webnovel

Stop the kills

"Kamu sudah mengurungku di sini, sekarang kamu mau apa? Sihirmu hanyalah penghenti waktu, tetapi aku memiliki banyak sekali sihir! Dan bodohnya kamu mengeluarkan kakakmu dari dunia waktu ini! Hahaha, aku sangat geli hingga menangis karena kebodohanmu!" Tawa Deadman.

.

.

Time Stop mulai bersiap untuk hal terburuk yang mungkin akan terjadi.

Deadman membuka tangannya,

"Aku akan sedikit melihat kemampuanmu." Katanya.

.

.

Dari telapak tangannya muncul sebuah tombak.

Time Stop mulai berkeringat.

"Aku harus bisa berpikir.... sehingga aku dapat melemahkan dia dan membuat kakakku menghadapi dia dengan lebih mudah." Pikir Time Stop.

Deadman tertawa,

"Kau pikir kau dapat menyerangku?" Tanya Deadman.

"Tch, aku lupa ia bisa membaca pikiran." Pikir Time Stop.

.

.

Udara di sekitar Deadman mulai bereaksi. Udara memutari tubuh Deadman. Deadman menerjang sangat cepat dan menusuk pinggang Time Stop. Time Stop terkejut, ia tidak menyadari akan hal itu.

Time Stop memutar tubuhnya, ia mulai melihat sekelilingnya, Deadman menghilang.

"Di mana, Di mana, Di mana?" Pikir Time Stop.

.

.

Time Stop segera melompat dan menghindar. Ia terkejut, Deadman sangatlah cepat.

.

.

Time Stop mendarat di permukaan ruangan yang telah ia buat, ia melihat sekeliling lagi, Deadman menghilang lagi.

Tiba-tiba leher Time Stop seperti diiris, Time Stop segera memukul udara di dekat lehernya dengan cepat, ia merasakan sebuah permukaan tombak.

"Deadman.... dia menggunakan sihir kamuflase angin..." pikir Time Stop.

Time Stop menghindar.

"Dia benar-benar tak terlihat bagaikan angin... dan lembut bagaikan tiupan angin yang sangat lembut." Pikir Time Stop.

.

.

Tangan kanan Time Stop berasa seperti ditusuk. Time Stop segera memutar tubuhnya dan melawan secara buta. Time Stop memukul ke samping, dan tiba-tiba tangannya tertahan.

Deadman kembali terlihat, ia tersenyum.

"Kamu benar-benar tidak memiliki kemampuan apapun.." kata Deadman.

Deadman memutar tangan Time Stop dan tubuh Time Stop juga ikut berputar.

Time Stop terjatuh ke atas tanah.

Time Stop berusaha untuk berdiri lagi, tetapi Deadman menusuk sendi bahu kanannya. Time Stop tidak dapat menggerakkan tangan kanannya seperti dulu.

"Kamu bodoh. Juga pengecut. Dan lemah." Kata Deadman.

Time Stop mengayunkan tangan kirinya untuk melepaskan tombak Deadman yang masih ditusukkan pada sendi bahu kanannya.

Karena tidak berhasil, Time Stop menyingkirkan tangan kirinya lagi.

"Tidak boleh.. jika aku mati sekarang..." pikir Time Stop, ia mulai mengingat kakaknya.

Time Stop mulai mengangkat tubuhnya dengan tangan kirinya.

"Aku akan menontonmu saja." Kata Deadman.

Deadman masih menusukkan tombaknya pada sendi bahu kanan Time Stop. Time Stop tidak bisa mengangkat tubuhnya dengan mudah.

Time Stop terjatuh lagi.

"Kekuatanmu membosankan... aku tidak tertarik untuk membunuhmu." Kata Deadman.

.

.

"Aku sangat terkejut jika pahlawan peringkat ketiga selemah ini... sungguh-sungguh... rakyat hanya berbual dengan kekuatanmu... kamu sangat lemah." Kata Deadman kecewa.

.

.

"Baiklah... aku memang lemah...." kata Time Stop.

Deadman tersenyum.

"Apakah artinya kamu akan menyerahkan diri untuk dihabisi oleh anak buahku? Atau kamu akan melepaskan kita dari dunia ini?" Tanya Deadman.

Time Stop mulai berfokus, ia mulai berteriak. Time Stop mengangkat tubuhnya dengan sangat cepat dan karena tombak Deadman masih tertancap pada bahu kanan Time Stop, tangan kanannya terlepas dari tubuhnya.

"Hah.. cukup berani untuk melepaskan tangan kananmu." Kata Deadman.

Time Stop menghela nafasnya dalam-dalam.

"Aku benar-benar tidak tahu caranya agar dapat melawannya.." pikir Time Stop.

Deadman tersenyum.

.

.

.

Time Stop memegang bahu kanannya yang dahulu adalah tempat di mana tangan kanannya terpasang.

Time Stop mulai menatap Deadman dengan fokus yang lebih tinggi lagi.

"Aku suka tatapanmu." Kata Deadman.

Deadman menerjang ke arah Time Stop. Time Stop menghindar dari serangannya.

