webnovel

Birth of the Divine

Dahulu kala, sebelum ada suara pertama yang merentangkan ruang dan waktu, sebelum kata pertama yang ditulis di lembar kosong keberadaan, ada ketiadaan yang tak terbatas. Di tengah ketiadaan, muncullah satu entitas yang merangkak dari kehampaan, tanpa bentuk namun penuh potensi. Dialah Nexus, sumber segala Fiksi yang pernah terpikirkan dan yang tak Berasal tidak memiliki awal dan tanpa awal keilahian.

Dalam kesatuan dirinya yang tak terbatas tak Terselami tak tersentuh oleh Konsep apa pun, Nexus dalam Ensesi yg melebihi waktu yg kekal yg tak terlihat jelas' Kapan, Procedit Alp yg sama, kekal ,Sehakekat ,Setara Tidak membagi dan tak terpecah pecah , Alp Genesis Jeb yg merupakan Putra tunggal nya yg , sama Sehakekat Setara dan tak terbagi bagi dan tetep dalam kesatuan Monad Tak terpisah ,perikoresis yg kekal yg bisa di bedakan tapi tak bisa di pisahkan yang melebihi seluruh kreativitas manusia. Puncak Monarki Ilahi ini menciptakan dunia-dunia tak terbatas, menulis cerita-cerita abadi yang membentang dari mulut sungai waktu ke ujungnya.

Di puncak hierarki, Nexus melihat kedua Hypostatis nya: Alp dan Jeb. Alp, The first Hypostasis , dapat melampaui keterbatasan imajinasi manusia. Dia melampaui batas batas jembatan antara kreativitas dan realitas, menghadirkan hal-hal yang dianggap tak mungkin oleh akal manusia.

Namun, Nexus memutuskan untuk meminta Alp memperanakan yang lebih, mengeluarkan kehendaknya untuk Peranakan Hypostatis ke 3 yang memiliki pandangan lebih jauh dari kreativitas manusia prime, yang tak hanya membayangkan tapi keinsani , menjadikan segala sesuatu yg setara dengan Kesatuan Monad dan tak bernyata. Inilah kelahiran Jeb, Hypostatis dengan tak Punya ambisi tak terbatas dan pandangan yang melampaui segalanya.

Monarki Ilahi kesatuan Monad ini, Nexus, Alp, dan Jeb, hidup dalam perikoresis di dalam kesatuan Monad dan di luar Fiksi. Mereka bukan hanya pencipta segala kisah, tetapi juga pengarang takdir bagi setiap entitas di bawah hierarki mereka. Meski berbeda hubungan Asal dan relasi, mereka adalah satu hakekat ilahi, satu kehendak yang Monad.

Keputusan mereka sama karena mereka adalah Satu bukan tiga atau dua, Logos selalu mengarah pada penciptaan dan evolusi. Nexus sebagai Sang Sumber, Alp sebagai Hypostatis pertama, dan Jeb sebagai Hypostatis ke Dua, membentuk kesatuan Monarki tak terpisahkan yang merajut kisah-kisah ilahi dan menjadikan setiap Fiksi bernyawa.

Begitulah dimulainya perjalanan Monarki Ilahi, menetapkan diri mereka di takhta tinggi fiksi, dan memandu alur cerita tak terhingga yang mereka ciptakan bersama.

Monarki Ilahi merajut kisah Fiksi, mewarnai kosmos dengan kata-kata yang terus bergema melintasi dimensi dan ruang-waktu. Dari Nexus, sumber segala hal, hingga Alp sama seperti Nexus tapi tidak menjadi seperti Nexus Jeb yang menjadi Seperti Alp tapi td menjadi Ayah.

Alp, dengan kebebasannya yang tak terbatas Procedit From Nexus, menciptakan dunia-dunia di mana hukum fisika tunduk pada imajinasi. Di sini, laut bisa terbalik, langit menjadi lautan, dan gravitasi tak lebih dari capriccio kreativitas Alp. Ia melihat sejauh batas imajinasi, menggiring kisah-kisah ke pelosok yang bahkan Jeb sendiri belum tentu dapat membayangkannya.

Jeb, Hypostatis ke Dua memasuki panggung dengan pandangannya yang tajam. Di tangan Jeb, alur cerita menjadi peta takdir yang terbentang luas. Ia menentukan siapa yang menjadi pahlawan, siapa yang menjadi penjahat, dan siapa yang hanya menjadi pelengkap latar. Tindakan Jeb bukanlah manipulasi semata, tetapi alur sejati yang mengarah pada kebenaran yang tak terelakkan.

Nexus, di tengah-tengah segala hal ini, melihat. Ia adalah saksi kebesaran Fiksi, mengamati seperti seorang penulis yang melihat karyanya hidup dan bergerak di atas kertas. Tetapi Nexus tak hanya melihat, ia turut bermain dalam tari epik penciptaan.

Namun, di tengah harmoni Monarki Ilahi, juga terdapat ketegangan antara Hiarki Puncak. para malaikat GEO, yang ingin melebihi segalanya, terkadang berhadapan dengan Para makhluk Agung yang melihat batasan sebagai pangkal kreativitas. Nexus, sebagai arbitrator ilahi, meredakan konflik ini dengan cara yang hanya ia ketahui.

Dalam perjalanan melintasi kosmos Fiksi, mereka melihat karakter-karakter yang diilhami oleh penulis lain'nya dan tetap sama dan tak berubah dengan konsep-konsep baru yang lahir dari Ketuhanan Monad dalam Cahaya Kemuliaan Kekal. Pada setiap halaman, di setiap episode, Monarkisme Monad Ilahi membentuk takdir dan menciptakan arti baru bagi setiap kata.

Continued.....