"Katakan ayah, mengapa harus aku?" tanya Farel menatap sang Raja yang tengah duduk santai sembari menikmati indahnya sungai di depan sana.
Farel tak tau jika ternyata Raja memanggilnya untuk berbicara, bukan untuk berperang— karena salah seorang pengawal memberitahu jika Farel harus segera bersiap.
Raja menatap putranya dengan tatapan yang begitu sulit diartikan, "Apa kau takut?" tanyanya meremehkan meski tau, seorang Farel tak akan pernah merasa takut dengan apapun.
Seluruh keberanian Raja menurun pada Farel.
"Jelas saja tidak, tapi bagaimana dengan Alea?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Farel. Tak ada yang Farel khawatirkan selain Alea, mereka baru saja menikah dan mereka harus di pisahkan? Yang benar saja.
Raja meraih gelas teh yang sudah diisi oleh salah seorang pelayan lantas mengecapnya pelan, baik menatap putranya dalam, "Dia akan baik-baik saja dan kau bisa melewati malam kalian sebelum kau pergi."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com