"Gerakannya sama, mungkin ia belum pernah bertarung." Pikir Time Stop.

"Apa? Kamu sebut aku tidak berpengalaman? Lihat saja!" Kata Deadman kesal sambil mengayunkan tombaknya yang berubah menjadi pedang lalu kapak.

.

.

"Ayunannya sembarangan." Pikir Time Stop.

Time Stop menangkap kapak yang berubah menjadi pedang. Time Stop merampas pedang Deadman dari tangan Deadman sendiri. Hanya dengan satu tangan ia dapat merampas pedang Deadman.

.

.

Deadman tersenyum, ia mengubah pedang itu menjadi sebuah palu yang besar dan berat, sehingga Time Stop terkejut dan menjatuhkan palu besar itu.

Deadman menerjang pada palu itu, lalu mengayunkannya pada Time Stop. Time Stop menghindar.

"Bahkan dirinya juga keberatan dengan palunya." Pikir Time Stop.

Deadman semakin kesal.

"Sebaiknya aku menbunuhmu saja." Kata Deadman.

.

.

Deadman mengangkat kedua tangannya, dari kedua telapak tangannya, muncul api yang membara. Deadman menjatuhkan api itu ke atas permukaan ruangan itu.

Api langsung menyebar.

"Api biru?" Kejut Time Stop.

Deadman berjalan dengan santai dari antara api itu.

"Api Rei... saat melawan Sun Hero, ia menipu Sun Hero dan mengubah api itu menjadi es yang dingin. Tetapi ini bukanlah tipuan, jadi api ini cukup panas." Pikir Time Stop yang mulai berkeringat karena kepanasan.

.

.

Time Stop melihat api itu, api itu terasa sangat panas dan membakar.

"Aku tidak bisa menyerangnya begitu saja." Pikir Time Stop.

Deadman tersenyum, ia mengarahkan kedua tangannya pada Time Stop.

"Blast!" Kata Deadman.

Api biru itu mengikuti arahan Deadman, api itu menerjang kepada Time Stop.

Time Stop berusaha untuk menghindarinya, tetapi ia tetap saja terbakar.

Saat terbakar, ia berusaha untuk memadamkan api yang membakar kulitnya. Belum saja selesai, Deadman sudah muncul di depannya dan ia mencekik leher Time Stop, lalu membantingnya ke tanah yang terbakar itu. Time Stop semakin terbakar.

.

.

Time Stop melompat mundur,

"Api ini di mana-mana." Pikir Time Stop.

Deadman menerjang lagi dan menjatuhkan Time Stop.

"Kamu benar-benar lemah sekali." Kata Deadman.

Time Stop berusaha untuk berdiri lagi, tetapi Deadman menginjak tubuhnya.

Dari kaki Deadman yang menginjak tubuh Time Stop, muncullah api. Api itu semakin membakar kulit Time Stop.

"Mungkin kamu akan suka dengan api ini." Kata Deadman.

Api biru di sekeliling mereka berubah menjadi api merah.

Api itu memang tidak sepanas yang tadi, tetapi masih saja membakar.

"Bagaimana?" Tanya Deadman.

Time Stop hanya diam. Ia masih berusaha untuk membebaskan dirinya.

"Apakah kamu tidak ingat dengannya?" Tanya Deadman.

Time Stop mulai ingat.

"Api ini... Sun Hero..." kejut Time Stop yang baru saja tersadarkan.

Deadman tertawa,

"Benar sekali." Jawab Deadman.

"Karena ia sudah meninggal, aku bisa menggunakan sihirnya. Sihirku membuatku mampu untuk menggunakan sihir apapun yang sudah ditinggalkan. Jadi, jika aku membunuh semua pahlawan di sini, aku tidak akan terhentikan... tetapi itu belum cukup... dari sekolah Kannoya Academy, banyak sekali sihir yang unik, aku menginginkannya semua. Jadi, setelah aku mengambil nyawamu dan juga tentunya sihirmu, aku akan mengambil sihir kakakmu, lalu anak itu.." kata Deadman.

.

.

"Sun Hero.." kata Time Stop.

"Kamu ingin meratapinya sekarang? Hahaha, terlambat.. sekarang terlambat, kamu tidak bisa berbuat apa-apa... kamu akan menyusulnya nanti." Kata Deadman.

"Tidak... api Sun Hero...." kata Time Stop.

"Benar-benar sama kan? Aku memang mengambilnya secara langsung setelah ia meninggal beberapa bulan yang lalu." Kata Deadman bangga.

"Api ini terlalu dingin untuk Sun Hero." Kata Time Stop.

"Apa katamu?!" Kejut Deadman.

"Ya, api Sun Hero mampu melelehkan semua benda yang dapat meleleh secepat kedipan matanya. Dan kamu, tidak melelehkan apapun saat ini. Memang ini adalah api Sun Hero, tetapi kamu menggunakannya secara tidak tepat, api ini tidak ada apa-apanya dibanding dengan api Sun Hero. Dia pasti kedinginan merasakan api ini." Kata Time Stop.

