webnovel

Jangan dihilangkan

"Aku deg-degan." ucap Diandra pada Rafli. Mereka tengah berjalan ke arah ruang dokter kandungan.

"Sama kok, aku berharap sih perempuan, biar aku punya dua bidadari, tapi kalau laki-laki pun gak masalah sih, sedikasihnya aja. Tapi kalau bisa ya perempuan," ucap Rafli. "Hmmm ... kalau bisa kembar aja deh, perut kamu juga keliatannya agak besar, jadi ada kemungkinan kamu hamil baby twin."

Diandra menghentikan langkahnya dan memicing mata, dia mendelik sinis pada Rafli.

"Lah kenapa?" tanya Rafli saat melihat wajah Diandra yang tidak bersahabat.

"Aku gak mau punya anak kembar! Pusing tau ngurusnya! Dan aku juga maunya anak laki-laki, biar nanti kalau udah gede, terus kamu nyakitin aku. Dia bisa lindungin aku dari kamu!" ucap Diandra.

"Astaghfirullah, gitu amat deh sama aku," ucap Rafli.

"Ya kenapa? Aku ibunya, ya bebas lah," jawab Diandra.

"Udah ... ayo, jangan debat! Ini rumah sakit, Sayang. Kita lanjut debatnya nanti malem di kamar."

"Masa debat di kamar," ucap Diandra.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com