webnovel

(In)Sanity

*(R-18)!!! Yuna Akari, Sejak kecil sudah sendiri. Dia selalu sendiri dan tidak pernah ada seorang pun yang ingin bersamanya. Dia selalu di nilai aneh dan sangat Misterius dengan perban yang membalut beberapa bagian tubuhnya. Dia di jauhi, Tidak dicintai, dan tidak di pedulikan. Kedua Orang tuanya mencampakkannya. Orang-orang menjauhinya. Membuatnya selalu..Menyendiri. Yuna Akari memiliki masalah Mental yang sudah ada di dalam dirinya semenjak kecil, Yaitu merasakan rasa bosan yang amat cepat. JikaYuna tidak melaksanakan Hobinya setiap waktu yang sudah ia tentukan, Maka Yuna akan..Menjadi…GILA! Dan jika ada yang berani untuk menyakitinya, Yuna juga akan menjadi…GILA! Dari kecil ia sudah memiliki hati yang Kosong, Hampa, yang tidak dapat di isi oleh siapa pun. Lalu, Dia bertemu dengan seorang Malaikat. Seseorang yang dapat mengisi hatinya yang kosong dan hampa. Seseorang yang dapat menenangkan dirinya dari masalah Mentalnya. Tapi jalan untuk mendapatkannya tidak lah mudah. Selalu saja ada seseorang yang ikut campur dengan Malaikatnya. Selalu saja ada orang yang mendekati Malaikatnya. Selalu saja ada orang yang menghalangi jalannya untuk mendapatkan Malaikatnya. Dan orang-orang itu membuat Yuna Akari iritasi. Yuna akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan Malaikatnya. Yuna akan melakukan berbagai macam cara untuk menghentikan orang-orang yang mencoba untuk mendekati Malaikatnya. Itupun jika dia harus.. MENYAKITI MEREKA SEMUA! Itupun jika Yuna harus… MEMBUNUH MEREKA SEMUA! ..Mereka tidak punya pilihan lain. ..Malaikatnya Harus menjadi miliknya. ..Menjadi milik Yuna Akari.

FHNorai · Horreur
Pas assez d’évaluations
41 Chs

Vol. 1 - CH. 1 - Intermission

Setelah aku menyiksa Himawari, Aku beranjak pergi ke kamar ku untuk istirahat.

Sekarang sekitar jam 9 malam dan aku sudah menyiksa Himawari sejak tadi siang. Aku lupa waktu dan tidak sadar sudah malam hari.

Di dalam kamar ku, Aku membuka pakaian ku. Aku berdiri di depan cermin yang besar dimana aku dapat melihat seluruh badan ku dengan jelas.

Yang tersisa dari penutup tubuh ku hanyalah perban yang membaluti tubuhku.

Aku melepas perban yang membalut tubuhku satu persatu sampai tidak ada yang tersisa.

Di balik perban itu menyisakan sesuatu, Yaitu..

..Luka yang ada dan berbekas di tubuhku.

Di badan ku ada sangat banyak luka bekas senjata tajam yang dibuat secara paksa dan sengaja.

Di kedua tanganku juga ada bekas luka benda tajam yang di hasilkan oleh Cutter dan terlihat di buat secara paksa dan sengaja.

Hampir di seluruh tubuhku Tangan, Kaki, Badan bagian depan, Badan bagian belakang dan yang tersisa hanya bagian Kepala saja.

Aku menyisakan ini untuk hal yang khusus dan itu belum terpikirkan olehku.

Ahhhh...Betapa indahnya aku~

Aku sangat indah~

Lihat seluruh bekas luka ini...Ini semua sangat...Indah~

Aku meraba keseluruh bagian tubuhku yang terdapat luka dengan halus untuk merasakan dan menikmati tubuhku sendiri.

Ini...Sangat...Nikmat~

Aku menyukainya~

Aku menikmatinya~

Aku...-

Aku kemudian menaruh kedua tangan ku di wajahku untuk merasakan nikmat yang lebih.

Aku sangat-

Mataku terbuka dengan penuh kenikmatan.

Nafasku berat penuh kenikmatan.

Aku melihat kearah cermin melihat diriku sendiri yang tidak berpakaian dan tidak di lindungi oleh apapun hanya di penuhi dengan luka-luka yang di hasilkan oleh diriku sendiri.

"Ini benar-benar nikmat~"

"Ini benar-benar mengasikan~"

"Aku...Aku...Aku...-"

"...Menyukai diriku sendiri~"