webnovel

Mengikuti permintaan Khristal...

"DEAN..." teriak gue.

Gue kaget melihat dean yang sedikit lagi masuk kolam, beruntungnya gue berhasil nangkap dia, dean pun menangis dalam gendongan gue. Kini gue menatap wajah khristal dengan tidak bersahabatnya, gue ga habis pikir dengan dia, anak bisa hampir masuk kolam.

Sekarang dia berlari menghampiri kita, tangannya bahkan udah mau ambil dean dari gendongan gue namun gue halang.

"dean..." ucapnya panik.

"singkirkan tangan lo.."

"dirles.." cicitnya.

"mamama..." isak dean sambil ulurkan tangan minta gendong sama mamanya.

"dir, dean pengen sama gue." pintanya, dan dengan terpaksa gue berikan dean.

"dean, maafin mama ya nak..maafin mama." ucapnya dengan mata berlinang, gue tahu dia menyesal.

"papa.." suara sha dari bawah, gue pun gendong dia.

"adek dean?" tanyanya.

"adek dean gapapa kok nak, kakak khawatir ya?"

"iya papa, adek dean takut ya dek?" dia ajak dean bicara, namun dean hanya senggukan aja.

"maafin mama ya kakak, mama hampir buat adek kamu jatuh."

"ga salah mama kok."

Gue hanya bisa menghela nafas aja, bisanya anak gue bilang ini bukan salah mamanya. Gimana gue mau marahin mamanya? pastinya sha ga terima. Kali ini gue mengalah untuk nahan marah depan anak-anak.

"makasih kakak.." ucap khristal.

"mama kakak sha lapal, makan yok.."

"heheh, kakak udah lapar ya, kita makan ya." sha pun mengangguk.

"sayang.." dia bicara sama gue.

"hem.."

"maaf.." sesalnya.

Gue hanya mengusap kepalanya, lalu membawa mereka menuju dapur untuk makan karena nak-anak tampaknya udah lapar.

Gue masih diam sambil natap anak gue lagi fokus makan, istri gue masih menyuap dean, dean kembali tampak senang.

"papa.."

"ya nak?"

"papa ga lapal? kok ga dimakan sih."

"wkwkwk, papa ya laparlah nih mau makan." gue pun makan.

Setelah makan, gue kembali ke kantor untuk kerja. Waktu semakin berjalan dan langit semakin gelap, udah waktunya gue pulang ke rumah. Gue juga ga lupa pamit sama papa, dan pada akhirnya gue sampai juga dirumah jam 6 sore.

Ceklekk...!!

"sayang.." ternyata khristal udah berada depan pintu.

"anak-anak mana? aman kan?"

"sayang maaf.."

"gue tanya anak-anak mana?"

"anak-anak lagi pada asyik dikamarnya, kakak sha lagi belajar."

Gue pun langsung masuk kedalam rumah, namun tangan gue ditahan sama dia. Gue pun sontak menoleh.

"apa lagi?"

"kamu masih marah ya sama gue?"

"pikir aja sendiri, udah berapa banyak kesalahan kamu lakukan akhir-akhir ini." gue pun melepaskan cekalan tangannya dan berjalan kekamar anak-anak.

"serius amat sih anak-anak papa.."

"papa.." ucap sha.

"papapapa.." sambung dean, gue langsung meluk mereka.

"lagi apa sih kak?"

"kakak lagi menggambal papa, mama, adek sama kakak."

"wow, pintar sekali anak papa."

"iya donk papa.."

"dan anak dean, lagi ngapain jagoan?"

"huh, kalau adek dean selalu ganggu kakak sha papa, huft.."

"wkwwkwk, adek hanya mau ikutan belajar kok kakak."

"telcelah papa deh.." kesal sha.

"udah makan malam kalian?"

"udah donk papa."

"yaudah, lanjutkan lagi tugasnya ya, papa ganti baju dulu."

"siap papa.."

Gue pun menurunkan mereka lalu mereka kembali lakukan aktifitasnya, gue pun lanjut kekamar. Sebelum ke kamar, gue melihat khristal berdiri dipintu yang dari tadi mengamati kita dari luar.

Namun gue hanya melewatkan dia aja, bahkan suara dia saat manggil gue abaikan. Hingga gue pun berada dikamar, dia juga nyusul.

"sayang.." dia meluk gue dari belakang.

"hem.." tanpa memegang tangannya yang melingkar diperut gue.

"gue minta maaf, gue tahu kesalahan gue tadi. Gue hampir aja buat jagoan kita masuk kolam. Gue tahu salah dan terima kasih kamu dengan cepat menangkap anak kita." gue pun menghela nafas, lalu melepaskan cekalan tangannya dan berbalik menghadap dia.

"kamu menyesal?" dia pun mengangguk.

"tahu kesalahan kamu?"

"iya dir.." jawabnya.

"kamu kenapa sih hem? sampai anak kita kamu lupakan?"

"gu..gue tadi lagi blank aja, jadi lupa sama dean."

"iya, blank kenapa?"

"kar..karena."

"udah ga usah dijawab, lain kali jangan ulangi kayak gitu ya sayang, untung gue tepat waktu datang, kalau ga gimana? kamu tahukan apa yang terjadi?"

"iya.., maaf." gue hanya memeluk dan mengusap kepalanya dengan sayang.

"iya sayang, yaudah temani gue makan ya.  Lapar nih, kamu belum makan pastikan?"

"hihihi iya, kan nunggu kamu sayang."

"bisa aja kamu, ayo.."

Gue pun membawa dia ke dapur untuk makan malam bersama, setelah makan kita sempatkan lihat anak-anak. Bahkan sampai anak-anak bobo.

