Sudah terhitung tiga hari Alea disini, keadaannya semakin memburuk, bahkan Alea dapat merasakan sekujur tubuhnya menggigil merasakan dingin tapi badannya panas, Alea benar-benar kedinginan disini, tanpa alas, selimut dan tanpa apapun. Alea tak tahan, dirinya terus mendapat bentakan dari salah seorang pengawal yang ditugasnya menjaganya.
Setiap hari Alea harus minum layaknya seorang anjir, makan dengan beberapa butir biskuit dan memisahkan garam dan gula dengan waktu yang sudah ditentukan.
Selama tiga hari ini Alea berhasil, namun di hari ini Alea merasa dirinya akan gagal. Tatapannya sudah melemah, nafasnya tak teratur dan tenggorokannya perih. Katakan saja ini dehidrasi, Alea hanya diberi semangkuk kecil air untuk satu kali dua puluh empat jam. Astaga— itu sangat kurang.
"CEPAT SIALAN!" bentaknya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com