webnovel

Tepuk Tangan yang Meriah

Éditeur: Wave Literature

Dengan benturan yang keras, sang serigala Frenzy Lightning terjatuh ke tanah bagaikan seekor gajah raksasa.

Ia membuka mulutnya lebar-lebar, namun pandangannya mulai mengabur; dan nyawanya melayang keluar perlahan dari tubuhnya.

Sekujur tubuhnya dipenuhi luka. Darah segar terus mengucur tanpa henti dan menodai sekelilingnya.

Hujan terus turun – tetesannya bercampur dengan darah sang serigala. Darahnya semakin melebar dan mengotori tanah.

Tanah tersebut dipenuhi lumpur. Beberapa tetua berdiri di samping jasad serigala Frenzy Lightning. Mereka menarik napas dalam-dalam; tubuh mereka basah kuyup oleh hujan. Sekujur tubuh mereka juga dipenuhi darah dan lumpur – membuat mereka terlihat seperti pengemis.

"Akhirnya kita berhasil membunuhnya!"

"Serigala Frenzy Lightning ternyata punya sebuah Gu pelindung di tubuhnya. Dia susah sekali untuk dikalahkan…"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant