webnovel

Hot sun

Sun Hero menghadap pada Deadman.

"Dia bisa mengambil sihir semua orang yang telah meninggal dan menggunakannya, tetapi..." kata Sun Hero.

"Tapi apa?" Tanya Time Stop.

"Dia tidak bisa menggunakannya sebaik pengguna itu sendiri. Jadi.. kamu sudah merasakannya sendiri kan?" Tanya Sun Hero.

"Benar." Jawab Time Stop.

"Jadi... karena ia mencuri saja, tidak memahaminya, dia pasti lebih lemah! Louis, kamu harus mengalahkan orang ini.. atau.. aku tidak tahu apa yang akan terjadi." Kata Sun Hero.

"Tentu saja... aku akan berusaha.... tapi.." kata Time Stop.

Time Stop melihat kedua telapak tangannya.

"Aku hanya bisa menghentikan waktu, begitu juga dengan orang ini. Itu saja. Aku hanya bisa itu." Kata Time Stop.

Sun Hero tertawa.

"Benar. Karena itu, aku kagum padamu." Kata Sun Hero.

"Huh?" Kejut Time Stop.

"Ya, kamu hebat! Jika kamu menghentikan waktu, pasti aku dapat tidur siang lebih lama dan menghindari jam mandiku yanh dibuat oleh kakakku! Hahaha!" Kata Sun Hero.

"Yah, hanya sesaat. Tetapi kamu harus menjalaninya, jam mandimu." Kata Time Stop.

"Yaaaah..." keluh Sun Hero.

"Hehe... lagipula... kamu sudah tidak perlu mandi kan?" Tanya Time Stop.

"Louis! Kita sedang membahas persoalan yang lebih penting! Jangan ganti topiknya menjadi jam mandi!" Kata Sun Hero.

"Tapi kamu kan yang.... ehmm... haaargh..." keluh Time Stop.

"Seperti yang kuucapkan tadi, dia lebih lemah dariku. Jika dia lebih lemah dariku, kamu pasti bisa mengalahkannya, dengan satu jaripun bisa, karena dari awal kamu sudah lebih kuat dariku!" Kata Sun Hero.

"Benarkah?" Tanya Time Stop.

"Jika kamu tidak menggunakan sihirmu, aku yang menang sih... tapi sihirmu memang luar biasa." Kata Sun Hero.

"Terimakasih, Sun Hero, aku tersentuh." Kata Time Stop.

Sun Hero tersenyum lebar.

.

.

.

.

"Matilah!" Kata Deadman sambil menyemburkan ap api. Lalu Deadman mengangkat kedua tangannya, cairan lava mulai muncul.

.

.

.

.

.

Sun Hero melihat ke arah Time Stop.

Time Stop melihat ke arah Sun Hero.

"Benar.... aku harus menyelesaikannya." Kata Time Stop.

Time Stop mulai berlari ke arah Deadman.

Sun Hero tersenyum, lalu ia mulai berlari menyusul Time Stop.

Larinya sangat cepat, Sun Hero berhasil menyusul Time Stop, lalu Sun Hero menghilang.

Time Stop sedikit terkejut, tetapi ia tetap berlari ke arah Deadman.

Lava itu mulai mendekat kepada Time Stop.

.

.

Time Stop mengarahkan tangannya pada lava itu, lava itu berhenti.

"Berhenti?" Pikir Deadman yang sedikit terkejut.

Deadman berusaha untuk menggerakkan lava itu lagi, tetapi tidak dapat.

Deadman menghembuskan nafasnya, angin mulai mendorong Time Stop. Time Stop mengarahkan tangannya pada angin itu, angin itu berhenti berhembus.

Time Stop berlari ke arah Deadman.

Ia semakin dekat.

Deadman menciptakan sebuah pedang yang sangat besar, lalu Deadman mengayunkan pedangnya pada Time Stop. Time Stop mengarahkan tangannya pada pedang itu, pedang itu lenyap.

"Apa?" Kejut Deadman.

.

.

Time Stop sudah tepat di depan Deadman.

Deadman mengarahkan tangannya pada dada Time Stop, lalu Deadman mulai mengeluarkan elemen listrik yang menyambar. Sebelum listrik itu sampai, Time Stop memutar tangannya, lalu listrik itu kembali pada Deadman.

"Pengendalian waktu?" Pikir Deadman.

Deadman tersenyum,

"Kamu mulai seperti kakakmu." Kata Deadman.

.

.

"Ceroboh.." kata Deadman.

Dari tempat di mana Time Stop berpijak, tanah-tanah tajam mulai menusuk tubuhnya dengan cepat sekali.

Karena tanah yang menusuk pergelangan tangannya sangat besar, telapak tangan kirinya terlepas.

