"ARUNA," Mahendra memekik, menangkap tubuh yang hampir menyentuh lantai. Wajahnya pucat mendapati istrinya jatuh di pelukannya. Semua penghuni meja makan bergerak cekatan, mommy Gayatri berlari mencari bantuan dan oma Sukma memanggil para asisten rumah induk.
"Kau tak apa?" kursi roda bergerak mendekat, menggugah Mahendra dari ketertegunan yang sempat menyanderanya. Semua mata yang memandang mengetahui, pria tersebut kosong sesaat dan tersekat. Ketika mendapati kesadarannya, buru-buru berdiri, memeluk erat tubuh istrinya dalam dekapan dan membawanya pergi.
..
Entah perak, Entah abu-abu, belum pernah aku melihat kabut seperti itu sebelumnya. Dia berwarna putih asap, menyebar luas, lalu tergulung sekaligus menjadi satu kemudian perlahan jadi kelabu.
Aku bergerak mendekatinya, masuk kedalam dan kudapati diriku berada di sebuah ruangan yang semuanya berwarna putih. Aku membuka sebuah pintu dalam ruang tersebut, dan kutemukan lorong dengan pintu-pintu serupa.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com