Sekarang kita masuk kamar lagi, namun masih ada aja yang ganggu pikiran dia, gelagat dia ada yang aneh lagi, namun gue berusaha menghilangkan pikiran negatif itu.

"sayang.., kok melamun lagi hem?"

"eh, sayang.., engga kok." jawabnya.

"sini jangan jauh-jauh dari suaminya donk." gue menarik perutnya supaya lebih dekat sama gue, bahkan masuk dalam pelukan gue.

"sayang.." ucapnya.

"hem?"

"kam..kamu masih ingat pembahasan kita kemarin kan?" anjirlah, dia masih membahas itu lagi.

"apa sih sayang, ga usah mulai deh."

"gue serius sayang.."

"udah akh, bukan urusan kamu itu."

"tapi mereka sahabat kita dan abang gue dir.."

"iya tahu, tapi masalah mereka bukan ranah kita. Kamu kenapa ikutan frustrasi gitu sih?"

"sayang, gue hanya ingin bantu mereka."

"jadi mau kamu apa sih hah?" senggak gue lalu bangkit dari kasur.

"seperti  yang gue bilang kemarin dir.."

"berhubungan badan sama sera iya?" tanya gue to the point.

"iya, hanya itu jalan yang bisa membantu sera punya anak."

"heh!! kamu gampang banget ya bicara kayak gitu sama suami kamu, pakai otak ga kamu hah?" bentak gue yang udah habis kesabaran.

"tapi dir.."

"kamu ga mikir perasaan gue khris? kamu ga mikir sakitnya hati gue mendengar permintaan tolol kamu ini. Kamu tahu ga gimana perasaan gue hah?" kembali bentak dia.

"hiks..hiks, ini demi kebaikan kita bersama."

"kebaikan bersama apaan hah? ini itu boomerang sama kita semua. Gunakan otak dan hati kamu kalau ngomong." ucap gue dengan mata berlinang.

"gue pikir kamu beneran cinta sama gue, cinta sama anak-anak, tapi nyatanya. Cinta kamu hanya cuma-cuma."

"gue pernah bilang jangan merusak keluarga bahagia kita tapi kamu malah merusaknya."

"kamu jual suami kamu sama orang lain, kamu jual hatiku sama orang lain, kamu jual tubuhku sama orang lain. Hatiku sakit khris.."

"hiks..hiks, gue juga hanya minta lakukan sekali aja, dan itu tanpa rasa, hanya sekedar menolong dir.."

"KHRISTAL.!!" bentak gue keras.

"mudah sekali kamu ngomong ya, kamu pikir mereka setuju sama ucapan sampah kamu ini hah? ucapan kamu ini malah melukai perasaan mereka."

"gimana dengan kamu hah?" tanya gue lagi.

"maksud kamu?" jawabnya heran.

"kenapa ga kamu aja yang berhubungan badan sama james hem? kenapa ga kamu aja yang kasih anak sama mereka."

"dirles.. " kagetnya.

"kenapa? kaget?" ucap gue sinis.

"kamu apaan sih, ya ga mungkinlah, dia abang gue, lagian dia pasti mandul makanga ga bisa kasih sera anak."

"ya terus emang kenapa? bisa saja kan lo yang berhubungan badan sama james, dan apa lo bilang? James mandul? dari mana lo tahu dia mandul, bisa aja sera yang mandul."

"gila kamu ya dir, dia abang gue sementara lo pernah mencintai sera, kalian pernah saling mencintai jadi kalian bisa melakukan hal ini, dan gue yakin sera ga mandul."

"apa.., apa kamu bilang?" cicitku ga nyangka sama ucapan dia.

"iya, kalian pernah saling mencintai, jadi bisa aja kalian lakukan ini, percayalah sera ga mandul."

Gue dibuat pusing sama dia, bisanya dia mengungkit masa lalu itu, kenapa jadi merembes kesitu sih.

"gue ga ngerti sama jalan pikiran lo, hanya karena masalah sera belum ada tanda hamil, kamu sampai membuat keributan dikeluarga kita."

"hiks..ini hanya sementara dir, hanya sekali aja. Gue ga marah kok kalau kamu berhubungan badan sama sera, gue akan coba ikhlas."

"dan gue juga ga marah kok, kalau kamu berhubungan badan sama james, gue ikhlas." gue membalikkan ucapan dia.

"dir..., plis, jangan sulitkan keadaan ini lagi."

"aarghhhh,, jadi kamu mau aku berhubungan badan sama sera iya?" ucap gue geram.

"i..iya.."

"yakin ga ada penyesalan nanti?"

"ya..yakin dir.."

"oke, kalau itu permintaan kamu. Baiklah, gue akan berhubungan badan dengan sera, dan jangan salahkan gue jika suatu saat jika dia hamil anak gue, gue malah kembali jatuh cinta dengan sera dan anak kita berdua nantinya."

"dir.., gue bilang jangan pakai perasaan." ucapnya gelisah.

"gue ga mau tahu, intinya lo harus siap menerima kenyataan kedepannya kalau gue kembali jatuh cinta sama sera."

"dir.." lirihnya.

"secepatnya gue akan berhubungan badan dengan sera, sesuai permintaan lo dan doakan semoga besok ga ada halangan. Dan kalau ini buat kamu bahagia, gue lakukan." ucap gue terakhir dan langsung keluar kamar, malas sekamar sama dia, malam ini gue tidur disofa depan.

~••~••~

(Khristal gilaaaaa... 😂😅😤

Dirles, jangan atuh kembali jatuh cinta sama sera, ingat james.😥😩😲)

Chapitre suivant