"Dengan begini... kamu pasti mati.." kata Deadman.

"Lihatlah.... perutmu sudah ditusuk oleh duri besar... begitu juga dengan pergelangan tanganmu... kedua kakimu juga sudah tertusuk dengan duri-duri besar. Kamu kira-kira hanya bertahan selama 1 menit..." kata Deadman.

"Ohok.... satu... menit.... c-ohok... sepertinya cukup!" Kata Time Stop.

.

.

"Hah?" Tanya Deadman.

Time Stop menutup kedua matanya. Tubuhnya mulai berapi-api.

Time Stop tersenyum.

"Aku menyayangimu, Sun Hero... dari dulu." Pikir Time Stop.

Tanah-tanah itu mulai hancur.

Time Stop dapat berdiri pada kedua kakinya, dan entah bagaimana tangan kanannya kembali, tetapi tangan kanannya terlihat seperti api yang berkumpul.

Deadman tercengang.

"Itu adalah sihir pahlawan yang telah meninggal itu." Kata Deadman.

Deadman mulai tertawa.

"Sihirnya adalah milikku, kamu tidak akan bisa melawanku!" Kata Deadman.

Tubuh Deadman mulai berapi-api.

"Tidak Deadman... sihir Sun Hero adalah milik Sun Hero sendiri." Kata Time Stop.

.

.

Deadman menerjang, begitu juga dengan Time Stop.

Tangan mereka saling bertemu. Sebuah ledakan yang sangat besar terjadi.

Deadman mendorong Time Stop. Time Stop mulai mundur sedikit.

"Lihat?" Kata Deadman sambil tersenyum.

Time Stop semakin mundur.

.

.

"Dirimu dipenuhi oleh kebencian...." kata Time Stop.

"Memangnya mengapa?" Tanya Deadman.

"Tetapi.... kamu baru saja menemukan cinta... tetapi itu lenyap lagi.... jadi... selain untuk mendapatkan kekuatan... kamu ingin membalas dendam... dan juga kamu tidak ingin orang lain, yaitu anak-anak buahmu, merasakan apa yang kaulamai.... memang kamu baik, tetapi caramu salah." Kata Time Stop.

"Justru pahlawan-pahlawanlah yang membuat diriku sengsara... jadi... matilah!" Kata Deadman.

.

.

Time Stop mulai terpojokkan.

.

.

Time Stop menutup kedua matanya,

Ia mengingat kenangan-kenangannya pada saat dulu sebelum ia menjadi pahlawan dan setelah ia menjadi pahlawan, sungguh menyenangkan dan menenangkan.

.

.

Time Stop tersenyum,

"Apimu dingin." Kata Time Stop.

Tangan Time Stop mulai berapi-api lebih besar lagi. Time Stop mulai mendorong Deadman mundur.

Tetapi, tangan Time Stop mulai terbakar.

.

"Kamu tidak tahan ya?" Kata Deadman.

"Tenang saja. Aku sudah sering begini." Kata Time Stop.

Api pada tangan Time Stop membesar. Muka Time Stop mulai terbakar juga.

"SUDAH BERAKHIR, TIME STOP!" Teriak Deadman.

"SEHARUSNYA AKU YANG BERKATA SEPERTI ITU, DEADMAN!" Teriak Time Stop.

.

.

Api Time Stop semakin membesar, lalu api itu meledak. Seluruh ruangan itu terledakkan. Deadman terlempar mundur dan tubuhnya juga terbakar.

Time Stop berdiri dengan tangannya masih mengepal.

Api pada tangan Time Stop mulai padam secara perlahan.

Luka bakar muncul pada tangan kiri dan muka Time Stop.

"Aku... berhasil... kakak.... Sun Hero... terimakasih..." pikir Time Stop.

Time Stop mulai terjatuh ke atas tanah. Ruangan itu mulai menghilang.

.

.

.

.

"Lou---Time Stop! Time Stop!" Kejut Time Ruiner.

Time Ruiner melihat luka-luka Time Stop yang sangat mengerikan.

"Time Stop? Adik?" Tanya Time Ruiner.

Time Stop tidak merespon, tetapi ia tersenyum.

"Adik.... tidak..." kata Time Ruiner yang mulai menangis.

Time Ruiner mencari-cari detak jantungnya, tetapi sudah tidak terdengar lagi.

.

.

"Adik... berani-beraninya kamu meninggalkan aku begini saja... kamu sudah tahu bahwa kamu satu-satunya yang kumiliki sekarang? Sekarang apa...." keluh Time Ruiner.

Time Ruiner menangisi adiknya itu.

Yukina melihatnya dari pojokan ruangan,

"Hari ini.... aku membunuh lagi... secara tidak langsung..." pikir Yukina.

Chapitre suivant