapai kepuasannya. Sean menumpahkan cairan cintanya di rahim Jessi. Jessi hanya menangis ketika Sean memacu kecepatan karena klimaks.

Dan akhirnya Sean tumbang dan roboh di tubuh Jessi. Di kecupnya kening Jessi sambil berbisik.

"Makasi sayang, Sudah menjaganya untukku selama 17 tahun ini. Aku juga menjaganya untukmu, Jadi kita impas."

Jessi  hanya bisa memejamkan mata dan mengatur nafas dan jantungnya. Mereka masih menyatu dan Sean belum melepasnya. Sampai akhirnya.

Tok tok tok.

"Sika, Di panggil papa," seru Viola di balik pintu. Sontak itu membuat Jessi dan Sean terkejut. Sean langsung melepas miliknya secara kasar.

"Aw."

Jessi kesakitan. Terlihat milik Sean sudah berlumur dengan darah dan bercampur dengan cairan cinta mereka.

Sean  tersenyum puas melihat darah segar yang menetes di kasur Jessi.

"Sika buka dong, Kamu lagi ngapain?" ucap Viola.

"Iyaa Vio, Aku segera turun, Bilang sama papah aku sakit perut," ungkap Jessi pelan.

"Oke aku tunggu di bawah ya," kata viola sambil pergi.

Terlihat Sean masih terkulai lemah merebah di samping Jessi. Mereka berdua benar-benar lemas.

"Kamu bisa bangun sayang?" ucap Sean khawatir saat Jessi beranjak dari tempat tidur dengan tubuh berbalut selimut.

"Ah," ucap Jessi saat berjalan dan hampir jatuh karena rasa sakit dan perih yang dia rasakan di Miss V nya. Sean lalu bangkit dan menggendong Jessi masuk ke kamar mandi.

Lalu mereka mandi bersama untuk membersihkan keringat mereka.

Di kamar mandi Jessi menangis sambil di guyur shower.

Dan Sean hanya bisa memeluk dari belakang dan menciumi bahu Jesi dengan lembut.

"Hiks hiks hiks,  Kamu tega kak. Mengambil keperawananku," isak Jessi menangis dengan pilu.

"Maaf Sayang !... Aku tidak tau rasa cemburu itu sangat menyakitkan. Aku tidak tahan, aku ingin memilikimu seutuhnya, walau aku hanya simpananmu aku iklas sayang," ucap Sean sambil terus menciumi pundak Jessi dalam guyuran shower.

"Bagaimana aku bisa turun, bahkan berjalan pun sakit begini kak," ucap Jessi masih terisak.

"Apa aku bilang saja sama papahku, Agar kita segera dinikahkan malam ini juga!" seru Sean Masih dalam mode posesifnya.

"Kak ... Kau ini, kau akan menghancurkan semuanya. Pertunanganku bersama Selo,itu amanat almarhum mama, aku tidak bisa berpisah dari Selo," seru Jessi masih terus menangis.

Dan Sean hanya terdiam. Sean berpikir dan menatap intens tubuh Jessi. Sean mengambilkan handuk untuk gadis cantik itu. Lalu mereka selesai mandi dan kini Jessi dan Sean sudah mengenakan pakaian lengkap.

Jessi keluar duluan dari kamarnya.

Dia berjalan pelan bagaikan siput. Melangkah menuruni anak tangga dan bagai melangkah di atas duri. Sakit dan perih dia rasakan.

Sebenarnya dia ingin beristirahat karena tidak kuat tapi pesta itu harus tetap berlangsung. Jesi tersenyum dengan terpaksa.

Karena memang tamu pasti akan sangat curiga. Jika Jesi Berbah sikap.

Sean zaldik.

Aku melihat dia, Jessika.

Aku bertemu denganya di sebuah club drama/teater di sekolah. Kami berkenalan tapi selang seminggu kami bertemu tiba-tiba dia sudah jadi calon adik iparku.

Jessika sudah di tunangkan dengan adiku Selo.

Aku bilang padanya ... jika aku tidak bisa menjadi suamimu maka aku akan menjadi kekasihmu, jika tidak bisa menjadi kekasihmu maka aku akan menjadi simpananmu.

Aku iklas mengatakan itu karena demi rasa cintaku. Aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Aku juga baru kali ini merasakan rasanya jatuh cinta.

Sebelumnya bahkan aku tidak pernah dekat dengan seorang gadis. Tapi hari ini aku merasa sangat cemburu.

Aku liat Selo bertukar cincin denganya. Membuatku muak dan sesah nafas. Aku ingin sekali menjadikan dia miliku. Aku lihat Jessika menuju kamarnya.

Aku ikuti saja dia. Dan aku memaksanya aku mengambil kegadisanya. Aku memang jahat tapi aku sangat mencintainya. Aku sengaja melakukanya karena dengan cara itulah aku bisa mendapatkan Jessika ku.

Aku ingin dia hamil anaku sehingga papah menikahkan kami dan membatalkan pertunangan nya dengan Selo. Aku telah menitipkan benih cintaku di rahimnya.

Semoga benih itu cepat berkembang. Agar aku cepat bersatu denganya.

Persetan dengan media masa dan nama baik keluarga. Toh yang hidup adalah aku. Aku hanya ingin dia menjadi pasangan hidupku. Jessikaku hanya miliku.

Aku akan berusaha merebut Jessi dari adiku selo bagaimanapun caranya. Jika kali ini Jessi tidak hamil, maka aku akan mencobanya lagi dan membuat dia hamil.

Aku tidak bisa hidup tanpa gadis itu.

Aku sangat mencintainya. Dia adalah cinta pertamaku dan aku tidak akan melepaskannya begitu begitu saja.

Aku tidak peduli dengan pertungan sialam ini. Akh hanya peduli karena hatiku begitu sakit ketika melihat dia bersanding dengan orang lain. Jika bukan aku yang memperdulikan hatiku sendiri, lantas siapa lagi.

Karena itu aku akan berusaha mengambil kebahagiaanku. Dia adalah sumber semua bahagiaku. Aku sangat mencintai dia. Mungkin iya aku sudah gila. Tetapi kegilaan ini adalah sebuah cinta sejati dariku untuknya. 

Sean zaldik End.

Ahhh bersambung Dulu, gimana kalian suka tidak dengan couple Sean dan Jessi, atau kalian lebih suka dengan couple Selo dan Jessi.

Ayo siapa tim sean dan siapa tim selo tunjuk tangan. Silahkan kalian penuhi kolom komentar. Salam sayang dari aku, evangelin harvey.

Chapitre suivant