webnovel

Chapter 403 - Bangkit

"Oii Nagi, apa benar apa tidak apa-apa bagi kita Ala Rubra hanya diam saja di tempat ini, tepat setelah kita menyelesaikan apa yang kita perlu lakukan di pintu masuk dari Ostia lama?" Tanya Rakan kepada Clone Nagi. "Bukankah harga diri kita sebagai anggota Ala Rubra akan tersakiti jika kita tidak melakukan apapun."

"Biarkan saja generasi muda, yang bertarung di garis depan," Jawab Clone Nagi sambil meletakkan kepalanya di pangkuan Arika. "Dan kalau mereka membutuhkan bantuan kita, baru kita akan membantu mereka."

"Ada apa denganmu sebenarnya, Nagi, biasanya kau jauh lebih bersemangat dari ini dalam menghadapi musuh. Kenapa tahu-tahu kau menjadi malas melawan musuh begini?" Tanya Rakan yang dibuat bingung dengan apa yang saat ini terjadi dengan Clone Nagi.

"Kalau aku boleh jujur Jack, aku cuma merasa bosan, capek dan muak dengan semua pertarungan yang harus kulakukan semenjak aku masih kecil. Karena aku tidak memiliki bakat dalam bidang akademis, maka bidang yang kukejar adalah yang menjadi bakat alamiku.

Yaitu pertarungan, tapi setelah bertarung selama puluhan tahun, orang-orang di Mundus Magicus malah memberikan beban yang berat di pundakku. Beban yang sama sekali tidak dapat kutanggung seorang diri, karena kekuatanku yang terbatas. Makanya saat ini, aku memilih untuk berhenti bertarung, sebab aku sudah muak dengan semua pertarungan.

Aku cuma ingin istirahat sebentar dari semua beban yang ditanggungkan ke pundakku ini."

Rakan bukannya tidak mengerti alasan mengapa saat ini Clone Nagi berhenti bertarung. Sebab terkadang ia juga merasakan hal yang sama, hanya saja berbeda dengan Clone Nagi bagi Rakan berhenti bertarung bukanlah pilihan. Sebab sebagai seorang mantan gladiator, jika berhenti bertarung maka Rakan akan kehilangan arti dari hidupnya.

***

"Jadi Nee-San karena saat ini Shirou-Senpai sudah bebas, apakah Senpai akan menemui kita sesegera mungkin atau kita yang akan menemui Senpai?" Tanya Sakura sambil berjalan di sebelah Rin, Luvia dan Arturia.

"Dia yang akan menemui kita," Jawab Rin menjelaskan kepada Sakura. "Saat ini Shirou sedang beristirahat sebentar untuk memulihkan diri, tepat setelah ia terkuras tenaganya akibat berada di dalam Divine Seal."

"Yang aku benar-benar heran ialah kenapa Shero cuma mau berkomunikasi secara langsung denganmu Tohsaka Rin padahal aku, adikmu dan juga Arturia adalah partnernya Shero! Ada apa sebenarnya dengan perbedaan perlakuan ini!"

Luvia protes kepada Rin, sebab dia mendapatkan perlakuan yang berbeda dari Shirou. Ia juga ingin diperlakukan sama seperti Rin yang jauh lebih disayang oleh Shirou dibandingkan dengan anggota haremnya yang lain.

"Percuma saja Luvia-san level Nee-san di mata Senpai ada di level yang berbeda jadi kau mau protes seperti apapun kau tidak akan pernah mendapatkan perlakuan yang sama dengan Nee-san sebab untuk Senpai Nee-san adalah istri utamanya."

Kata-Kata dari Sakura membuat Rin membusungkan kedua dadanya yang sama sekali sudah tidak rata dan memandang rendah Luvia yang saat ini ukuran dadanya lebih kecil dari Rin.

"Arrgh! Kenapa pula Shero harus memilih Tohsaka Rin sebagai istri utamanya! Padahal aku kan jauh lebih cantik, tinggi, seksi ditambah lagi keluarga Edelfelt jauh lebih kaya daripada keluarga Tohsaka! Kenapa dia tidak memilihku! Kenapa!"

Melihat Luvia menangis, Rin, Arturia dan juga Sakura cuma bisa menepuk wajah mereka. Sebab di saat yang penting dan gawat Luvia malah menangis.

***

"Aku tahu kalau mereka berempat itu akrab dan selalu bersama dari sekolah dasar, tapi sebenarnya seberapa dekat mereka berempat sampai-sampai mereka berempat mengacuhkan kita dan sibuk mengobrol tanpa mempedulikan kita sama sekali de gozaru," Kata Kaede yang melihat ke arah Arturia, Rin, Luvia dan Sakura dengan pandangan yang aneh.

"Menurut ketua kelas mereka berempat disebut sebagai monster quartet di sekolah dasar sebab di usia tujuh tahun mereka berempat sudah memiliki kualifikasi untuk lulus dari universitas. Tapi mereka tetap memilih bersekolah secara normal karena keinginan mereka sendiri. Jadi jangan aneh kalau mereka terkadang memiliki dunia mereka sendiri dan tidak mempedulikan kita sama sekali sebab sedari awal, orang biasa yang otaknya biasa saja seperti kita tidak akan dipandang oleh mereka."

Penjelasan Natsumi membuat Gu Fei, Kaede bahkan Asuna menganga. Mereka bertiga sama sekali tidak menyangka kalau Arturia, Luvia, Rin dan Sakura adalah murid yang spesial. Padahal selama ini mereka mengira kalau mereka berempat. sama saja dengan murid yang lain.

Hanya Chisame yang tidak terlihat terkejut sama sekali, sebab sama seperti Arturia dan yang lain. Chisame juga adalah salah satu murid spesial yang memiliki kualifikasi untuk lulus dari universitas. Jadi bagi dirinya apa yang disampaikan oleh Natsumi bukanlah hal yang aneh.

"Pantas saja mereka berempat tidak pernah belajar di waktu ujian," Kata Asuna yang dibuat kesal dengan kenyataan yang ada. "Itu semua karena mereka berempat sudah memiliki kualifikasi untuk lulus dari universitas."

"Ahahaha curang benar-benar curang, dunia ini benar-benar tidak adil aru!" Kata Gu Fei yang terlihat sama kesalnya dengan Asuna. "Aku belajar dengan keras semalaman untuk ujian itu dan aku hanya mendapatkan empat puluh sedangkan mereka tanpa belajar bisa dapat angka seratus! Curang!"

***

"Hmm, Setsuna sudah bertarung dengan Tsukuyomi sedangkan Negi dan yang lain sudah hampir mencapai ujung dari Ostia lama. Dan aku bisa merasakan kalau Fate Averruncus sedang berjalan secara perlahan ke tempat ini," Kata Shirou yang menyebarkan aura miliknya untuk merasakan keberadaan dari musuh dan teman. "Sepertinya sudah saatnya aku menghadapi Fate sedangkan kau Archer menghadapi Dynamis. Sebab aku pikir Dynamis adalah lawan yang cocok untukmu."

"Dynamis? Orang berkulit coklat dengan rambut hitam yang mengurungmu dengan menggunakan Divine Seal? Kalau hanya melawan musuh selevel dirinya kupikir aku masih sanggup, kok. Tapi kenapa kau tidak membereskan Dynamis sendirian? Kalau kau mau kau bisa membereskan si brengsek itu dengan sangat mudah bukan?" Tanya Archer. "Mengingat level kekuatan yang ia miliki tidaklah setinggi itu."

"Aku bisa merasakan kalau Averruncus bukan hanya ada satu, tapi ada beberapa. Jadi tidak mungkin aku menghadapi Dynamis sementara ada beberapa boneka hidup lain yang selevel dengan Fate Averruncus yang harus kulawan," Kata Shirou sambil membelah dirinya menjadi beberapa orang dengan menggunakan Bloody Avatar. "Melawan musuh selevel itu juga membutuhkan persiapan, jadi aku nggak bisa sembarangan bergerak."

"Apa kau bilang beberapa orang Averruncus!? Satu Fate Averruncus saja sudah sangat merepotkan sebab kemampuan bertarungnya dan kekuatan sihirnya sangatlah tidak normal. Ini ada beberapa Averruncus lagi! Apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Ialda Baoth ketika ia menciptakan para Averruncus itu? Sigh kalau begini caranya sepertinya aku sekalipun harus bertarung serius."

Chapitre suivant