"Kamu berusaha untuk menghinaku ya?" Tanya Deadman yang makin memberi tekanan pada tubuh Time Stop.

Time Stop mulai kesakitan.

"Aku tidak akan tahan.." pikir Time Stop.

"Meskipun api ini tidak sepanas milik Sun Hero... aku bukanlah pengguna api yang tahan terhadap api." Pikir Time Stop.

Time Stop berusaha untuk melawan Deadman, tetapi ia tidak bisa.

"Maaf.. aku hanya menjadi beban di sini." Pikir Time Stop.

.

.

.

.

.

.

.

"Bangunlah! Dasar pemalas..."

.

.

.

.

.

.

"Kakak..." pikir Time Stop.

.

.

.

.

.

.

"Ayolah Louis, jangan tidur terus. Kamu harus berlatih. Lagipula, jika kamu masih tertidur, nanti kamu melewatkan waktu makan siang bersama Natsuna, gadis itu."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Natsuna... maksudku.. Sun Hero..." pikir Time Stop.

"Kakak..." pikir Time Stop.

"Kalian semua, berharap padaku kan sekarang.... mengapa aku yang diam saja.." pikir Time Stop.

Time Stop berusaha untuk mengangkat tubuhnya lagi,

"Bagaimana sekarang? Mau memutuskan jantungmu setelah tangan kananmu?" Tanya Deadman.

.

.

Dalam sekedip mata, Time Stop menghilang. Deadman terkejut, Time Stop sudah berada di belakang tubuh Deadman. Tubuh Deadman terasa sakit semuanya.

"Sekarang, siapa yang akan tersenyum?" Tanya Time Stop.

Deadman merasa sakit untuk menggerakkan seluruh tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan?" Kejut Deadman.

"Aku? Hanya melakukan pijatan yang diajarkan oleh Sun Hero padaku. Sangat manjur." Kata Time Stop sambil tersenyum.

"Tapi, bagaimana?!" Kejut Deadman.

Dari seluruh tubuhnya, angin mulai berkumpul.

"Yah.... di sini ada waktu... aku hanya menghentikannya lagi." Kata Time Stop.

"Aneh! Jika kamu sudah menghentikan waktu, kamu tidak bisa menghentikannya lagi!" Kata Deadman.

"Yaah, benar-benar aneh kan?" Tanya Time Stop.

Deadman menghempaskan semua udara di sekitarnya, Time Stop menghilang dalam sekejap lagi.

Deadman sudah terjatuh di atas tanah.

"Aneh! Aneh!" Kejut Deadman.

Deadman menggunakan sihir tanah untuk menghantam tubuh Time Stop. Time Stop menghilang dalam sekejap mata.

.

.

Deadman mulai menyadari sesuatu,

"Begitu." Kata Deadman.

Time Stop mulai terkejut,

"Dia menyadarinya." Pikir Time Stop.

"Selama ini, kamu tidak menghentikan waktu, kamu hanya memindahkan tubuh kita berdua ke suatu tempat di mana tidak ada yang bisa melihat kita dan seolah-olah kita sedang menghentikan waktu. Aneh sekali, bahkan aku tidak menyadarinya hingga saat ini." Kata Deadman.

"Sihir yang unik.. aku suka." Kata Deadman.

.

.

Saat Time Stop menghentikan waktu, rupanya Deadman juga mengetahuinya sekarang.

"Bagaimana ini?" Pikir Time Stop.

Deadman menerjang ke arah Time Stop.

Dari sekitar tubuh Deadman, muncullah banyak sekali pedang dan senjata-senjata lainnya. Semua senjata-senjata tajam itu diselimuti oleh api.

"Bagaimana ini, jalan buntu, aku dikepung oleh senjata tajam yang berapi dan panas." Pikir Time Stop.

Time Stop mulai mengarahkan tangan kirinya di depan mukanya untuk melindungi dirinya.

"Apakah ini akhirnya?" Pikir Time Stop.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Maaf.... kakak..... aku tahu kakak sudah kehilangan orang yang kakak sayangi... tetapi... kakak harus kehilangan seseorang lagi." Pikir Time Stop sambil meneteskan air matanya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Senjata-senjata itu sudah dekat sekali.

"Tinggal beberapa saat lagi aku akan menghilang dari dunia ini." Pikir Time Stop.

.

.

Api-api pada senjata-senjata tajam itu padam, dan senjata-senjata itu meleleh sendirinya.

"Hah?" Kejut Time Stop.

"Yo, Louis!"

Time Stop terkejut sekali.

"N-Natsuna?!" Kejut Time Stop.

Natsuna, atau Sun Hero, berdiri di depannya dan tersenyum.

.

.

.

.

.

"Apa itu?" Kejut Deadman.

"Seharusnya dia sudah mati sekarang! Tetapi mengapa ia berhasil melelehkan semua senjataku?!" Pikir Deadman.

.

.

.

.

.

.

Time Stop merasa sangat senang, ia menangis.

"Sun..." kata Time Stop dengan harunya.

Sun Hero tersenyum padanya.

Chapitre suivant