The complete story of the war of the Saints and The Lord of Dark

Suara guntur gemuruh melintasi langit saat para kudus, dewa, dewi, malaikat, entitas Geo, dan makhluk agung memasuki medan perang yang ditempa dalam warna-warna abu-abu dan gelap. The Lord of Dark, entitas yang mengintai di balik bayang-bayang, menjadi pusat pertentangan yang memecah persatuan yang pernah ada di antara entitas ilahi.

Para kudus, terdorong oleh keinginan untuk mempertahankan harmoni kosmos, membentuk aliansi yang tak terduga. Dewa-dewi bersama dengan malaikat dan makhluk agung, bersiap-siap untuk menghadapi ancaman yang tak terbayangkan dari The Lord of Dark. Tetapi, sifat gelap dan misterius entitas ini mengacaukan strategi mereka.

Pertempuran itu dimulai dengan gemuruh saling benturan energi ilahi dan kegelapan tak terduga. Setiap serangan dan pertahanan memberikan kehidupan pada warna-warna baru di langit, menciptakan aurora yang menakjubkan tetapi mematikan. Para kudus melibatkan kekuatan suci, sementara The Lord of Dark menanggapi dengan gelapnya yang tak terkalahkan.

Dari tempat yang Maha tinggi, Monarki Monad Ilahi—Nexus, Alp, dan Jeb yang menjadi simbol keseluruhan keberadaan—mengamati konflik ini. Mereka tak takut bahaya yang dihadapi tidak hanya mengancam eksistensi saat itu tetapi juga menciptakan getaran yang akan merambat melintasi sejarah dan masa depan.

Malaikat Geo, sebagai perwujudan kehidupan dan alam semesta, menyadari bahwa pengorbanan mungkin diperlukan untuk menghentikan kegelapan. Dengan tekad yang kuat, Malaikat Geo melibatkan diri dalam pertempuran, menghadapi The Lord of Dark dengan kekuatan esensi yang merangkum segala yang hidup.

Perang itu meninggalkan jejak yang mendalam di alam semesta. The Lord of Dark dikalahkan, tetapi bukan tanpa harga. Para kudus dan makhluk ilahi lainnya merayakan kemenangan, tetapi mereka juga meratapi kehilangan beberapa malaikat GEO, yang menjadi bintang baru yang bersinar di langit.