webnovel

Cinta Sejati

Éditeur: Wave Literature

Dari atas jendela kamar, Shia Tang bisa melihat dari samping, wajah kesungguhan dan kesedihan Billy Li saat akan masuk ke dalam mobil.

Melihat mobil-mobil yang berangkat perlahan, Shia Tang merasa seperti kehilangan oksigen. Dari jendela yang tertutup, lalu terkena tetesan air hujan dari luar, Shia Tang turun merosot terduduk dan melipat tangannya di lutut. Seakan-akan dirinya benar-benar sendirian di dunia ini, pada hari ulang tahunnya.

Hari ini tampak tidak terlalu baik, hujan terus turun dan segala kesedihan begitu terasa kuat. Batin Shia Tang terus bertanya-tanya, Billy Li sebenarnya akan pergi menghadiri pertemuan dengan siapa?

Oh iya, surat penyerahan hak tanah itu! Tiba-tiba Shia Tang teringat sesuatu yang penting. Ia mengangkat tangannya, lalu menyibakan rambut yang tersebar di dahinya. Shia Tang bangkit dan berjalan cepat ke ruang kerja Billy Li. Dengan hati-hati ia membuka pintu ruang kerja Billy Li, bau asap rokok memenuhi ruangan ini.

Shia Tang sedikit mengernyitkan dahi, seolah-olah ia bisa melihat tadi malam di dalam ruang kerja dengan lampu meja yang masih menyala, sosok tinggi itu berdiri di depan jendela. Billy Li pasti semalaman merokok dan menghabiskan rokok satu demi satu.

Apa sebenarnya arti tanggal 28 Mei bagi Billy Li? Tadi malam, kenapa Billy Li tidak bisa tidur? Mengapa merokok untuk menenangkan diri? Lagi-lagi, apa ada hubungannya dengan gadis itu? Sambil mendesah ringan, Shia Tang menutup pintu dengan hati-hati, lalu pergi ke meja sederhana itu dan segera melihat dokumen yang dikirim Steve kemarin, di sudut meja.

Setelah Shia Tang mengeluarkan dokumen penyerahan hak untuk mengkonfirmasi tanah di Dongyang, Shia Tang malah merasa ragu. Jika aku menyembunyikan dokumen ini, orang suruhan dari Billy Li pasti bisa dengan cepat menyusun ulang.

Acara penandatanganan kerja sama antara grup Li dan grup KY akan diadakan pukul 2 siang. KY Group yang terkenal dengan teknologinya yang tinggi, akan menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan pasar dengan presdir Li.

Jika dokumen kerja sama ini secara tidak sengaja telah berubah dan tidak diketahui oleh Billy. Maka, setelah konferensi pers dimulai Fendi Lu akan marah ketika melihat perubahan isi dokumen. Karena konferensi pers telah dimulai, sehingga isi dokumen tidak bisa diubah lagi dan pada saat itu Fendi Lu pasti sedang dalam keadaan yang marah besar. Otomatis Fendi Lu akan menandatangani kontrak dengan keluarga Tang.

Tapi apakah ini adalah jalan yang benar jika aku melakukan semua ini? Shia Tang berpikir lagi. Setelah kejadian ini, aku takut jika Billy Li akan lebih membenciku lalu membunuhku!

Namun, Shia Tang benar-benar ingin membantu kakak kedua yang sangat menyayanginya. Pada saat ini, jika Shia Tang tidak membantu kakaknya, maka kakaknya akan berubah menjadi pria yang tidak berperasaan. Anaknya akan menjadi anak yang tidak sah dan kakak kedua akan mengecewakan wanita yang paling dicintainya.

Lagipula Shia Tang ditakdirkan untuk tidak memiliki kebahagiaan, kalau dengan membantu kakak kedua, itu berarti juga kebahagiaan untuk Shia Tang. Billy Li telah merampas cukup banyak proyek dari keluarga Tang. Seharusnya itu cukup kan?

Shia Tang menatap kosong pada kuku jari yang baru saja tumbuh di tangannya. Ia tahu dirinya bisa bermain piano, tetapi tidak berani menyentuh piano itu lagi. Shia Tang takut jika dirinya akan dihukum, tetapi ia harus melakukannya. Lagipula Billy Li ingin bekerja sama dengan KY grup hanya untuk kesenangan balas dendam saja.

Ya, aku lakukan saja! Dalam hati Shia Tang berkata dan kembali membulatkan tekad.Setelah mempertimbangkan kembali, Shia Tang lalu mengambil keputusan, tetapi dia mulai gemetar.

Pada pukul satu, Steve kembali untuk mengambil dokumen, di luar hujan masih terlihat mengguyur. Shia Tang tidak bisa menahan diri untuk bertanya kemana Billy Li pergi. Steve hanya berkata dengan dingin untuk mengingat apa yang dikatakan padanya tadi malam, kemudian pergi dengan tergesa-gesa.

Jam dua, konferensi pers seharusnya sudah dimulai. Shia Tang mondar-mandir di lantai dua di ruang televisi sambil memegang remote di tangannya. Shia Tang tidak berani menyalakan TV. Takut wajah dingin suaminya muncul di layar dan menatap dirinya dengan sepasang mata yang marah dan tak kenal ampun.

Seiring berjalannya waktu, Shia Tang menjadi semakin gelisah. Akhirnya, ia melemparkan remote itu lalu berlari ke bawah. Shia Tang mengambil payung di teras dan berlari ke rumah kaca di belakang villa.

Di lain tempat, Hujan yang berbentuk seperti kain sutra, seakan seluruh dunia diselimuti oleh kabut. Di kuburan yang tenang itu terdapat batu nisan yang berjajar. Payung hitam menggantung di batu nisan itu, dengan maksud untuk melindungi batu nisan itu dari angin dan hujan. Batu nisan itu bertuliskan, 'Cinta Sejati Si Bintang Kecil'. Lalu, di kedua sisi kanan dan kiri Billy Li terdapat batu nisan bertuliskan 'Kerabat Dekat Billy Li'...

Chapitre suivant